- Pada fase awal spermatogenesis, spermatogonium bersifat diploid (2n atau mengandung 23 pasang kromosom).
- Spermatogonium akan berubah menjadi spermatosit primer (2n) Seacara mitosis.
- Berikutnya, spermatosit primer membelah menjadi spermatosit sekunder (biasa dinamakan meiosis I). Jumlah spermatosit sekunder ada dua, sama besar dan bersifat haploid (n = 23 kromosom).
- Melalui fase meiosis II, spermatosit sekunder membelah diri menjadi empat spermatid yang sama bentuk dan ukurannya. Selanjutnya, spermatid berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid (n).
- Setelah matang, sperma menuju saluran epididimis. Proses ini terjadi kurang lebih 17 hari. Energi yang digunakan proses spermatogenesis berasal dari selsel sertoli.
Proses pembentukan sperma ini dinamakan spermatogenesis, berada pada tubulus seminiferus di dalam testis. Di dalamnya terdapat dinding yang terlapisi oleh sel germinal disebut spermatogonium (jamak = spermatogonia). Setelah mengalami pematangan, spermatogonium membelah memperbanyak diri (mitosis). Sedangkan sebagian spermatogonium yang lain melakukan spermatogenesis.
Proses Spermatogenesis
1. Spermatogonium
Spermatogonium memiliki kromosom yang berjumlah 23 pasang. Spermatogonium merupakan awal dari proses ini. Spermatogonium akan mengalami mitosis dan berubah bentuk menjadi spermatosit primer.
2. Spermatosit primer
Spermatosit sekunder memiliki kromosom yang berjumlah 23 pasang. Spermatosit sekunder hasil dari pembelahan spermatogonium secara mitosis. Spermatosit primer akan mengalami pembelahan secara meiosis l dan berubah bentuk menjadi spermatosit sekunder.
3. Spermatosit sekunder
Spermatosit sekunder memiliki kromosom yang berjumlah 23. Pada tahap ini keadaan kromosom tidak berpasangan karena sudah mengalami pembelahan meiosis l. Tidak lama kemudian, akan terjadi pembelahan lagi yaitu meiosis Il. Hasil dari pembelahan tersebut yaitu Spermatid.
4. Spermatid
Spermatid memiliki kromosom yang berjumlah 23. Spermatid memiliki keadaan yang sama dengan spermatosit sekunder, yaitu keadaan kromosom yang tidak berpasangan. Pada tahap ini, spermatid tidak mengalami pembelahan lagi, melainkan berdeferenisiasi menjadi spermatozoa.
5. Spermatozoa
Spermatozoa memiliki kromosom yang berjumlah 23. Spermatozoa yang sudah selesai, akan menuju tempat penyimpanan sperma sementara.
Spermatogenesis menghasilkan 4 spermatozoa. Sperma akan keluar pada kondisi epididimis sudah tidak bisa menampung. Sperma dapat membuahi ovum jika terjadi fertilisasi.
maaf kalau salah ???
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma di dalam testis pria. Spermatogenesis sendiri berasal dari kata spermato yang memiliki arti benih dan genesis yang berarti pembelahan.
Sel sperma diproduksi pada tubulus seminiferus di dalam testis. Di dalam dinding tubulus, banyak sel yang tersebar secara acak yang disebut sel Sertoli. Sel ini berfungsi untuk memberi makanan kepada sel sperma yang belum matang.
Ketika sel sperma telah matang (spermatogonia), spermatogonium (sel induk sperma) memperbanyak diri dengan cara mitosis dan meiosis.
Dari spermatogonium, sel sperma akan berubah menjadi spermatosit primer secara mitosis. Setelahnya, spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi spermatosit sekunder yang berukuran sama.
Melalui tahap meiosis kedua, spermatosit sekunder membelah diri lagi menjadi empat spermatid yang sama bentuk dan ukuran. Spermatid merupakan tahap akhir sebelum akhirnya berubah menjadi sel sperma yang matang (spermatozoa) dan siap dikeluarkan bersama dengan air mani ketika seorang pria mengalami ejakulasi.
Satu sel benih yang belum matang membutuhkan waktu hingga 74 hari untuk mencapai kematangan akhir. Selama proses ini, lebih dari 300 juta spermatozoa akan diproduksi setiap hari. Sayangnya, dari jumlah sebanyak itu, hanya ada sekitar 100 juta sel sperma yang berhasil matang dengan sempurna pada proses akhir.