Halo Silvi! Aku coba bantu jawab ya.. indikator kualitas penduduk secara umum sebenarnya ada banyak. Tapi, biasanya untuk mengukur tingkat kualitas penduduk di suatu negara diilihat dari 3 faktor:
- Kesehatan: diukur dari angka kematian bayi dan angka harapan hidup
- Pendidikan: diukur dari angka partisipasi sekolah dan angka buta huruf
- Pendapatan per kapita: diukur dari produk nasional bruto dan jumlah penduduk
Semoga menjawab ya.. Semangat terus ya belajarnya ^ ^
Terdapat 3 indikator untuk mengukur kualitas penduduk suatu negara, antara lain :
- Tingkat pendapatan penduduk merupakan jumlah atau tingkat penghasilan setiap penduduk dalam satu tahun. Pendapatan penduduk yang rendah berakibat pada rendahnya taraf kehidupan dan kesejahteraan penduduk.
- Tingkat pendidikan penduduk, faktor penentu kualitas atau mutu sumber daya manusia adalah tinggi rendahnya tingkat pendidikan. Pendidikan yang rendah akan menyebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia pula.
- Tingkat kesehatan penduduk, terdiri dari tinggi rendah tingkat kematian penduduk (angka kematian kasar dan angka kematian bayi), usia harapan hidup, keadaan gizi dan kebersihan lingkungan. Tingkat kesehatan penduduk erat hubungannya dengan dua parameter sebelumnya, yakni tingkat pendapatan dan pendidikan penduduk.
Indikator kualitas atau mutu dari sumber daya manusia dapat dilihat dari beberapa aspek seperti; tingkat pendidikan, pendapatan, dan tingkat kesehatan.
a. Masalah Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Secara umum, tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih tergolong relatif rendah. Akan tetapi, tingkat pendidikan masyarakat tersebut senantiasa diupayakan untuk selalu ditingkatkan dari tahun ke tahun.
b. Masalah Kesehatan
Tingkat kesehatan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk suatu negara. Dalam hal ini, tingkat kesehatan dapat diindikasikan dari angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, ketercukupan gizi makanan, dan usia harapan hidup.
1) Angka kematian bayi di Indonesia masih relatif tinggi, meskipun terus menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 1971, angka kematian bayi mencapai 218 tiap 1.000 kelahiran, akan tetapi pada tahun 1990, angka kematian bayi telah menurun menjadi 8 tiap 1.000 kelahiran. Menurunnya angka kematian bayi ini didukung oleh meningkatnya derajat kesehatan dan gizi ibu. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap angka kematian ibu melahirkan yang cenderung menurun dari tahun ke tahun.
2) Tingkat ketercukupan gizi masyarakat juga mulai meningkat. Saat ini, pemerintah melalui Departemen Kesehatan menetapkan standar ketercukupan gizi, yaitu 2.400 kalori/hari/kepala keluarga. Artinya, suatu keluarga dikatakan sejahtera jika mampu memenuhi angka ketercukupan kalori tersebut.
3) Angka harapan hidup adalah perkiraan rata-rata umur yang dapat dicapai penduduk suatu negara. Angka ini di Indonesia cenderung mengalami peningkatan, dari 45,73 tahun pada tahun 1971 menjadi 65,43 tahun pada tahun 2000. Sedangkan berdasarkan sensus tahun 2010 angka harapan hidup penduduk Indonesia adalah 70,10 tahun.
Akan tetapi, angka tersebut masih tergolong relatif rendah, karena negaranegara lain dapat mencapai 70 bahkan lebih dari 80 tahun.
c. Rendahnya Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita adalah banyaknya pendapatan kotor nasional dalam satu tahun dibagi jumlah penduduk. Pendapatan perkapita mencerminkan tingkat kemakmuran suatu negara.
Pendapatan perkapita negara Indonesia masih tergolong rendah, data tahun 2002 menyebutkan pendapatan perkapita Indonesia mencapai 2.800 dollar Amerika Serikat.
Di antara negara-negara anggota ASEAN saja, Indonesia menempati urutan keenam setelah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Keadaan ini menggambarkan bahwa tingkat kehidupan masyarakat Indonesia masih didominasi masyarakat miskin atau masyarakat prasejahtera dengan tingkat penghasilan yang relatif rendah.
indikator dari kualitas penduduk antara lain:
1. Tingkat pendidikan
Pendidikan yang rendah akan menyebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia pula.
2. Tingkat kesehatan
terdiri dari tinggi rendah tingkat kematian penduduk (angka kematian kasar dan angka kematian bayi), usia harapan hidup, keadaan gizi dan kebersihan lingkungan. Tingkat kesehatan penduduk erat hubungannya dengan dua parameter sebelumnya, yakni tingkat pendapatan dan pendidikan penduduk.
3. perkapita penduduk
merupakan jumlah atau tingkat penghasilan setiap penduduk dalam satu tahun. Pendapatan penduduk yang rendah berakibat pada rendahnya taraf kehidupan dan kesejahteraan penduduk.
4. Etos kerja dan pola pikir
Etos kerja merupakan seperangkat perilaku positif dan fondasi yang mencakup motivasi yang menggerakkan mereka, karakteristik utama, spirit dasar, pikiran dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap-sikap, aspirasi, keyakinan-keyakinan, prinsip-prinsip, dan standar-standar (Sinamo, Darodjat ; 2015:77).
5. Penerapan IPTEK
Sebagai andalan di masa depan dengan kualitas tinggi dalam imtak dan penguasaan iptek yang mampu mengaktualisasikannya.
6.Kesadaran hukum
Kesadaran hukum dapat diartikan sebagai kesadaran seseorang atau suatu kelompok masyarakat kepada aturan-aturan atau hukum yang berlaku.
7. Tersedianya lapangan pekerjaan
Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan penyebaran pendu- duk yang kurang seimbang merupakan faktor yang amat mempengaruhi manfaat hasil pembangunan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi berarti diperlukannya usaha yang semakin besar untuk mempertahankan suatu ting-kat kesejahteraan rakyat tertentu di dalam memenuhi kebu-tuhan pokok seperti makanan, perumahan, pakaian, pekerjaan, dan kesehatan. Usaha yang lebih besar lagi dibutuhkan bila mana tingkat kesejahteraan ini ingin ditingkatkan.
Semoga membantu:)
halo Silvi aku bantu jawab ya
Terdapat 3 indikator untuk mengukur kualitas penduduk suatu negara, antara lain :
Tingkat pendapatan penduduk merupakan jumlah atau tingkat penghasilan setiap penduduk dalam satu tahun. Pendapatan penduduk yang rendah berakibat pada rendahnya taraf kehidupan dan kesejahteraan penduduk.
1. Tingkat pendidikan penduduk, faktor penentu kualitas atau mutu sumber daya manusia adalah tinggi rendahnya tingkat pendidikan. Pendidikan yang rendah akan menyebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia pula.
2. Tingkat kesehatan penduduk, terdiri dari tinggi rendah tingkat kematian penduduk (angka kematian kasar dan angka kematian bayi), usia harapan hidup, keadaan gizi dan kebersihan lingkungan.
3. Tingkat kesehatan penduduk erat hubungannya dengan dua parameter sebelumnya, yakni tingkat pendapatan dan pendidikan penduduk