Hai, Naomi!
Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan sifat manusia dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh benda atau makhluk selain manusia. Artinya, mengibaratkan benda mati seolah-olah memiliki sifat bernyawa atau hidup. Misalnya, angin melambai, bulan tersenyum, dll. Yuk buat majas personifikasi versimu! :))




Hai, Naomi!Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan sifat manusia dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh benda atau makhluk selain manusia. Artinya, mengibaratkan benda mati seolah-olah memiliki sifat bernyawa atau hidup. Misalnya, angin melambai, bulan tersenyum, dll. Yuk buat majas personifikasi versimu! :))

  *  Pohon bambu di belakang rumah&nbsp;berbisik bisik&nbsp;tertiup angin sore
  *  Sepasang mata boneka itu&nbsp;bersinar&nbsp;tajam menatapku di kegelapan malam
  *  Angin sepoi sepoi&nbsp;membelai&nbsp;lembut bumi dan seluruh isinya agar tertidur lelap
  *  Setiap pagi alarm handphone&nbsp;bernyanyi&nbsp;membangunkanku dari kesiangan
  *  Kebakaran subuh tadi&nbsp;melahap&nbsp;habis pemukiman padat penduduk
  *  Mobil pemadam kebakaran&nbsp;meraung raung&nbsp;memecah keheningan pagi
  *  Gunung kerinci&nbsp;memuntahkan&nbsp;seluruh isi perutnya sepanjang hari ini
  *  Ombak&nbsp;tinggi&nbsp;menerjang&nbsp;seluruh kapal nelayan
  *  Badai tsunami&nbsp;menyapu&nbsp;bersih apapun yang dilaluinya
  *  Kursi goyang itu&nbsp;menidurkan&nbsp;nenekku dengan ayunannya
  *  Gempa&nbsp;mengoyang goyang&nbsp;seluruh gedung pencakar langit
  *  Lonceng stasiun&nbsp;memberitahu&nbsp;para&nbsp;penumpang untuk bergegas naik kereta
  *  Setiap hari lampu merah di jalanan&nbsp;mengatur&nbsp;para pengguna jalan
  *  Matahari bersinar terik terasa&nbsp;menggigit&nbsp;seluruh kulit tanganku
  *  Anak anak pantai dengan gembira bermain&nbsp;kejar kejaran&nbsp;bersama ombak
  *  Desas desus tentang dirinya sudah&nbsp;terbang&nbsp;menyebar ke seluruh penjuru negeri
  *  Salju turun&nbsp;menyelimuti&nbsp;seluruh isi kota
  *  Hujan&nbsp;lebat kemarin&nbsp;menghanyutkan&nbsp;beberapa rumah
  *  Obat batuk itu&nbsp;menghangatkan&nbsp;tenggorokkannya
  *  Sepeda tua itu selalu setia&nbsp;menemaninya&nbsp;kemana pun ia pergi
  *  Narkoba itu sudah&nbsp;menghabiskan&nbsp;sisa hidupnya di jeruji besi
  *  Bintang malam ini&nbsp;berkedip kedip&nbsp;menerangi seluruh isi kota
  *  Wajahnya&nbsp;bersinar sinar&nbsp;mendengar beasiswanya di terima
  *  Kuas itu&nbsp;menari&nbsp;lincah di atas kanvas yang di lukisnya
  *  Tanah warisan itu telah&nbsp;menghidupi&nbsp;keluarganya hingga beberapa keturunan
  *  Sepatu usang itu&nbsp;melindungi&nbsp;kakinya dari kerikil tajam
  *  Waktu&nbsp;berjalan&nbsp;terus tanpa menunggu atau menanti siapa pun
  *  Kartu kredit itu&nbsp;membelikan&nbsp;semua barang mewah untuknya sehingga ia terlilit hutang
  *  Beduk subuh itu&nbsp;memanggilnya&nbsp;untuk bergegas ke mesjid
  *  Longsor itu&nbsp;menegur&nbsp;kita agar menjaga kelestarian alam
  *  Bulan&nbsp;bersembunyi&nbsp;di balik tebalnya awan hitam
  *  Kodok berdendang riang&nbsp;menyambut&nbsp;musim penghujan
  *  CCTV itu&nbsp;menyelamatkannya&nbsp;dari tuduhan perkara
  *  Suara gemuruh pagi tadi&nbsp;membangunkan&nbsp;semua orang
  *  Siaran televisi telah&nbsp;merusak&nbsp;banyak moral anak anak
  *  Radio tua itu berkoar koar&nbsp;menyampaikan&nbsp;berita
  *  Semangatnya&nbsp;berkobar&nbsp;untuk mendapat promosi tahun ini
  *  Bendera negaraku berkibar dengan&nbsp;gagah berani&nbsp;di angkasa raya
  *  SMS yang diterimanya, membuat ia&nbsp;melompat&nbsp;kegirangan
  *  Makanan pedas itu&nbsp;membakar&nbsp;lidahnya
  *  Obat pencahar yang diminumnya&nbsp;mengaduk&nbsp;seluruh isi perutnya
  *  Nyawanya hampir melayang&nbsp;tersengat&nbsp;kabel listrik yang menggantung di dahan pohon
  *  Dedaunan kering di jalanan itu&nbsp;melayang layang&nbsp;tertiup angin kencang
  *  Speaker di lapangan parkir itu&nbsp;memanggil&nbsp;pemilik mobil agar memindahkan kendaraannya
  *  Cacing di dalam perutku&nbsp;berteriak&nbsp;meminta makanan
  *  Bangku sekolahnya masih setia&nbsp;menemaninya&nbsp;jika ia gagal lagi ujian kelulusan tahun ini
  *  Jari jemarinya&nbsp;berlompatan&nbsp;lincah di atas keyboard komputer





<ul><li>Pohon bambu di belakang rumah berbisik bisik tertiup angin sore</li><li>Sepasang mata boneka itu bersinar tajam menatapku di kegelapan malam</li><li>Angin sepoi sepoi membelai lembut bumi dan seluruh isinya agar tertidur lelap</li><li>Setiap pagi alarm handphone bernyanyi membangunkanku dari kesiangan</li><li>Kebakaran subuh tadi melahap habis pemukiman padat penduduk</li><li>Mobil pemadam kebakaran meraung raung memecah keheningan pagi</li><li>Gunung kerinci memuntahkan seluruh isi perutnya sepanjang hari ini</li><li>Ombak tinggi menerjang seluruh kapal nelayan</li><li>Badai tsunami menyapu bersih apapun yang dilaluinya</li><li>Kursi goyang itu menidurkan nenekku dengan ayunannya</li><li>Gempa mengoyang goyang seluruh gedung pencakar langit</li><li>Lonceng stasiun memberitahu para penumpang untuk bergegas naik kereta</li><li>Setiap hari lampu merah di jalanan mengatur para pengguna jalan</li><li>Matahari bersinar terik terasa menggigit seluruh kulit tanganku</li><li>Anak anak pantai dengan gembira bermain kejar kejaran bersama ombak</li><li>Desas desus tentang dirinya sudah terbang menyebar ke seluruh penjuru negeri</li><li>Salju turun menyelimuti seluruh isi kota</li><li>Hujan lebat kemarin menghanyutkan beberapa rumah</li><li>Obat batuk itu menghangatkan tenggorokkannya</li><li>Sepeda tua itu selalu setia menemaninya kemana pun ia pergi</li><li>Narkoba itu sudah menghabiskan sisa hidupnya di jeruji besi</li><li>Bintang malam ini berkedip kedip menerangi seluruh isi kota</li><li>Wajahnya bersinar sinar mendengar beasiswanya di terima</li><li>Kuas itu menari lincah di atas kanvas yang di lukisnya</li><li>Tanah warisan itu telah menghidupi keluarganya hingga beberapa keturunan</li><li>Sepatu usang itu melindungi kakinya dari kerikil tajam</li><li>Waktu berjalan terus tanpa menunggu atau menanti siapa pun</li><li>Kartu kredit itu membelikan semua barang mewah untuknya sehingga ia terlilit hutang</li><li>Beduk subuh itu memanggilnya untuk bergegas ke mesjid</li><li>Longsor itu menegur kita agar menjaga kelestarian alam</li><li>Bulan bersembunyi di balik tebalnya awan hitam</li><li>Kodok berdendang riang menyambut musim penghujan</li><li>CCTV itu menyelamatkannya dari tuduhan perkara</li><li>Suara gemuruh pagi tadi membangunkan semua orang</li><li>Siaran televisi telah merusak banyak moral anak anak</li><li>Radio tua itu berkoar koar menyampaikan berita</li><li>Semangatnya berkobar untuk mendapat promosi tahun ini</li><li>Bendera negaraku berkibar dengan gagah berani di angkasa raya</li><li>SMS yang diterimanya, membuat ia melompat kegirangan</li><li>Makanan pedas itu membakar lidahnya</li><li>Obat pencahar yang diminumnya mengaduk seluruh isi perutnya</li><li>Nyawanya hampir melayang tersengat kabel listrik yang menggantung di dahan pohon</li><li>Dedaunan kering di jalanan itu melayang layang tertiup angin kencang</li><li>Speaker di lapangan parkir itu memanggil pemilik mobil agar memindahkan kendaraannya</li><li>Cacing di dalam perutku berteriak meminta makanan</li><li>Bangku sekolahnya masih setia menemaninya jika ia gagal lagi ujian kelulusan tahun ini</li><li>Jari jemarinya berlompatan lincah di atas keyboard komputer</li></ul>