Komentar
0
profile picture
Aisyah Sahara
Rockstar Teacher GURU SMA


Hasil-hasil persilangan seperti yang dilakukan oleh Mendel, ternyata tidak semuanya berlaku untuk persilangan makhluk hidup lainnya. Pada persilangan monohibrid dihasilkan perbandingan fenotip F2 sebesar 3 : 1 dan pada persilangan dihibrid sebesar 9 : 3 : 3 : 1. Pada kenyataannya ketika dilakukan penyilangan, terkadang ditemukan penyimpangan yang menghasilkan perbandingan fenotip F2 yang tidak sama dengan hukum Mendel. Misalnya pada suatu persilangan diperoleh hasil keturunan F2 dengan perbandingan 9:7 atau 9:3:4. Penyimpangan yang terjadi seperti itu disebut sebagai penyimpangan semu dari temuan Mendel.


Sebenarnya hukum mendel masih berlaku dalam pola pewarisan tersebut, hanya terdapat sedikit kelainan akibat sifat gen-gen yang unik. Perbandingan 9:7 merupakan perbandingan 9:(3+3+1), dan perbandingan 9:3:4 merupakan perbandingan 9:3:(3+1).


Salah satu bentuk penyimpangan semu hukum mendel adalah polimeri


Polimeri adalah interaksi antar gen-gen berbeda alel yang memunculkan satu fenotip dan bersifat kumulatif (saling menambah). Contohnya adalah warna merah pada biji gandum yang ditentukan oleh dua gen yaitu M1 dan M2, sehingga apabila kedua gen tersebut bertemu maka ekspresi warna merahnya akan semakin kuat.

Yang perlu diingat dari polimeri adalah ketika ada gen dominan M dalam genotipe meskipun hanya 1 maka menghasilkan fenotipe merah P = Mam, Mama x mim, MzM2 G = M, M2, Mimz, M, M2, mimz x m, M2, mi mz F 오 M, M₂ | Mim₂ m. Ma m, Mz Mim. MzMz Mim, Mema mimzMyM2 mm.M, ma mim, Mom, Mama mim, Mem, mim. Mume (putih)" M, M2 mimime M₂ genotipe Fenotipe MIM, M₂M2 merah M, M, M₂ M2 merah M, M, m₂ m2 merah Mim,mama merah mim, mam putih genotipe mim, mama menghasilkan fenotipe putih 1 x 100% = 12,5°%. 8 Jika menghasilkan 400 anakan, jumlah anakan yg putih 12,5 100 х 400 So Pahamify
4 tahun yang lalu




profile picture