Polidaktili merupakan suatu kelainan yang diwariskan oleh gen autosom yang bersifat dominan (PP atau Pp). Polidaktili akan mendapatkan tambahan jari pada satu atau dua tangannya maupun pada jari-jari kakinya.
Pembahasan
Seorang wanita normal menikah dengan pria polidaktili bergenotipe PP. Persentase keturunannya yang mengalami polidaktili adalah sebagai berikut:
Parental 1: wanita normal x pria polidaktili
Genotio: pp x PP
Gamet: p x P
Filial 1: Pp (polidaktili)
Dari bagan persilangan di atas maka dapat diketahui perbandingan fenotip keturunan tersebut adalah menderita polidaktili 100%.
Pewarisan sifat merupakan sifat genetik yang dimiliki oleh suatu organisme yang akan diturunkan kepada keturunannya. Penyakit keturunan yang telah diketahui dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Penyakit menurun yang terpaut pada kromosom seks.
2. Penyakit menurun yang terpaut pada kromosom autosom.
Berikut ini penjelasan kedua jenis penyakit menurun pada manusia:
A. Penyakit Menurun yang Terpaut pada Kromosom Seks.
1. Hemofilia
Hemofilia merupakan salah satu penyakit keturunan yang terlaut pada kromosom X. Penyakit ini ditandai karena adanya faktor kekurangan pembekuan darah. Hal tersebut menyebabkan seseorang yang menderita penyakit hemofilia ketika mengalami luka, maka darahnya akan sulit/sukar membeku.
2. Buta warna
Buta warna merupakan suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut pada mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu. Buta warna disebabkan oleh faktor genetis yang terpaut pada kromosom X.
3. Anodontia
Anodontia yaitu kelainan pada seseorang yang tidak mempunyai benih gigi pada rahangnya, sehingga gigi tidak dapat tumbuh selamanya. Penderita anodontia juga menunjukkan ciri-ciri seperti berambut jarang dan susah berkeringat. Anodontia terpaut pada kromosom X yang bersifat resesif, sehingga pewarisan sifatnya juga seperti pada buta warna. Oleh karena itu kelainan tersebut lebih banyak ditemukan pada pria.
4. Hypertrichosis
Hypertrichosis (juga disebut sindrom Ambras) merupakan jumlah pertumbuhan rambut yang abnormal pada tubuh. Kasus ekstensif hipertrikosis secara umum disebut dengan sindrom manusia serigala. Kelainan ini disebabkan karena gen hypertrichosis terpaut pada kromosom Y sehingga hanya terjadi pada laki-laki.
5. Hystrixgravier
Kelainin ini memiliki ciri-ciri rambut tumbuh panjang dan kaku di permukaan tubuh menyerupai duri landak. Kelainan tersebut disebabkan karena gen Hystrixgravier (hg) terpaut pada kromosom Y yang bersifat resesif. Kelainan tersebut disebabkan karena gen webtoes (w) terpaut pada kromosom Y yang bersifat resesif.
6. Webtoes
Webtoes memiliki ciri-ciri kulit tumbuh diantara jari-jari (terutama kaki).
B. Penyakit menurun yang Terpaut Kromosom Autosom.
1. Albino
Albino merupakan kelainan yang disebabkan karena tidak terbentuknya pigmen melanin pada kulit, sehingga penderita memiliki warna kukit putih (bule), rambut pirang dan sensitif terhadap cahaya matahari. Kelainan ini disebabkan oleh gen yang terpaut pada kromosom autosom dan bersifat resesif (aa).
2. Polidaktili
Polidaktili merupakan suatu kelainan yang diwariskan oleh gen autosom yang bersifat dominan (PP atau Pp), sehingga penderita akan mendapatkan tambahan jari pada satu atau dua tangannya maupun pada jari-jari kakinya.
3. Fenilketonuria (FKU)
Fenilketonuria merupakan gangguan pada kromosom autosomal genetis yang bersifat resesif (ii) sehingga kekurangan enzim fenilalanin hidroksilase (PAH). Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak sehingga penderita menjadi keterbelakangan mental.
4. Phenylthiocarbamida (PTC).
Phenylthiocarbamida (PTC) merupakan senyawa kimia yang rasanya pahit. Sebagian besar orang dapat merasakan rasa pahit pada PTC yang disebut pengecap atau taster, sedangkan yang tidak merasakan pahit PTC disebut nontaster atau buta kecap. Kelainan tersebut disebabkan oleh gen terpaut pada autosom yang bersifat resesif (tt).