Komentar
1
Aisyah Sahara
Rockstar Teacher •GURU SMA
a.) spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat haploid
Hal ini berkaitan dengann spermatogenesis. Spermatogenesis merupakan suatu proses pembentukan sel sperma di dalam testis pria.
Pembentukan sperma dimulai dari spermatogonium yang bersifat diploid (2n) artinya kromosomnya punya pasangan melakukan pembelahan mitosis menghasilkan spermatosit primer. Lalu spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis menghasilkan spermatosit sekunder (2n). Pembelahan meiosis menyebabkan kromosom berkurang jadi sel nya bersifat haploid (n), jumlah kromosmnya tidak berpasangan. Lanjut meiosis lagi menghasilkan spermatid (n). Spermatid mengalami pematangan menjadi spermatozoa (n)
4 tahun yang lalu