Thread
profile picture
Angela Gracelly
Student XII IPA
16. Protein merupakan makromolekul yang memiliki beragam fungsi didalam sel. Beragamnya fungsi tersebut disebabkan karena beragamnya struktur dan mekanisme kerja dari protein. Salah satunya yaitu protein integral yang berfungsi sebagai pengangkut zat dengan struktur seperti pada gambar dibawah ini. Protein tersebut memiliki sisi pengikatan untuk molekul ATP dan bagian yang terbenam pada membran. ATP yang terikat kemudian akan dihidrolisis sehingga menghasilkan energi dan ADP. Energi akan digunakan untuk mengubah struktur protein sehingga substrat dapat ditranspor. Protein berikut yang kemungkinan memiliki mekanisme kerja seperti deskripsi diatas yaitu A. Kotransporter sukrosa pada mamalia B. Protein importer vitamin B12 pada bakteri C Pompa ion Hidrogen pada eukariota D. Aquaporin pada tumbuhan E. Pompa Natrium-kalium pada manusia
3 tahun yang lalu
total answer
2
total comment
0
share
Terjawab

Jawaban (2)
0
profile picture
Zaunara
Student GAP YEAR
Rahman, (1992) Pada proses pemanenan, kobalamin yang terikat pada sel dijadikan larutan dengan perlakuan pemanasan pada suhu 80-120 oC selama 30 menit, pH 6.5-8.5. Kemudian secara kimia dilakukan konversi menjadi sianokobalamin yang bersifat lebih stabil. Produk kasar dengan kemurnian 80% digunakan sebagai aditif makanan ternak. Pemumian lebih lanjut menghasilkan produk yang digunakan dibidang kedokteran yaitu produk dengan kemurnian 95-98%. Masalah utama dalam produksi vitamin B12 yang menggunakan Propionibacterium adalah penghambatan pertumbuhan sel karena akumulasi metabolit penghambat seperti asam propionat dan asam asetat. Sebagai besar juga proses fermentasi vitamin B12 menggunakan glukosa sebagai sumber karbon 
Proses Produksi Vitamin B12 Propionibacterium spp Fermentasi Produksi Vitamin B12 Menggunakan Bakteri Propioni Propionibacterium shermanii dan Propionibacterium freudenreichii yang paling banyak digunakan. Propionibacteria menghasilkan vitamin B12 intraseluler dan mengeluarkan asam propionat terutama dan asam asetat ekstraseluler. Proses fermentasi vitamin B12 menggunakan strain-strain Propionibacterium dibagi menjadi dua tahap Tahap Pertama : secara anaerob selama 2 hari dan menghasilkan 5 deosiedenosilkobinamin sebagai produk utama Tahap kedua : secara aerob selama 3-4 hari dan terjadi biosintesis 5,6-dimetilbenzimidazol sehingga koenzim B (5-deosidenosilkobalamin) dapat diproduksi. Dalam proses ini hanya sekali persenyawaan kobamide lainnya yang disintesis. 
Proses Produksi Vitamin B12 Pseudomonas Keunikan lainnya, vitamin B12 tidak dapat diproduksi oleh organisma eukaryot dan hanya diproduksi oleh beberapa mikroorganisma prokaryot, diantaranya E. coli dan Pseudomonas denitrificans. Pseudomonas denitrificans merupakan bakteri Gram negatif yang bersifat obligat aerob dan senyawa-senyawa intermedietnya antara urogen III dan asam kobirinat menjadi sangat sensitif terhadap oksigen. Bakteri aerob pensintesis cobalamin mengembangkan sistem penting yang menjaga senyawa intermediet sensitif oksigen. Intermediet-intermediat tersebut dapat dialirkan dari urogen III ke asam kobirinat tanpa dikeluarkan kedalam sitoplasma sehingga kontak dengan oksigen dapat dicegah Warna merah vitamin B12 merupakan salah satu pigmen alami dalam kehidupan seperti warna hijau pada klorofil. Semua pigmen alami diturunkan secara biosintesis dari urophorpirinogen III yang terdiri dari delapan molekul asam 5-aminolevulinat (ALA), yang berpasangan dua-dua untuk menghasilkan empat molekul porfobilinogen (PBG)
Rahman, (1992) Pada proses pemanenan, kobalamin yang terikat pada sel dijadikan larutan dengan perlakuan pemanasan pada suhu 80-120 oC selama 30 menit, pH 6.5-8.5. Kemudian secara kimia dilakukan konversi menjadi sianokobalamin yang bersifat lebih stabil. Produk kasar dengan kemurnian 80% digunakan sebagai aditif makanan ternak. Pemumian lebih lanjut menghasilkan produk yang digunakan dibidang kedokteran yaitu produk dengan kemurnian 95-98%. Masalah utama dalam produksi vitamin B12 yang menggunakan Propionibacterium adalah penghambatan pertumbuhan sel karena akumulasi metabolit penghambat seperti asam propionat dan asam asetat. Sebagai besar juga proses fermentasi vitamin B12 menggunakan glukosa sebagai sumber karbon 
Proses Produksi Vitamin B12 Propionibacterium spp Fermentasi Produksi Vitamin B12 Menggunakan Bakteri Propioni Propionibacterium shermanii dan Propionibacterium freudenreichii yang paling banyak digunakan. Propionibacteria menghasilkan vitamin B12 intraseluler dan mengeluarkan asam propionat terutama dan asam asetat ekstraseluler. Proses fermentasi vitamin B12 menggunakan strain-strain Propionibacterium dibagi menjadi dua tahap Tahap Pertama : secara anaerob selama 2 hari dan menghasilkan 5 deosiedenosilkobinamin sebagai produk utama Tahap kedua : secara aerob selama 3-4 hari dan terjadi biosintesis 5,6-dimetilbenzimidazol sehingga koenzim B (5-deosidenosilkobalamin) dapat diproduksi. Dalam proses ini hanya sekali persenyawaan kobamide lainnya yang disintesis. 
Proses Produksi Vitamin B12 Pseudomonas Keunikan lainnya, vitamin B12 tidak dapat diproduksi oleh organisma eukaryot dan hanya diproduksi oleh beberapa mikroorganisma prokaryot, diantaranya E. coli dan Pseudomonas denitrificans. Pseudomonas denitrificans merupakan bakteri Gram negatif yang bersifat obligat aerob dan senyawa-senyawa intermedietnya antara urogen III dan asam kobirinat menjadi sangat sensitif terhadap oksigen. Bakteri aerob pensintesis cobalamin mengembangkan sistem penting yang menjaga senyawa intermediet sensitif oksigen. Intermediet-intermediat tersebut dapat dialirkan dari urogen III ke asam kobirinat tanpa dikeluarkan kedalam sitoplasma sehingga kontak dengan oksigen dapat dicegah Warna merah vitamin B12 merupakan salah satu pigmen alami dalam kehidupan seperti warna hijau pada klorofil. Semua pigmen alami diturunkan secara biosintesis dari urophorpirinogen III yang terdiri dari delapan molekul asam 5-aminolevulinat (ALA), yang berpasangan dua-dua untuk menghasilkan empat molekul porfobilinogen (PBG)
Rahman, (1992) Pada proses pemanenan, kobalamin yang terikat pada sel dijadikan larutan dengan perlakuan pemanasan pada suhu 80-120 oC selama 30 menit, pH 6.5-8.5. Kemudian secara kimia dilakukan konversi menjadi sianokobalamin yang bersifat lebih stabil. Produk kasar dengan kemurnian 80% digunakan sebagai aditif makanan ternak. Pemumian lebih lanjut menghasilkan produk yang digunakan dibidang kedokteran yaitu produk dengan kemurnian 95-98%. Masalah utama dalam produksi vitamin B12 yang menggunakan Propionibacterium adalah penghambatan pertumbuhan sel karena akumulasi metabolit penghambat seperti asam propionat dan asam asetat. Sebagai besar juga proses fermentasi vitamin B12 menggunakan glukosa sebagai sumber karbon 
Proses Produksi Vitamin B12 Propionibacterium spp Fermentasi Produksi Vitamin B12 Menggunakan Bakteri Propioni Propionibacterium shermanii dan Propionibacterium freudenreichii yang paling banyak digunakan. Propionibacteria menghasilkan vitamin B12 intraseluler dan mengeluarkan asam propionat terutama dan asam asetat ekstraseluler. Proses fermentasi vitamin B12 menggunakan strain-strain Propionibacterium dibagi menjadi dua tahap Tahap Pertama : secara anaerob selama 2 hari dan menghasilkan 5 deosiedenosilkobinamin sebagai produk utama Tahap kedua : secara aerob selama 3-4 hari dan terjadi biosintesis 5,6-dimetilbenzimidazol sehingga koenzim B (5-deosidenosilkobalamin) dapat diproduksi. Dalam proses ini hanya sekali persenyawaan kobamide lainnya yang disintesis. 
Proses Produksi Vitamin B12 Pseudomonas Keunikan lainnya, vitamin B12 tidak dapat diproduksi oleh organisma eukaryot dan hanya diproduksi oleh beberapa mikroorganisma prokaryot, diantaranya E. coli dan Pseudomonas denitrificans. Pseudomonas denitrificans merupakan bakteri Gram negatif yang bersifat obligat aerob dan senyawa-senyawa intermedietnya antara urogen III dan asam kobirinat menjadi sangat sensitif terhadap oksigen. Bakteri aerob pensintesis cobalamin mengembangkan sistem penting yang menjaga senyawa intermediet sensitif oksigen. Intermediet-intermediat tersebut dapat dialirkan dari urogen III ke asam kobirinat tanpa dikeluarkan kedalam sitoplasma sehingga kontak dengan oksigen dapat dicegah Warna merah vitamin B12 merupakan salah satu pigmen alami dalam kehidupan seperti warna hijau pada klorofil. Semua pigmen alami diturunkan secara biosintesis dari urophorpirinogen III yang terdiri dari delapan molekul asam 5-aminolevulinat (ALA), yang berpasangan dua-dua untuk menghasilkan empat molekul porfobilinogen (PBG)
3 tahun yang lalu
total comment
0
Balas
Terverifikasi

0
profile picture
Zaunara
Student GAP YEAR
3 tahun yang lalu