1. Mengapa jika dilihat dari Bumi, Bulan selalu tampak dalam fase- fasenya di sepanjang waktu? 

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-77/ChapId-652/LessonId-1571/ModuleId-2/QuestionCode-21GUOCX4GI7/fase bulan_1_consulttheskycom.jpg" />

<i>Pahamifren</i> pernah melihat Bulan pada malam hari? Pasti kenampakannya selalu mirip dengan kenampakan-kenampakan Bulan yang ada pada gambar di atas. Dan kenampakan Bulan akan terus berganti-ganti setiap harinya. Nah masing-masing kenampakan Bulan yang berbeda-beda ini yang kita sebut dengan fase Bulan. Tapi kenapa ya, pergantian kenampakan Bulan ini selalu teratur dan berurutan sesuai dengan fase-fasenya? Kenapa ketika setelah fase Bulan Sabit, tidak kemudian langsung ke Bulan Purnama? Yuk kita bahas di konsep "Fase-fase Bulan, Pasang Surut, dan Gerhana".  

Step 1: Identifikasi Konsep

Pada dasarnya, cahaya Bulan yang selalu kita amati dari Bumi merupakan pantulan dari sinar matahari. Nah seperti yang sudah kita pelajari di konsep "Rotasi dan Revolusi", bahwa Bulan melakukan gerak Revolusi terhadap Bumi. Akibat pergerakan ini, bagian permukaan Bulan yang terkena sinar Matahari yang kita lihat dari Bumi akan berbeda-beda. 

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-77/ChapId-652/LessonId-1571/ModuleId-2/QuestionCode-21GUOCX4GI7/fase fase bulan_1.jpg" />(<i>Sumber: modifikasi dari www.infoastronomy.org</i>).

Ketika Bulan berada dalam fase Bulan Purnama, seluruh permukaan Bulan yang terkena sinar Matahari menghadap Bumi. Hal ini menyebabkan kita bisa melihat permukaan Bulan seutuhnya ketika fase Bulan Purnama. 

Kemudian karena pergerakan revolusi Bulan terhadap Bumi, Bulan berada pada posisi dimana hanya sekitar tiga per empat bagian permukaan Bulan yang terkena sinar Matahari yang menghadap Bumi. Sehingga permukaan Bulan seolah tampak seperti benda yang cembung. Kondisi ini yang kemudian kita sebut sebagai fase Bulan Cembung. 

Pergerakan revolusi Bulan menjadikan Bulan bergeser pada posisi berikutnya, dimana setengah bagian permukaan Bulan yang terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Pada kondisi ini, kita hanya melihat setengah permukaan Bulan. Fase ini kita sebut sebagai fase Bulan Separuh.

Fase berikutnya adalah Bulan Sabit. Kondisi ini terjadi ketika Bulan berada pada posisi dimana kita hanya bisa melihat sedikit permukaan Bulan yang terkena sinar Matahari. Pada kondisi seperti inilah Bulan tampak seperti bentuk sabit. 

Fase setelahnya adalah Bulan Baru dimana permukaan Bulan yang terkena sinar Matahari sama sekali tidak menghadap Bumi. Pada kondisi ini, kita tidak bisa mengamati Bulan.

Setelah fase Bulan Baru, Bulan akan kembali ke fase Bulan Sabit dan seterusnya hingga menjadi Purnama lagi. Fase ini akan terus-menerus berulang karena pergerakan Bulan mengelilingi Bumi yang juga terus-menerus berulang.

Step 2: Pembahasan Identifikasi masalah dan solusi

Jadi alasan mengapa Bulan selalu tampak dalam fase-fasenya di sepanjang waktu karena Bulan di sepanjang waktu selalu bergerak mengelilingi Bumi atau revolusi.