10. Dampak apakah yang mungkin timbul dari transgenik? tanaman 

Tahukah teman-teman bahwa Asia Tenggara merupakan negara terbanyak dengan populasi anak yang mengalami defisiensi vitamin A, loh!

Wah, kalau begitu Indonesia juga termasuk yaa. Padahal, seperti yang kita ketahui bahwa vitamin A berperan penting dalam kesehatan mata kita. 

Defisiensi vitamin A yang terus berkelanjutan ini, dapat menimbulkan resiko yang sangat berbahaya, seperti kebutaan atau bahkan kematian.

Nah, untuk mengurangi kondisi tersebut, banyak ilmuwan dan saintis yang merekayasa galur beras yang dapat menyintesis beta-karoten yang merupakan sumber vitamin A yang terdapat di wortel, sehingga beras ini disebut dengan "beras emas". Wah, keren sekali yaaa!

Beras emas merupakan salah satu contoh dari tanaman transgenik. Tidak hanya dampak positif, tanaman transgenik juga memiliki dampak negatif bagi manusia dan lingkungan.

Nah, untuk menjawab soal ini, konsep yang perlu kita pahami adalah Dampak Bioteknologi, lebih tepatnya mengenai dampak dari tanaman transgenik.

Identifikasi Konsep

Teman-teman, perlu kita ketahui bahwa biologi memiliki banyak sekali cabang ilmu pengetahuan agar kita sebagai manusia dapat mudah mempelajari mengenai hal tertentu secara spesifik.

Nah, salah satu cabang ilmu biologi ini adalah bioteknologi.

Bioteknologi merupakan suatu cabang dari ilmu biologi yang mempelajari dan menerapkan prinsip ilmiah untuk memanfaatkan makhluk hidup ataupun senyawa yang dihasilkannya menjadi suatu produk yang bermanfaat bagi manusia.

Nah, bioteknologi ini terbagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang menggunakan prinsip dan cara sederhana dalam memanfaatkan makhluk hidup, seperti mikroba untuk menghasilkan produk berupa makanan atau obat-obatan. 

Contohnya adalah pembuatan roti yang dibantu oleh khamir (yeast), yaitu Saccharomyces cerevisae dengan bahan bakunya adalah tepung terigu atau tepung gandum. Selain itu terdapat juga pembuatan antibiotik dengan memanfaatkan bakteri Penicillium notatum.

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-12/ChapId-123/LessonId-324/ModuleId-2/QuestionCode-21ITPFH43KT/bioteknologi roti.png" />
Gambar 1 Contoh proses bioteknologi konvensional pada roti dengan bantuan khamir
Sumber: savemyexams.co.uk

Kemudian bioteknologi modern berkembang setelah ditemukannya material genetik berupa DNA. Pada teknik ini, memanfaatkan gen dari sel bakteri, atau menggabungkan material genetik dari dua spesies berbeda untuk menghasilkan organisme transgenik.

Contoh penerapan bioteknologi modern adalah kloning, rekombinasi gen, kultur jaringan dan tanaman transgenik . 

Kali ini kita akan membahas mengenai tanaman transgenik yaaa.

Tanaman transgenik merupakan tanaman hasil rekayasa genetika yang telah mengalami modifikasi dalam struktur gennya untuk menghasilkan sifat tertentu. 

Nah, biasanya para saintis ataupun ilmuwan melakukan proses rekayasa genetik pada tumbuhan, karena untuk manfaat tertentu, misalnya tanaman yang tahan hama, sehingga memiliki sifat resisten terhadap penyakit dan pembusukan. Misalnya pada jagung transgenik yang tahan terhadap bakteri Bacillus thuringiensis.

Ataupun bisa juga untuk meningkatkan nilai gizi seperti pada "beras emas" yang mampu menyintesis beta karoten yang merupakan sumber vitamin A pada wortel. 

Proses rekayasa genetika ini, pada umumnya melibatkan suatu vektor yang membantu untuk memasukkan gen-gen baru ke dalam sel-sel tumbuhan. 

Vektor ini adalah plasmid Ti dari bakteri tanah Agrobacterium tumefaciens, yang nantinya akan diselipkan ke tumbuhan agar menghasilkan suatu sifat baru.

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-12/ChapId-123/LessonId-324/ModuleId-2/QuestionCode-21ITPFH43KT/tanaman transgenik.jpg" />
Gambar 2 Proses rekayasa genetika pada tumbuhan
Sumber: sciencedirect.com

Lalu, bagaimana dampak buruk dari tanaman transgenik ini yaaa?

Seperti yang telah diketahui, bahwa tanaman transgenik ini telah membawa gen dengan sifat baru yang dimunculkan pada individu tersebut. 

Hal ini dapat mempengaruhi organisme non-transgenik, sehingga akan kalah bersaing dalam adaptasi dengan lingkungan. 

Selain itu, tanaman transgenik juga dapat mengganggu gen murni dari organisme non-transgenik apabila terjadi perkawinan diantara keduanya. 

Dengan demikian, peristiwa ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan jika terus berlanjut, dapat mengganggu rantai ekosistem dan menyebabkan punahnya spesies tertentu. 

Lalu, apabila produk dari tanaman transgenik ini dijadikan produk pangan, maka produk tersebut merupakan produk GMO (Genetically Modified Organism). 

Produk yang berlabel GMO ini dikhawatirkan dapat menimbulkan suatu reaksi alergi pada manusia apabila dikonsumsi. 

Maka, untuk mencegah timbulnya efek buruk bagi manusia, pemerintah, badan-badan regulasi, para saintis, dan masyarakat di seluruh dunia telah bekerja sama untuk memfasilitasi penggunaan bioteknologi dalam bidang pangan, kedokteran, ataupun pertanian dengan pengawasan dan keamaan yang khusus demi kode etis dari penerapan bioteknologi.

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Maka, dampak yang ditimbulkan dari tanaman transgenik adalah dampak positif dan dampak negatif.

-Dampak positif: untuk menjadikan tanaman yang resisten terhadap penyakit, dan untuk meningkatkan nilai gizi dari suatu tanaman

-Dampak negatif: dapat mempengaruhi organisme non transgenik sehingga akan kalah saing, mempengaruhi gen murni dari organisme non transgenik lain apabila terjadi perkawinan, menggagu keseimbangan ekosistem, serta dapat menimbulkan reaksi alergi bila mengkonsumsi produk pangan hasil tanaman transgenik (produk GMO).