13. Apakah perbedaan antara bakteri fotoautotrof dan kemoautotrof? Tuliskan contohnya masing-masing. 

Soal diatas menanyakan karakteristik monera, lebih tepatnya mengenai perbedaan bakteri fotoautotrof dan kemoautotrof. Apa saja perbedaan bakteri kemoautotrof dan fotoautotrof? Simak penjelasan berikut!

Identifikasi Konsep

Monera dibagi menjadi dua kelompok besar, Archaebacteria dan Eubacteria. Keduanya merupakan bakteri yang berbeda. 

Archaebacteria disebut bakteri purba karena habitatnya berada di tempat ekstrim, misalnya suhu tinggi, kadar garam tinggi, kadar gula tinggi, atau minim oksigen. Sedangkan Eubacteria merupakan bakteri modern karena memiliki habitat yang tidak seekstrim archaebacteria bahkan dapat hidup di dalam tubuh kita lho!. Kita bahas lebih lanjut mengenai eubacteria!

Eubacteria atau bakteri pada umumnya terdapat banyak jenisnya, hampir 5000 jenis bakteri ditemukan di bumi. Eubacteria memiliki ciri yang cukup mudah untuk dikenali, yaitu: <ul><li>Prokariotik</li><li>Uniseluler</li><li>Dapat membentuk lendir</li><li>Dinding sel tersusun dari peptidoglikan</li><li>Ketika lingkungan buruk dapat membentuk endospora</li><li>Memiliki DNA kromosom untuk mengatur seluruh aktivitas tubuh bakteri dan DNA Plasmid untuk proses reproduksi dan pertahanan diri</li><li>Ada yang bergerak dengan menggunakan flagela</li><li>Bereproduksi aseksual dengan pembelahan biner dan paraseksual (pemindahan materi genetik) dengan cara konjugasi, transduksi, dan transformasi</li></ul>
Karena bakteri memiliki jumlah yang banyak, maka para peneliti melakukan penggolongan bakteri demi memudahkan proses klasifikasi. 

Berdasarkan cara hidup, bakteri dibagi menjadi dua kelompok besar:

1) Heterotrof, bakteri ini tidak mampu membentuk makanannya sendiri dan tidak berklorofil. Bakteri ini sangat bergantung dengan bahan organik di lingkungan sekitarnya. Bakteri heterotrof dibagi lagi, antara lain: <ul><li>Bakteri saprofit, memanfaatkan zat organik dari organisme yang telah mati. Bakteri ini juga disebut sebagai bakteri pengurai. Contohnya Thiobacillus denitrificans, Methanobacterium ruminatum</li><li>Bakteri patogen, bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada inang yang dihinggapinya. Contohnya: Salmonella typhi penyebab tifus, Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC</li><li>Bakteri parasit, bakteri yang mendapatkan makanan dari sel inang yang dihinggapinya. Bakteri ini menyerap zat organik dari inang dan diserap untuk proses hidupnya. Contohnya: Borrelia burgdorferi</li><li>Bakteri apatogen, bakteri yang tidak dapat menyebabkan penyakit pada inang yang dihinggapinya, contohnya: Escherichia coli dapat membantu membentuk vitamin K pada usus manusia</li></ul>
2) Autotrof, bakteri yang dapat membentuk makanannya sendiri dengan cara mengubah zat anorganik menjadi zat organik. Bakteri autotrof dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu: <ul><li>Fotoautotrof, bakteri yang memanfaatkan energi dari sinar matahari untuk membentuk makanannya sendiri. Golongan bakteri ini ada dua jenis, yaitu bakteri hijau yang memiliki pigmen bakterioviridin dan bakterioklorofil; dan bakteri ungu yang memiliki pigmen ungu, merah, atau kuning yang disebut bakteriopurpurin. Contoh: Chlorobium</li><li>Kemoautotrof, bakteri ini menggunakan bahan kimia untuk sumber energi dalam proses pembentukan makanannya. Contohnya: Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter</li></ul>

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Jadi, bakteri fotoautotrof mendapatkan energi dari cahaya matahari untuk membentuk makanannya. Sedangkan bakteri kemoautotrof mendapatkan energi dari bahan kimia untuk membentuk makanannya.