14. Mekanisme pengaturan jumlah urine yang dihasilkan seseorang ditentukan oleh kadar hormon ADH. Mekanisme hormonal yang terjadi saat tubuh sedang melakukan aktivitas berat, misalnya saat berolahraga adalah .... A. produksi ADH dapat naik atau turun, tetapi urine yang dihasilkan berkurang B. produksi ADH meningkat sehingga urine yang dihasilkan bertambah C. produksi ADH meningkat sehingga urine yang dihasilkan berkurang D. produksi ADH menurun sehingga urine yang dihasilkan bertambah E. produksi ADH menurun sehingga urine yang dihasilkan berkurang 

Teman-teman, tahukah kalian, bahwa di dalam tubuh kita terjadi serangkaian proses metabolisme yang kompleks untuk membantu berlangsungnya proses biologis dan kimiawi di dalam tubuh manusia. Nah, hasil dari proses metabolisme ini, menghasilkan zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Apabila zat sisa ini tidak dibuang ke luar tubuh, maka akan menyebabkan penyakit bagi tubuh kita. Sama halnya dengan sampah-sampah yang ada di rumah kita. Kalau kita tidak rutin untuk membuangnya ke tempat pembuangan sampah, maka rumah kita akan menjadi sumber kuman dan penyakit. 

Oleh karena itu, di dalam tubuh makhluk hidup, khususnya kita sebagai manusia, terdapat sistem ekskresi yang berperan untuk membuang zat sisa hasil metabolisme tersebut. Sistem ekskresi pada manusia dibantu oleh organ ekskresi diantaranya, yaitu paru-paru, hati, kulit, dan ginjal. Nah, pada soal ini yang akan kita bahas adalah mengenai proses pembentukan urin pada ginjal.

Identifikasi Konsep

Teman-teman, seperti yang telah disebutkan bahwa di dalam tubuh manusia terdapat sistem ekskresi yang berperan untuk mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme yang bersifat racun bagi tubuh. Zat sisa hasil metabolisme ini bisa berupa keringat yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat pada kulit, kemudian urin yang diproduksi oleh ginjal, karbondioksida yang dikeluarkan oleh paru-paru, serta senyawa beracun berupa urea yang diuraikan oleh hati dan akan dikeluarkan bersamaan dengan urin. Nah, agar kita lebih mudah memahami mengenai sistem ekskresi, berikut ini disajikan gambar peraga dari organ-organ ekskresi pada manusia.

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-109/LessonId-119/ModuleId-2/QuestionCode-21FAKXOC14BQX/SmartSelect_20210820-104358_Docs.jpg" />
Gambar 1 Organ eksresi pada manusia (a) paru-paru, (b) kulit, (c) hati, (d) ginjal
Sumber: Ensiklopedia Britannica

Nah, teman-teman, saat kita berolahraga maka kita akan merasa kelelahan yang disertai dengan keluarnya keringat, akibat kondisi di dalam tubuh kita yang sedang “panas” atau sedang melakukan aktivitas metabolik yang tinggi. Keringat yang kita keluarkan selama berolahraga merupakan zat sisa metabolik yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat di dalam kulit. Komponen dari keringat ini terdiri atas air, ion-ion garam, sedikit urea, dan asam laktat. 

Proses keluarnya keringat ini juga berperan sebagai pengatur suhu di dalam tubuh manusia, agar suhu kembali normal. Regulasi dari proses keluarnya keringat ini, diatur oleh hipotalamus yang merupakan bagian dari diensefalon pada otak. Adapun urin merupakan zat sisa metabolik yang diproduksi oleh ginjal. Pada orang yang sehat, urin mengandung komponen air, urea, asam urat, amonia, sisa hormon, sisa vitamin (misal vitamin C), sisa obat, kreatinin, urobilin (zat warna urin), dan garam mineral (biasanya garam dapur, NaCl). 

Regulasi dari proses keluarnya urin ini, dibantu oleh ADH (antidiuretic hormone), RAAS (renin-angiotensin-aldosteron system), dan ANP (atrial natriuretic peptide) untuk mengontrol keseimbangan dari osmolaritas, konsentrasi garam, volume, dan tekanan darah. 

Teman-teman, perlu kita ketahui bahwa pengeluaran keringat pada tubuh kita, berbanding terbalik dengan pengeluarannya urin. Seperti yang telah disebutkan bahwa regulasi dari pengeluarannya keringat dan urin ini diatur oleh hipotalamus yang terdapat di bagian otak. Saat kita melakukan aktivitas olahraga, maka terjadi kenaikan suhu tubuh yang menyebabkan tubuh kita akan merasa “gerah”, hal ini memicu hipotalamus untuk mengirimkan sinyal pada kelenjar keringat agar mengeluarkan keringat melalui pori-pori kulit kita. 

Pengeluaran cairan ini diupayakan agar suhu tubuh kita bisa kembali normal. Nah, karena tubuh telah mengeluarkan cairan yang berlebih melalui keringat, maka hipotalamus akan merangsang peningkatan produksi ADH dari kelenjar pituitari posterior. Hormon ini akan dikirimkan ke ginjal, dengan target utamanya adalah tubulus distal dan saluran pengumpul, untuk meningkatkan absorpsi air, sehingga urin yang dihasilkan akan lebih sedikit dan lebih pekat. 

Hal tersebut juga berlaku pada saat suhu tubuh dalam kondisi dingin yang dipengaruhi oleh cuaca yang dingin, maka pengeluaran keringat akan lebih sedikit. Hal tersebut menyebabkan ADH akan sedikit dilepaskan, yang akan menjadikan penyerapan air berkurang dan menjadikan urin yang dikeluarkan lebih encer.

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Jadi, mekanisme hormonal yang terjadi saat tubuh sedang melakukan aktivitas berat, misalnya saat berolahraga adalah (c) produksi dari ADH meningkat, sehingga urin yang dihasilkan berkurang