15. Mengapa hewan memamah biak tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia? 

Nah, teman-teman, jika kita lihat hewan-hewan herbivora seperti sapi, domba, kambing, dan lainnya, mereka memiliki sistem pencernaan yang berbeda dengan hewan lainnya loh! Wah, kok bisa yaaa? 

Hal tersebut dikarenakan mereka termasuk ke dalam kelompok hewan ruminansia. Jadi, hewan ruminansia (hewan pemamah biak) merupakan kelompok hewan mamalia pemakan tumbuhan (herbivora) yang melakukan proses pencernaan makanan secara dua kali, sehingga terdapat perbedaan saluran pencernaan antara hewan ruminansia dengan kelompok hewan yang lain, termasuk dengan manusia. 

Nah, teman-teman konsep pada soal ini adalah mengenai organ sistem pencernaan hewan ruminansia dan kali ini, kita akan membahas mengenai proses pencernaan dari hewan ruminansia.

Identifikasi Konsep

Teman-teman, seperti yang sudah disebutkan bahwa hewan ruminansia merupakan kelompok hewan mamalia herbivora yang melakukan proses pencernaan secara dua kali. 

Nah, jadi, terdapat dua tahapan dari hewan ruminansia dalam mengunyah makanannya. 

Tahapan pertama yaitu pada saat awal makanan masuk, makanan hanya dikunyah sebentar dan masih dalam tekstur yang kasar, yang kemudian makanan akan disimpan di dalam rumen lambung.

Tahapan kedua yaitu saat rumen sudah penuh, makanan akan diteruskan ke retikulum lalu hewan ruminansia akan mengeluarkan makanan yang dikunyahnya tadi menuju rongga mulut, untuk dikunyah kembali hingga teksturnya lebih halus. Setelah itu, barulah makanan yang tadi, akan masuk ke dalam lambung lagi untuk mengalami proses pencernaan. 

Jadi, secara singkat proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia dimulai dari rongga mulut – kerongkongan – rumen – retikulum – kembali ke rongga mulut – kerongkongan – omasum – abomasum – usus halus – usus besar – anus. 

Nah, untuk memahami hal tersebut, kita perhatikan terlebih dahulu sistem pencernaan pada salah satu hewan ruminansia, yaitu sapi pada gambar peraga dibawah ini. 

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-108/LessonId-68/ModuleId-2/QuestionCode-21GUNR2J1Q9/images (5).jpeg" />
Gambar 1 Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
Sumber: Memorial University

Nah, teman-teman seperti yang kita lihat pada gambar diatas, bahwa pada hewan ruminansia, memiliki lambung yang terspesialisasi menjadi empat bagian, yaitu rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut buku), dan abomasum (perut masam/perut sesungguhnya). Adanya adaptasi dari bentuk lambung ini disebabkan karena makanan yang dikonsumsi berupa serat (selulosa) yang terkandung pada tumbuhan, sehingga diperlukan pencernaan yang khusus untuk mencerna selulosa yang merupakan polimer dari karbohidrat. 

Nah, teman-teman pada salah satu dari lambung hewan ruminansia terdapat lambung sesungguhnya yaitu abomasum. Pada lambung ini, terjadi proses pencernaan kimiawi oleh enzim yang dihasilkan oleh lambung itu sendiri, seperti pepsinogen dan senyawa HCl. 

Pepsinogen akan diaktifkan terlebih dahulu oleh HCl menjadi pepsin, agar bisa mencerna zat makanan berupa protein. menjadi bentuk yang lebih sederhana. Adapun HCl berperan dalam menghasilkan asam pada lambung, sebagai antibakteri untuk membunuh bakteri yang terikut bersama makanan yang masuk ke abomasum. 

Perlu kita ketahui juga nih, teman-teman, bahwa bakteri yang mati ini dapat dicerna kembali menjadi sumber protein dan menjadi sumber asam amino esensial bagi hewan memamah biak. Dengan demikian, hewan memamah biak tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Jadi, hewan ruminansia atau pemamah biak tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia, dikarenakan pada kelompok hewan ini mampu mencerna kembali bakteri yang mati (oleh asam yang dihasilkan dari HCl) menjadi sumber protein, yang akan menjadi sumber asam amino esensial bagi hewan ruminansia.