15. Mengapa nilai tegangan jepit lebih kecil dibandingkan GGL? 

Pada soal di atas disajikan permasalahan berupa GGL dan tegangan jepit. Kita diminta menjelaskan mengapa nilai tegangan jepit lebih kecil dibandingkan GGL. Sehingga konsep yang tepat untuk menjawabnya adalah konsep GGL, tegangan jepit, dan hukum Kirchhoff.

STEP 1 : Identifikasi Konsep

Nah pahamifren, sudah tahukah kamu perbedaan GGL dan tegangan jepit? Yuk kita lihat penjelasannya!

GGL ( ε) suatu sumber tegangan listrik merupakan beda potensial antara ujung kutub-kutub sumber tegangan listrik ketika sumber tegangan listrik tersebut tidak mengalirkan arus listrik. 

Tegangan jepit merupakan beda potensial antara ujung kutub-kutub sumber tegangan listrik ketika sumber tegangan listrik tersebut mengalirkan arus listrik. Pada saat arus listrik mengalir, hambatan dalam juga mempunyai  tegangan yaitu tegangan hambatan dalam. 

Secara matematis tegangan jepit memenuhi persamaan;

<b>\({V_{J\,}}\, = \,\,\varepsilon \, - \,I.r\,\,\,\,\,\,...\left( 1 \right)\)</b>

Dengan: 	
Vj = Tegangan jepit (V)
\(\varepsilon \) = GGL (V)
I = Kuat arus listrik (A)
R = hambatan dalam baterai (Ω)

Pada saat arus listrik mengalir, hambatan dalam elemen menyerap beda potensial elemen sebesar I.r . Sehingga, pada saat dilakukan pengukuran tegangan ujung-ujung elemen pada saat tersebut, maka nilai yang terukur adalah nilai GGL ε  dikurangi nilai tegangan hambatan dalam I.r. Nilai yang terukur ini disebut tegangan jepit. Oleh karena alasan inilah, tegangan jepit nilainya lebih kecil dari GGL.

STEP 2 : Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai tegangan jepit lebih kecil dari GGL karena nilai tegangan jepit diukur pada saat arus listrik mengalir, nilainya sebesar GGL dikurangi tegangan hambatan dalam.