Larutan ada yang bersifat asam, basa dan netral. Asam, basa dan netral ini pada awalnya dibedakan berdasarkan rasa dan sentuhan. Asam itu berasa masam, basa itu licin dan berasa pahit. Nah, sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi, definisi dari asam dan basa ini juga makin berkembang. Terdapat 3 teori yang menjelaskan pengertian asam dan basa. Teori tersebut dapat kita lihat pada bagan di bawah ini.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, keasaman atau kebasaan dari suatu zat dapat kita tentukan dengan menggunakan derajat keasaman. Derajat keasaman adalah suatu angka dari 0 - 14 yang menunjukkan apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Derajat keasaman ini didasarkan dari konsentrasi ion $H^{+}$ di dalam larutan, maka dari itu disebut juga dengan pH (power of hydrogen). Berdasarkan kepanjangannya, maka rumus dari pH = - log [ $H^{+}$]. Selain dengan menggunakan pH, basa dapat ditentukan dengan menggunakan pOH dengan rumus pOH = - log [ $O{H}^{-}$]. Hubungan pH dan pOH ini adalah:
pH = 14 – pOH. Angka 14 diperoleh dari nilai pKw dari air.
pH asam < 7
pH basa > 7
pH netral = 7
Nah, asam-basa sendiri dibedakan menjadi asam lemah dan asam kuat serta basa lemah dan basa kuat. Kekuatan asam-basa ini dibedakan berdasarkan jumlah ion $H^{+}$ dan $O{H}^{-}$ dalam larutan. Jumlah ion ini dapat dilihat dari apakah suatu zat terionisasi sempurna ataukah sebagian. Oleh sebab itu, perhitungan nilai konsentrasi ion juga akan berbeda. Kita lihat pada bagan dibawah ini.

Senyawa yang ditanyakan pada soal adalah HA yang merupakan larutan asam lemah ditandai dengan ditanyakan Ka dan adanya derajat ionisasi. Penentuan $H^{+}$ dan Ka HA dapat dicari dengan langkah-langkah berikut.
Diketahui:
Konsentrasi HA= Ma = 0,01
α = 10% = 0,1

Jadi konsentrasi $H^{+}$ HA adalah 1 × $10^{-}3$ dan Ka-nya adalahh 1 × $10^{-}4$