17. Pada praktikum respirasi pada serangga, bahan yang digunakan sebagai pengikat CO, agar tekanan dalam respirometer menurun sehingga dapat membantu pengukuran tingkat respirasi belalang adalah eosin d. KOH/ NaOH b. vaselin air a. e. O2 C. 

Teman-teman, perlu kita ketahui terlebih dahulu nih, bahwa seluruh hewan, baik vertebrata maupun invertebrata membutuhkan oksigen untuk proses bernapas. Nah, lalu untuk apa proses bernapas ini dilakukan, yaa? 

Jadi, bernapas merupakan proses menghirup udara yang mengandung oksigen (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (ekspirasi) melalui organ pernapasan. Proses tersebut juga disebut sebagai proses respirasi. Oksigen yang dihirup berperan sangat besar dalam menjalankan aktivitas sel seperti proses metabolisme sel di dalam tubuh. Nah, hasil dari metabolisme berupa karbon dioksida, harus dikeluarkan dari tubuh karena bersifat racun bagi tubuh, jika terakumulasi dalam jumlah yang banyak. 

Pada masing-masing hewan memiliki organ pernapasan yang unik yang disesuaikan adaptasi dari bentuk tubuh dan lingkungannya. Misalnya, ikan yang menggunakan insang sebagai organ pernapasannya, lalu serangga menggunakan sistem trakea, serta burung dan mamalia yang menggunakan paru-paru sebagai organ pernapasannya. Nah, pada soal ini kita akan membahas mengenai percobaan mekanisme pernapasan yang terjadi pada serangga

Identifikasi Konsep

Teman-teman, tahukah kalian bahwa meskipun hewan darat pada umumnya bernapas menggunakan paru-paru, namun sebenarnya sistem pernapasan yang paling banyak ditemukan di darat adalah sistem trakea yang terdapat pada hewan serangga. 

Nah, sistem trakea ini terdiri atas saluran-saluran udara yang bercabang ke seluruh tubuh pada serangga. Dinding trakea ini, tersusun dari zat kitin. Trakea pada serangga, terhubung dengan lubang-lubang kecil yang disebut dengan stigma atau spirakel yang berperan sebagai tempat keluar masuknya udara. 

Nah pada sepanjang saluran trakea ini, terdapat kantung udara yang berperan sebagai tempat persediaan udara atau oksigen.

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-107/LessonId-99/ModuleId-2/QuestionCode-21GEQ3C5670/trakea.jpg" />
Gambar 1 Sistem Pernapasan pada Serangga
Sumber: Ensiklopedia Britannica

Teman-teman, perlu kita ketahui juga bahwa terdapat suatu percobaan sistem pernapasan hewan, khususnya serangga yang menggunakan respirometer sederhana. 

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya oksigen yang masuk ke dalam sistem trakea serangga serta untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respirasi pada serangga. Nah, berikut ini adalah gambar peraga dari mekanisme percobaan respirometer pada serangga.

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-107/LessonId-99/ModuleId-2/QuestionCode-21GEQ3C5670/SmartSelect_20210826-094418_Docs.jpg" />

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah respirometer sederhana dengan pipa terbuka, stopwatch, pipet tetes, kapas, plastisin, eosin, belalang, dan kristal KOH/NaOH. 

Langkah dari percobaan ini dimulai dengan membungkus kristal KOH/NaOH dengan kapas, lalu masukkan ke dalam tabung respirometer. Kemudian tahap kedua yaitu masukkan serangga yang akan dilakukan percobaan, yaitu belalang. Setelah itu, tutup tabung respirometer ditutup dan diberi plastisin agar mencegah udara keluar masuk. Tahap yang terakhir adalah ujung pipa dari respirometer ditetesi dengan eosin. Kemudian pergerakan dari eosin ini diukur dengan bantuan stopwatch secara berkala.

Eosin yang digunakan pada percobaan ini berfungsi sebagai indikator oksigen yang akan dihirup oleh belalang pada respirometer. Saat belalang menghirup oksigen, maka terjadi penurunan gas dalam respirometer sehingga eosin akan bergerak masuk ke arah respirometer. Volume oksigen diukur dengan cara melihat skala pada pipa respirometer. Volume ini, dihitung berdasarkan selisih skala awal eosin dengan skala akhir eosin per satuan waktu. 

Kemudian fungsi dari kristal NaOH/KOH adalah sebagai pengikat CO2, agar tekanan di dalam respirator menurun. Apabila CO2 ini tidak diikat, maka tekanan di dalam respirator akan tetap, dan eosin tidak bergerak, sehingga volume oksigen yang dihirup oleh serangga tidak bisa diukur.

Pada percobaan ini, dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi respirasi pada serangga adalah berat tubuh, ukuran tubuh, kadar O2, dan aktivitas dari makhluk hidup.

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Jadi, pada praktikum respirasi pada serangga, bahan yang digunakan sebagai pengikat CO2 agar tekanan dalam respirator menurun, sehingga dapat membantu pengukuran tingkat respirasi belalang adalah (d). KOH/NaOH