18. Jelaskan perbedaan habitat antara Archaebacteria kelompok metanogen, halofil, dan termoasidofil. 

Soal di atas menanyakan tentang monera, lebih tepatnya mengenai perbedaan habitat Archaebacteria kelompok methanogen, halofilik, dan termofilik. Masih ingatkah tentang perbedaan habitat ketiga kelompok archaebacteria tersebut? yuk simak penjelasan berikut!

Identifikasi Konsep

Archaebacteria merupakan anggota kingdom monera yang memiliki habitat berbeda dengan bakteri lain. Archaebacteria disebut juga sebagai bakteri purba karena memiliki habitat yang ekstrim, seperti suhu tinggi, kadar pH rendah, kadar garam tinggi, atau kadar oksigen rendah. Kondisi tersebut identik dengan keadaan bumi pada masa lampau, sebelum terdapat kehidupan yang kompleks seperti sekarang. 

Terdapat ciri khusus yang terdapat di Archaebacteria, diantaranya: <ul><li>Prokariotik, belum memiliki membran inti</li><li>Dinding sel terdiri dari pseudomurein</li><li>Lipid membran sel terdiri dari hidrokarbon bercabang </li><li>Ada beberapa jenis RNA polimerase</li><li>Terdapat beberapa gen pada intron</li><li>Tidak memiliki respon terhadap antibiotik kloramfenikol dan streptomisin</li><li>Tidak memiliki retikulum endoplasma, mitokondria, lisosom dan badan golgi.</li></ul>
Berdasarkan habitatnya, cyanobacteria dibagi menjadi tiga jenis, yaitu methanogen, halofilik, dan termofilik. 

1. Methanogen, kelompok bakteri ini dapat membentuk metana (CH\(_4\)) dengan cara mereduksi karbondioksida (CO\(_2\)). Kelompok bakteri ini bersifat anaerobik (tidak membutuhkan oksigen untuk hidup) dan kemosintetik (mengandalkan energi dari zat kimia untuk membentuk makanannya). Habitat bakteri ini berada di daerah yang berlumpur, rawa, daerah yang minim oksigen, dan bersimbiosis dengan organ pencernaan ruminansia serta saluran pencernaan rayap. Bakteri ini hidup optimum di suhu 84\(^o\)C - 95\(^o\)C. Contoh: Methanobacterium

2. Halofilik, bakteri ini memiliki habitat di daerah dengan kadar garam tinggi, seperti di laut Mati atau danau air asin. Bakteri ini melakukan respirasi secara aerobik (membutuhkan oksigen). Contoh: Halobacterium

3. Termoasidofil, merupakan bakteri yang hidup dalam suhu tinggi dan kadar pH <7 serta mengandung sulfur, misalnya kawah gunung berapi, lubang vulkanis, atau kolam air panas dengan sulfur. Contoh: Sulfolobus di Taman Nasional Yellowstone Amerika Serikat.

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Jadi, habitat metanogen berada di lingkungan dengan kadar oksigen rendah, seperti rawa, lumpur, atau bersimbiosis dengan usus ruminansia dan saluran pencernaan rayap. Halofilik, memiliki habitat di tempat dengan kadar garam tinggi. Termoasidofil memiliki habitat di tempat dengan suhu tinggi, kadar pH <7, dan mengandung sulfur.