18. Titik jauh mata seseorang tak terhingga, tetapi titik dekatnya bergeser lebih jauh dari titik dekat normal. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut menderita ... a. hipermetropia b. presbiopia C. miopia d. emetropia 

Mata merupakan organ penting dalam proses penglihatan. Bagian bagian dari mata memiliki fungsi yang mendukung pembentukan bayangan dari suatu benda yang dilihat. Dua diantaranya yang akan kita bahas adalah lensa mata dan retina. Lensa mata berfungsi memfokuskan bayangan, dan retina berfungsi untuk menangkap bayangan. Dengan kata lain, di retina inilah tempat bayangan dari benda yang kita lihat akan terbentuk. Pada orang yang mengalami gangguan penglihatan atau cacat mata, bayangan benda tidak jatuh di retina, bayangan benda jatuh di depan atau di belakang retina. Hal ini disebabkan lensa mata tidak dapat mencembung dan memipih dengan sempurna. Beberapa cacat mata yang disebutkan dalam opsi soal dijelaskan secara lebih mendalam pada pembahasan


Identifikasi Konsep

a.	Rabun Dekat/hipermetropi: penderita tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Hal ini karena lensa mata tidak bisa menebal untuk memperkecil fokus lensa mata. Penderita hipermetropi memiliki titik dekat (punctum proximum = PP) yang lebih jauh dari titik dekat mata normal yaitu lebih dari 25 cm dan titik jauh berjarak tak berhingga. Penderita hipermetropi ketika melihat benda pada titik dekat mata normal bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina. Penderita rabun dekat dibantu menggunakan kacamata berlensa cembung (plus/positif) untuk menghasilkan bayangan yang jatuh tepat diretina.
 <img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-79/ChapId-663/LessonId-1598/ModuleId-2/QuestionCode-21G0BF3HR25/9a.png" />

b.	Mata Tua/Presbiopi: penderita presbiopi kebanyakan adalah orang tua karena daya akomodasi matanya telah berkurang. Penderita presbiopi memiliki jarak titik dekat lebih besar dari mata normal (lebih dari 25 cm) dan titik jauhnya kurang dari tak hingga sehingga tidak dapat melihat benda dekat maupun jauh. Ketika melihat benda pada titik dekat mata bayangan yang dihasilkan berada dibelakang retina dan ketika melihat benda jauh tak hingga bayangan yang dihasilkan didepan retina. Penderita presbiopi dibantu dengan kacamata berlensa rangkap (bifokal) yang terdiri dari lensa cekung dan lensa cembung.
 <img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-79/ChapId-663/LessonId-1598/ModuleId-2/QuestionCode-21G0BF3HR25/9b.png" />

c.	Rabun Jauh/Miopi: penderita tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya jauh, diikarenakan lensa mata tidak dapat memipih untuk memperbesar jarak fokusnya. Penderita miopi memiliki titik jauh (punctum remotum = PR) yang lebih dekat dari titik jauh mata normal (titik jauh mata normal tak berhingga) sehingga ketika melihat benda jauh tak hingga bayangan yang terbentuk akan jatuh di depan retina. Penderita miopi mampu melihat benda dekat dengan jelas karena otot mata masih bisa mengubah lensa mata menebal menyesuaikan letak benda untuk menghasilkan bayangan tepat diretina, . Penderita rabun jauh dibantu dengan menggunakan kacamata berlensa cekung (minus/negatif) untuk menghasilkan bayangan yang jatuh tepat diretina. 
 <img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-79/ChapId-663/LessonId-1598/ModuleId-2/QuestionCode-21G0BF3HR25/9c.png" />

d.	Emetropi adalah mata normal, titik dekat mata 25 cm dan titik jauh mata tak hingga, emetropi ketika melihat benda jauh maupun dekat, bayangan yang dihasilkan lensa mata akan selalu tepat diretina. Otot mata yang masih normal mampu mengubah jarak fokus lensa mata ketika benda yang diamati letaknya berubah dan dihasilkan bayangan tepat pada retina.


Pembahasan Identifikasi masalah dan solusi

Titik jauh mata seseorang tak terhingga tetapi titik dekatnya bergeser lebih jauh dari titik dekat mata normal merupakan ciri penderita hipermetropia. Jawaban yang benar “a”
