Pembahasan Getaran dan Gelombang
Step 1 : Identifikasi Konsep
Pernahkah kalian berteriak di suatu ruangan/di antara dua tebing? Jika pernah, apakah kalian mendengar ada suara yang memantul dan terdengar setelah beberapa detik sejak suara kalian diucapkan? Nah, suara tersebut disebabkan karena gelombang bunyi yang dipantulkan. Untuk lebih memahaminya, maka kita akan bahas materi mengenai konsep pemantulan bunyi yaa.
Step 2 : Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi
Gelombang adalah getaran yang merambat. Berdasarkan butuh/tidaknya medium, gelombang dibagi menjadi dua jenis, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya membutuhkan medium, sedangkan gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dalam perambatannya tidak membutuhkan medium. Contoh gelombang mekanik yaitu gelombang bunyi dan gelombang tali. Sedangkan contoh gelombang elektromagnetik yaitu gelombang cahaya.
Selain itu, gelombang juga dibedakan berdasarkan arah rambat dan arah getarnya, menjadi gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya, sedangkan gelombang longitudinal merupakan gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya. Berikut adalah ilustrasi dari gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

Gambar : gelombang longitudinal (atas) dan gelombang transversal (bawah)
Kemudian, kita perlu mempelajari mengenai sifat dan karakteristik gelombang bunyi. Salah satunya yaitu refleksi (pemantulan bunyi). Pemantulan bunyi ini berasal dari sumber bunyi yang menghasilkan gelombang bunyi kemudian terpantul karena mengenai dinding yang keras, seperti bebatuan misalnya. Akibatnya, setelah beberapa detik kemudian, kita akan mendengar bunyi yang mirip dengan bunyi dari sumber bunyi tersebut.
Kita mengenal dua jenis istilah pemantulan bunyi, yakni ada gema dan gaung. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar sama persis dengan bunyi asli. Bunyi ini akan terdengar jelas beberapa detik setelah sumber bunyi diucapkan. Sedangkan gaung merupakan peristiwa terdengarnya sebagian dari bunyi yang diucapkan, jadi tidak terdengar jelas melainkan hanya penggalan sebagian kalimat saja yang dipantulkan. Gema umumnya terjadi jika dinding pemantul berada agak jauh dari sumber bunyi, sifatnya memperkuat bunyi asli, sedangkan gaung dapat terjadi jika dinding pemantul dekat dengan sumber bunyi, sehingga dapat mengaburkan bunyi asli.
Contoh peristiwa gema yaitu ketika kita berteriak di depan tebing yang jaraknya cukup jauh. Sedangkan peristiwa gaung dapat kita rasakan ketika berteriak di ruangan sempit seperti di dalam kamar. Peristiwa gaung dapat merugikan karena dapat mengganggu bunyi asli, contoh pada kasus studio rekaman/bioskop perlu diberi alat peredam untuk mengurangi gaung.
Peristiwa pemantulan bunyi banyak dimanfaatkan diantaranya untuk mengukur kedalaman gua, mengukur kedalaman laut, selain itu beberapa hewan yang aktif dimalam hari seperti kelelawar dan jangkrik juga memanfaatkan pemantulan bunyi untuk bergerak dimalam hari guna meminimalisir tabrakan dengan benda benda.
Karena bunyi dipantulkan, maka bunyi akan mengalami dua kali lintasan bolak balik untuk sampai kembali ke telinga pendengar. Sehingga persamaan cepat rambat gelombang bunyi dapat dituliskan dengan;
KaTeX can only parse string typed expression
Untuk kasus pemantulan bunyi, karena bunyi menempuh jarak bolak balik, rumus cepat rambat gelombang bunyi menjadi;
KaTeX can only parse string typed expression
Dimana;
v= cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
s= jarak tempuh gelombang (m)
t= waktu (s)
Oke kita tuliskan yang diketahui dari soalnya ya…
Diketahui:
Cepat rambat bunyi v=320 m/s
Waktu pantul dari tebing A KaTeX can only parse string typed expression=0,2 s
Waktu pantul dari tebing B KaTeX can only parse string typed expression=0,3 s
Pertanyaannya : hitung jarak antara tebing A dan tebing B (d)
Oke kita jawab ya ..
Sebelumnya kita ilustrasikan dulu soalnya,

Mula-mula kita cari jarak Anto dengan tebing A:
KaTeX can only parse string typed expression
KaTeX can only parse string typed expression
KaTeX can only parse string typed expression=32 m
Kemudian kita cari jarak Anto dari tebing B
KaTeX can only parse string typed expression
KaTeX can only parse string typed expression
KaTeX can only parse string typed expression=48 m
Sehingga jarak kedua tebing yaitu;
KaTeX can only parse string typed expression
KaTeX can only parse string typed expression=32+48
KaTeX can only parse string typed expression=80 m
Selain itu, gelombang juga dibedakan berdasarkan arah rambat dan arah getarnya, menjadi gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya, sedangkan gelombang longitudinal merupakan gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya. Berikut adalah ilustrasi dari gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

Gambar : gelombang longitudinal (atas) dan gelombang transversal (bawah)
Kemudian, kita perlu mempelajari mengenai sifat dan karakteristik gelombang bunyi. Salah satunya yaitu refleksi (pemantulan bunyi). Pemantulan bunyi ini berasal dari sumber bunyi yang menghasilkan gelombang bunyi kemudian terpantul karena mengenai dinding yang keras, seperti bebatuan misalnya. Akibatnya, setelah beberapa detik kemudian, kita akan mendengar bunyi yang mirip dengan bunyi dari sumber bunyi tersebut.
Kita mengenal dua jenis istilah pemantulan bunyi, yakni ada gema dan gaung. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar sama persis dengan bunyi asli. Bunyi ini akan terdengar jelas beberapa detik setelah sumber bunyi diucapkan. Sedangkan gaung merupakan peristiwa terdengarnya sebagian dari bunyi yang diucapkan, jadi tidak terdengar jelas melainkan hanya penggalan sebagian kalimat saja yang dipantulkan. Gema umumnya terjadi jika dinding pemantul berada agak jauh dari sumber bunyi, sifatnya memperkuat bunyi asli, sedangkan gaung dapat terjadi jika dinding pemantul dekat dengan sumber bunyi, sehingga dapat mengaburkan bunyi asli.
Contoh peristiwa gema yaitu ketika kita berteriak di depan tebing yang jaraknya cukup jauh. Sedangkan peristiwa gaung dapat kita rasakan ketika berteriak di ruangan sempit seperti di dalam kamar. Peristiwa gaung dapat merugikan karena dapat mengganggu bunyi asli, contoh pada kasus studio rekaman/bioskop perlu diberi alat peredam untuk mengurangi gaung.
Peristiwa pemantulan bunyi banyak dimanfaatkan diantaranya untuk mengukur kedalaman gua, mengukur kedalaman laut, selain itu beberapa hewan yang aktif dimalam hari seperti kelelawar dan jangkrik juga memanfaatkan pemantulan bunyi untuk bergerak dimalam hari guna meminimalisir tabrakan dengan benda benda.
Karena bunyi dipantulkan, maka bunyi akan mengalami dua kali lintasan bolak balik untuk sampai kembali ke telinga pendengar. Sehingga persamaan cepat rambat gelombang bunyi dapat dituliskan dengan;
KaTeX can only parse string typed expression
Untuk kasus pemantulan bunyi, karena bunyi menempuh jarak bolak balik, rumus cepat rambat gelombang bunyi menjadi;
KaTeX can only parse string typed expression
Dimana;
v= cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
s= jarak tempuh gelombang (m)
t= waktu (s)
Oke kita tuliskan yang diketahui dari soalnya ya…
Diketahui:
Cepat rambat bunyi v=320 m/s
Waktu pantul dari tebing A KaTeX can only parse string typed expression=0,2 s
Waktu pantul dari tebing B KaTeX can only parse string typed expression=0,3 s
Pertanyaannya : hitung jarak antara tebing A dan tebing B (d)
Oke kita jawab ya ..
Sebelumnya kita ilustrasikan dulu soalnya,

Mula-mula kita cari jarak Anto dengan tebing A:
KaTeX can only parse string typed expression
KaTeX can only parse string typed expression
KaTeX can only parse string typed expression=32 m
Kemudian kita cari jarak Anto dari tebing B
KaTeX can only parse string typed expression
KaTeX can only parse string typed expression
KaTeX can only parse string typed expression=48 m
Sehingga jarak kedua tebing yaitu;
KaTeX can only parse string typed expression
KaTeX can only parse string typed expression=32+48
KaTeX can only parse string typed expression=80 m
Step 3 : Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan, maka jarak antara tebing A dan tebing B yaitu 80 m.
Pelajari Materi Terkait di Pahamify