2. Apa usaha yang dapat kamu lakukan ketika makan nasi panas agar cepat hangat? 

Identifikasi Konsep
Cara sederhana yang sering dilakukan untuk mendinginkan nasi panas adalah dengan mengipasi/meniup nasi panas tersebut. Ini sesuai dengan prinsip bahwa partikel zat cair yang ada di nasi panas yang siap meninggalkan permukaan (menguap) akan lebih cepat meninggalkan nasi apabila “didorong” dengan tiupan. Namun demikian sebenarnya untuk menurunkan suhu nasi panas menjadi hangat kita bisa meninjau dari segi konduksi dan radiasi. Tinjauan secara konduksi kita bisa menggunakan wadah yang mudah mengalirkan kalor dari nasi panas kewadahnya dilanjutkan ke benda lain disekitar wadah. Tinjauan secara radiasi bisa dilakukan dengan memperluas area nasi panas. Untuk menjawab soal ini akan dijelaskan berkenaan dengan proses penguapan dan hantaran kalor secara konduksi dan radiasi.





Tinjauan Penguapan
Proses penguapan bisa dijelaskan menggunakan teori partikel/molekul zat. Seperti molekul‐molekul gas, molekul‐molekul air juga bergerak. Bedanya, molekul‐molekul air tidak bisa tercerai berai karena gaya tarik antara molekul masih mampu menahan mereka untuk tetap menyatu. Sebaliknya, gaya tarik antara molekul‐molekul gas sangat lemah, sehingga molekul‐molekul gas tidak bisa menyatu. Penguapan pada air terjadi ketika kelajuan molekul air cukup besar sebagai akibat dari pemanasan, sehingga gaya tarik antara molekul‐molekul air tidak mampu menahannya untuk menyatu. Pada proses penguapan hanya molekul‐molekul yang mempunyai kelajuan besar saja yang mampu melepaskan diri dari gaya tarik antara molekul. Molekul‐molekul yang kelajuannya kecil tetap menyatu membentuk air. Saat terjadi penguapan suhu zat akan berkurang karena kalor dilepaskan dalam bentuk uap.
 
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-77/ChapId-645/LessonId-1549/ModuleId-2/QuestionCode-21GUEZ5RHE9/12b.png" />

	Beberapa hal bisa mempercepat proses penguapan disertai penurunan suhu antara lain:
1.	Memperluas Permukaan: Permukaan yang luas menyebabkan molekul-molekul zat cair yang berhubungan dengan udara lebih banyak. Akibatnya, molekul-molekul zat cair yang dapat melepaskan diri ke udara juga semakin banyak.
2.	Mengalirkan udara pada permukaan zat cair: Partikel zat cair yang siap meninggalkan permukaan (menguap) akan lebih cepat meninggalkan zat cair apabila “didorong” dengan tiupan/mengalirkan udara. 
3.	Mengurangi tekanan pada permukaan zat cair: suatu zat yang diberi gaya tekan maka partikel-partikelnya akan memampat atau semakin berdekatan. Sebaliknya apabila tekanannya dikurangi maka jarak antar partikelnya akan semakin renggang. Pada permukaan cair yang tekanannya dikurangi mengakibatkan jarak antar partikel cair di permukaan semakin jauh sehingga partikel air lebih mudah terlepas.

Tinjauan hantaran kalor konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya. Sebagai contoh sepotong logam (besi) yang kita bakar salah satu ujungnya pada api, lama kelamaan tangan kita (yang berada di ujung yang lain) merasakan hangat dan akhirnya panas. Peristiwa perpindahan kalor dari ujung logam ke ujung yang lain melalui suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya inilah yang disebut konduksi.

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-77/ChapId-645/LessonId-1549/ModuleId-2/QuestionCode-21GUEZ5RHE9/6a.png" /> 

Salah satu besaran yang mempengaruhi kecepatan hantaran kalor secara konduksi adalah jenis bahan penghantarnya. Bahan yang mudah menghantarkan kalor disebut konduktor yang baik sedangkan bahan yang tidak bisa menghantarkan kalor disebut isolator. Semakin bagus sifat konduktor dari bahan maka kalor akan semakin cepat dihantarkan.
Pada kasus untuk mendinginkan suhu suatu benda (nasi panas) maka benda bisa diletakkan pada wadah yang yang terbuat dari konduktor bagus (logam) sehingga panas dari nasi akan segera dialirkan ke benda yang lain.

Tinjauan hantaran kalor Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium. Panas matahari dapat mencapai bumi meskipun melewati ruang hampa, ruang hampa artinya tidak ada materi yang memindahkan kalor secara konduksi dan konveksi. Kita juga merasakan hangat/panas saat menghadapkan telapak tangan kita pada bola lampu yang menyala atau saat kita duduk di dekat api unggun. Padahal udara merupakan konduktor buruk dan udara dari panas api unggun bergerak ke atas. Namun, kamu yang berada di samping api unggun dapat merasakan panas. Ketiga kejadian tersebut hanya bisa dijelaskan dengan konsep perpindahan kalor secara radiasi. 
Radiasi adalah jenis perpindahan kalor yang terjadi karena adanya gelombang elektromagnetik. Karena melibatkan gelombang elektromagnetik maka perpindahan kalornya tidak melibatkan partikel dalam artian tidak membutuhkan perantara seperti halnya konveksi dan konduksi. Perpindahan panas dengan cara radiasi lebih cepat karena menggunakan gelombang elektromagnetik.
Setiap benda dapat memancarkan dan menyerap radiasi kalor, yang besarnya bergantung pada suhu benda, luas permukaan benda dan warna benda. Makin panas benda dibandingkan dengan lingkungan sekitar, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya. Makin gelap (berwarna hitam) benda, makin besar pula kalor yang dilepas/diserap secara radiasi pada lingkungan. Dan Makin luas permukaan benda panas, makin besar pula kalor yang dilepas/diserap secara radiasi pada lingkungan.
 
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-77/ChapId-645/LessonId-1549/ModuleId-2/QuestionCode-21GUEZ5RHE9/12.png" />

Pada kasus mendinginkan nasi panas maka jika kita tinjau dari segi hantaran kalor secara radiasi kita bisa memperluas permukaan nasi sehingga semakin banyak kalor yang diradiasikan ke lingkungan sekitar dan nasi menjadi cepat dingin.

Pembahasan Identifikasi masalah dan solusi

Untuk mendinginkan nasi panas bisa dilakukan cara mengalirkan udara pada permukaan nasi (ditiup), memperluas permukaan nasi, serta menggunakan wadah dari konduktor yang bagus (logam). Cara-cara tersebut sesuai dengan tinjauan penurunan suhu benda dari segi proses penguapan, hantaran kalor secara konduksi dan radiasi.