2. Bagaimanakah perbandingan titik didih antara amina primer, sekunder, dan tersier? 

Amina adalah senyawa organik yang mengandung atom N trivalent yang mengikat gugus alkil. Nah, berdasarkan jumlah gugus alkil yang terikat pada amina, kita bisa mengklasifikasikan menjadi amina primer, sekunder, dan tersier. 

Kali ini, kita diminta membandingkan titik didih dari ketiga jenis amina tersebut.
Titik didih berkaitan erat dengan gaya antarmolekul. Oleh karena itu, kita akan menganalisis lebih lanjut jenis-jenis amina beserta gaya antar molekulnya. Jadi, ini adalah soal tentang sifat senyawa amina.


Identifikasi Konsep

Amina diklasifikasikan menjadi amina primer, sekunder, dan tersier atas dasar jumlah atom H dalam \(NH_3\) yang disubstitusi oleh gugus alkil. 
<ul><li>Bila jumlah substitusi ada 1, maka ia adalah amina primer</li><li>Bila jumlah substitusi ada 2, maka ia adalah amina sekunder</li><li>Bila jumlah substitusi ada 3, maka ia adalah amina tersier</li></ul>
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-11/ChapId-87/LessonId-237/ModuleId-2/QuestionCode-21H3HGFAW8E/amina 1,2,3.JPG" />
Kira-kira nih, gaya antar molekul apa ya yang bisa terbentuk pada molekul amina? Semua amina adalah molekul polar. Selain itu, adanya N – H membuat amina dapat membentuk ikatan hidrogen. Gugus N – H hanya terdapat pada amina primer dan sekunder. Jadi, ikatan hidrogen hanya ada pada amine primer dan sekunder. Gaya antarmolekul pada amina tersier adalah gaya dipol-dipol.

Ikatan hidrogen adalah gaya antarmolekul yang lebih kuat daripada dipol-dipol. Semakin kuat gaya antarmolekulnya, maka semakin tinggi titik didihnya. Oleh karena itu, titik didih amina primer dan sekunder lebih tinggi dari pada amina tersier.

Untuk membandingkan amina primer dan sekunder, mari kita bandingakan dimetilamina dan etanamina.
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-11/ChapId-87/LessonId-237/ModuleId-2/QuestionCode-21H3HGFAW8E/8.1.JPG" />
Keduanya merupakan isomer, nilai Mr-nya sama, namun titik didihnya berbeda. Dimetilamina adalah amina sekunder dan etanamina adalah amina primer. Titik didih amina primer lebih tinggi daripada amina sekunder. Hal ini terjadi karena N – H yang akan membentuk ikatan hidrogen pada amina primer berada diujung rantai sementara N – H pada amina sekunder diapit oleh gugu alkil. Perbedaan posisi tersebut mempengaruhi pembentukan dipol pada kedua molekul.

Pembahasan

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa titik didih amina primer > amina sekunder > amina tersier. 