2. Jelaskan dua faktor yang memengaruhi kekuatan gaya London. 

Pada soal ditanyakan mengenai gaya London, di mana gaya London merupakan salah satu dari gaya antar molekul. Oleh karena itu sudah jelas bahwa konsep soal ini adalah “gaya antar molekul”.

Identifikasi Konsep

Sebelumnya kita telah mempelajari mengenai ikatan kimia. Ikatan kimia ini merupakan contoh gaya intramolekul karena terjadi dalam satu molekul, seperti ikatan kovalen, ikatan ion dan ikatan logam. Sedangkan gaya antar molekul ini merupakan gaya tarik menarik antara satu molekul dengan molekul yang lain. Gaya antar molekul ini apa aja yah? Nah macam dari gaya antar molekul ini bisa kita lihat pada bagan berikut.
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-7/ChapId-68/LessonId-268/ModuleId-2/QuestionCode-21F2JMFZM2K/macam-macam gaya antar molekul.png" />

Pada bagan di atas terlihat tiga jenis gaya antar molekul yang utama yaitu interaksi ionik, gaya van der waals dan ikatan hidrogen. Penjelasan ketiga gaya antar molekul tersebut antara lain:
<ul><li>interaksi ionik sama halnya dengan ikatan ion, merupakan interaksi paling kuat secara intramolekul dan antar molekul? Kenapa? Karena ikatan ion berasal dari gaya tarik menarik antara kation dan anion atau bisa kita katakan antar atom dengan beda elektronegativitas lebih besar dari 2. Muatan/elektron pada ikatan ini sudah berada dalam atom dalam satu entitas dan tidak bisa dibedakan apakah dari molekul yang sama atau molekul tetangga. Oleh sebab itu, dapat masuk ke dalam gaya intra molekul dan antar molekul.</li><li>Gaya antar molekul yang kedua adalah gaya van der waals. Gaya van der waals sendiri dibagi menjadi tiga berdasarkan sumber dipolnya. Menurut Hukum Ketidakpastian Heisenberg, elektron ini tidak pernah berhenti bergerak, sehingga ada satu titik di satu waktu di mana elektron akan terpolarisasi sehingga menciptakan beda elektronegativitas atau dua kutub, kita sebut sebagai dipol (di = dua pol=polar (kutub)). Dipol ini memiliki jenis muatan yang berbeda. Gaya van der Waals terjadi akibat awan elektron yang berbeda muatan yang berdekatan. Dipol disini antara lain: (1) dipol permanen yang menyebabkan gaya dipol-dipol, biasanya terjadi pada molekul polar dengan beda elektronegativitas tinggi, (2) dipol sesaat yang terjadi pada semua jenis molekul akan tetapi utamanya pada senyawa nonpolar yang sering kita sebut sebagai gaya London, dan (3) dipol terinduksi dengan dipol permanen, untuk molekul polar-nonpolar. </li><li>Gaya antar molekul yang terakhir adalah ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen terjadi akibat adanya gaya tarik menarik antara atom hidrogen dari satu molekul dengan atom dengan nilai elektronegativitas tinggi yang terpolarisasi dari molekul lain contohnya F, O, N. </li></ul>
Pada soal ditanyakan mengenai gaya London, seperti dijelaskan pada nomor 2, gaya London merupakan jenis gaya van der waals yang terjadi pada semua molekul dan terutama nonpolar karena senyawa nonpolar hanya memiliki gaya London atau gaya dispersi. Gaya London disebabkan karena adanya dipol sesaat. Gaya ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain adalah:
1. Massa molekul relatif: semakin besar Mr maka, semakin kuat gaya London karena elektron semakin banyak sehingga kemungkinan terjadinya dipol sesaat semakin besar.
2. Ukuran dan bentuk molekul: misalnya saja pada pentana dan neo-pentana, pentana memiliki gaya London yang lebih kuat dibanding neo-pentana. Kenapa? Karena bentuk pentana yang lurus menyebabkan semakin mudahnya terbentuk gaya London dibanding dengan bentuk neo-pentana yang bulat. Oleh sebab itu, walaupun memiliki Mr yang sama dan kepolaran yang sama, pentana memiliki titik didih yang lebih tinggi karena gaya London lebih kuat.
3. Kepolaran. Semakin polar molekul semakin kuat gaya London.

Pembahasan