2. Jelaskan perbedaan Myxomycota, Oomycota, dan Acrasiomycota. 

Siapa disini yang suka melihara ikan cupang? Atau ikan hias lainnya lah. Kalian sering kan bersihkan aquariumnya? Awas lho, kalo kalian jarang bersihin akuariumnya bisa-bisa ikannya jamuran, iya yang ada bintik-bintik putih di tubuhnya itu. Eits tapi jamurnya itu bukan termasuk jamur sejati lho. Hah maksudnya? Jadi ada jamur palsu gitu? Hehehe bukan ya, tapi itu protista mirip jamur. Apa itu protista mirip jamur? dan kenapa disebut protista mirip jamur? Yuk langsung kita bahas aja konsep klasifikasi protista mirip jamur seperti yang ditanyakan pada soal ini. 

Identifikasi Konsep

Protista mirip jamur dikatakan mirip jamur (fungi) karena memiliki ciri-ciri mirip seperti jamur yaitu memiliki sporangia (tempat pembentukan spora), heterotrof (tidak dapat membuat makanannya sendiri), mendapatkan makanan dengan cara adsorpsi (saprofit) yaitu menyerap makanan dari lingkungan sekitarnya, memiliki dinding sel, dan tubuhnya juga dinamakan hifa sama seperti jamur. 

Tapi ada karakteristik yang membedakan protista mirip jamur ini dengan jamur sejati yaitu penyusun selnya beda, cara reproduksinya beda dan siklus hidupnya juga jauh berbeda. Jamur sejati dinding selnya tersusun atas zat kitin sedangkan protista mirip jamur dinding selnya disusun oleh selulosa. Pada siklus hidupnya ada fase protista mirip jamur ini bisa bergerak mirip seperti Amoeba. Karena perbedaan tersebut makanya protista mirip jamur ini dikeluarkan dari kingdom fungi (jamur) dan dimasukkan ke dalam kingdom protista. Protista mirip jamur ini dibedakan menjadi dua kelompok yaitu jamur air dan jamur lendir. Jamur lendir terbagi lagi menjadi dua yaitu myxomycota dan acrasiomycota
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-95/LessonId-313/ModuleId-2/QuestionCode-21G0EOO75NJ/3.png" />
Sumber : Pahamify 

1. Jamur Air (Oomycota)
Oomycota dapat hidup di air atau tempat-tempat lembab. Nama Oomycota berasal dari bahasa yunani yaitu oion yang berarti telur dan myces yang berarti jamur. Dikatakan jamur telur karena di ujung hifanya biasanya ada bagian yang menggembung nah didalam bentuk yang menggembung itu terdapat satu atau lebih sel telur (ovum). Struktur yang menggembung itu dikatakan oogonium. Jamur ini juga memiliki hifa yang bercabang-cabang, tidak bersekat, dan memiliki banyak nukleus. Sebagian dari hifa tersebut ada yang menghasilkan gamet (sel kelamin) jantan yang menjadi pasangan ovum. Hifa yang menghasilkan gamet jantan disebut anteridium. Anteridium ini letaknya berdekatan dengan oogonium. Oomycota ini dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. 

Reproduksi aseksual jamur air dilakukan dengan dengan pembentukan zoospora. Prosesnya seperti ini. 
<ul><li>Pertama ujung hifa jamur bakal membelah secara mitosis dan berdiferensiasi membentuk zoosporangium. </li><li>Zoosporangium ini bersifat diploid atau 2n, didalam zoosporangium ini dibentuk spora-spora yang punya alat gerak berupa flagel. Spora yang bisa bergerak ini lah yang disebut zoospora. </li><li>Setelah zoospora terbentuk, zoospora ini akan dilepaskan ke lingkungan. </li><li>Kalau zoospora mendarat di tempat yang mendukung lingkungannya zoospora akan tumbuh dan membentuk hifa baru. </li><li>Kalau belum ketemu tempat yang cocok, zoospora akan berubah bentuk dulu menjadi menjadi kista. </li><li>Nah setelah ketemu tempat yang cocok baru kista ini akan membentuk individu baru. Dalam siklus reproduksi aseksualnya tidak ditemukan kondisi haploid (n) pada jamur oomycota, semua fase aseksualnya bersifat diploid (2n)</li></ul>

Beda dengan fase reproduksi aseksualnya, pada proses reproduksi seksualnya terjadi peleburan dua sel kelamin (gamet) yang haploid (n). 
<ul><li>Anteridium menghasilkan sel kelamin jantan dengan cara meiosis, oogonium juga sama menghasil sel telur dengan cara meiosis juga. Sehingga keduanya menghasilkan sel kelamin (gamet) yang haploid. </li><li>Anteridium tadi kan letaknya dekat oogonium, nah kemudian anteridium tadi akan menempel ke oogonium dan membentuk saluran fertilisasi yang menjadi jalannya gamet jantan. </li><li>Lewat saluran tersebut gamet jantan masuk ke oogonium.</li><li> Di dalam oogonium gamet jantan ketemu sama gamet betina dan terjadi proses fertilisasi sehingga terbentuk zigot yang bersifat diploid (2n). </li><li>Kemudian zigot akan berkembang menjadi oospora. </li><li>Beberapa saat oospora berada pada fase istirahat (dormansi). Lama kelamaan dinding dari oogonium pecah dan oospora keluar dari oogonium. </li><li>Kalau oospora ketemu lingkungan yang cocok, oospora akan mulai berkecambah membentuk hifa baru dan kemudian tumbuh menjadi individu yang baru. </li></ul>Untuk lebih lengkapnya yuk lihat gambar dibawah ini. 
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-95/LessonId-313/ModuleId-2/QuestionCode-21G0EOO75NJ/6.jpg" />
Sumber : Pearson Education
Oomycota ini biasanya hidup secara parasit, saproba (hidup di sisa-sisa organisme yang sudah mati) dan berfungsi sebagai dekomposer (pengurai). Contohnya adalah Saprolegnia sp. (penyebab infeksi kulit ikan air tawar), Phytophthora infestans (penyebab penyakit potato blight pada kentang), dan Plasmopara viticola (menyerang anggur), Phytophthora nicotianae (Parasit pada daun tembakau), Pythium sp. penyebab penyakit rebah semai (matinya bibit tanaman) karena menyerang bagian pangkal batang bibit tanaman

2. Jamur lendir plasmodial (Myxomycota)
Karakteristiknya yaitu pada fase vegetatif tubuhnya berupa kumpulan protoplasma (cairan sel dan inti selnya) bentuknya seperti plasma atau lendir. Kumpulan protoplasma tadi menyatu tanpa dipisahkan oleh membran sel disebut plasmodium. Tapi ini bukan plasmodium dari kelompok protozoa yang nyebabin malaria ya.

Siklus hidup dari myxomycota ini yaitu pada reproduksi aseksualnya terjadi proses sebagai berikut : 
<ul><li>Kalau pada kondisi yang bagus yang artinya nutrisi makanannya tercukupi myxomycota ini akan berbentuk plasmodium. Bentuk ini membuat bergerak seperti Amoeba dan memperbesar dirinya untuk menyerap makanan dan oksigen yang lebih banyak. </li><li>Kemudian setelah membesar maka akan membentuk plasmodial dewasa. </li><li>Kalau myxomycota dalam kondisi yang kurang nutrisi, maka akan membentuk tubuh buah yang berspora, punya tangkai dengan ujung yang membesar yang disebut sporangium dan sporangium ini berisi spora mirip seperti jamur sejati. Bentuk seperti ini membuat myxomycota ini lebih tahan terhadap kondisi lingkungan. </li><li>Di dalam sporangium ini terjadi pembelahan meiosis yang menghasilkan banyak spora yang haploid (n). </li><li>Kalau kondisi lingkungan sudah membaik dan bisa melanjutkan siklus hidupnya, sporangium akan pecah dan mengeluarkan sporanya. Spora ini akan berkecambah yang menghasilkan sel yang bentuknya agak mirip seperti protozoa, ada yang punya flagel, ada juga yang bentuknya kayak amoeba. </li></ul>

Selanjutnya reproduksi seksualnya sebagai berikut: 
<ul><li>Sel-sel yang mirip protozoa tadi akan kawin dengan sesamanya (isogami), yang punya flagel sama yang punya flagel, yang kayak amoeba sama yang kayak amoeba. </li><li>Kalau sel-sel tersebut melakukan fertilisasi maka akan menghasilkan zigot yang bersifat diploid (n)</li><li>Kemudian zigot tadi akan membentuk plasmodium muda kembali.</li></ul> Untuk lebih jelasnya yuk lihat gambar dibawah ini. 
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-95/LessonId-313/ModuleId-2/QuestionCode-21G0EOO75NJ/5.png" />
Sumber : Pahamify
Contoh dari myxomycota adalah Physarum polycephalum, Tricia dan Lycogala epidendrum, umumnya jenis-jenis ini tumbuh di serasah atau batang tumbuhan yang mati. 

3. Jamur Lendir Seluler (Acrasiomycota)
Karakteristiknya berbeda dengan myxomycota karena pada fase vegetatifnya, acrasiomycota ini membentuk sel-sel soliter artinya tiap-tiap selnya itu jelas sendiri-sendiri, dipisahin sama membran sel dan masing-masing punya inti sendiri, makanya acrasiomycota disebut juga dengan jamur lendir bersekat. Tubuh buah yang sering ditemukan di kelompok ini bercabang-cabang dan tiap ujung cabang akan membesar yang disebut sporangium dan jadi tempat pembentuk spora. 

Pada reproduksi secara aseksualnya :
<ul><li>Jika kondisi nutrisi yang cukup individu dari acrasiomycota menunjukkan satu sel yang jelas (soliter) dan aktif bergerak mencari makanan mirip seperti amoeba makanya disebut juga dengan sel ameboid. </li><li>Nah ketika kondisinya kurang nutrisi, sel-sel soliter tadi akan bersatu membentuk kumpulan sel yang disebut dengan agregat, mirip seperti plasmodiumnya myxomycota, tapi bedanya kalau agregat ini kumpulan sel yang dipisahin sama membran selnya. </li><li>Nah agregat tadi bisa berpindah sementara. Selanjutnya agregat ini akan membentuk tubuh buah yang bertangkai dan ujungnya membulat, diujungnya itu dihasilkan spora. </li><li>Kalau kondisi lingkungannya sudah lebih baik, spora akan keluar dan menghasilkan sel ameboid yang baru. </li></ul>

Pada reproduksi seksualnya: 
<ul><li>Dua sel ameboid melebur dan melakukan fertilisasi</li><li>Hasilnya membentuk zigot yang bersifat diploid (2n) </li><li>Zigot ini akan membelah secara meiosis dan menghasilkan sel-sel ameboid yang baru dan begitu lah siklusnya terus berulang</li></ul>. Contoh dari acrasiomycota ini adalah Dictyostelium sp. 
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-95/LessonId-313/ModuleId-2/QuestionCode-21G0EOO75NJ/5.jpg" />

Terdapat perbedaan antara ketiga kelompok protista mirip jamur tersebut yaitu dapat kita lihat pada tabel berikut ini :
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-95/LessonId-313/ModuleId-2/QuestionCode-21G0EOO75NJ/JAMUR AIR.PNG" />

Pembahasan Identifikasi masalah dan solusi

Berdasarkan penjelasan diatas diketahui bahwa perbedaan antara oomycota, myxomycota, dan acrasiomycota adalah pada bentuk hifanya, cara reproduksinya, pengaruh lingkungan terhadap bentuk tubuh dan habitatnya.