2. Jelaskan perbedaan konjugasi, transduksi, dan transformasi pada reproduksi bakteri. 

Siapa yang suka Yoghurt? Atau Keju yang gurih dan meleleh?

Yoghurt dan keju dibuat dari susu yang difermentasi oleh bakteri, makhluk hidup-makhluk hidup mikroskopis yang masuk ke dalam kingdom monera (ingat sistem 5 kingdom : Monera, protista, fungi, plantae dan animalia).

Bentuk bakteri hanya berupa makhluk bersel satu, namun, dalam konsep Reproduksi Monera, kita mempelajari bahwa bakteri itu bisa bereproduksi secara aseksual (membelah diri) dan melakukan pertukaran genetik yang mirip dengan reproduksi seksual, yaitu dengan cara konjugasi, transduksi dan transformasi.

Yuk, lihat bedanya!

Identifikasi Konsep

<ul><li>Konjugasi</li></ul>
Konjugasi adalah pemindahan materi genetik secara langsung melalui semacam “jembatan” antar sel yang disebut pili sex.

Jadi, di dalam sel bakteri ada materi genetik berupa kromosom dan plasmid (DNA yang berbentuk cincin). Ketika dua bakteri melakukan konjugasi, dua bakteria akan saling mendekat, bakteri lalu menjulurkan organel pili sex dan menempelkan pili ini.

Pili sex ini bisa dibayangkan seperti selang pendek yang bisa menghubungkan dua sel bakteri. Plasmid akan menyeberang dari satu bakteri ke bakteri lain lewat jembatan ini. Bakteri yang menerima materi genetis dari bakteri lain jadi punya gen rekombinan (gabungan).

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-94/LessonId-593/ModuleId-2/QuestionCode-21HEG4HJZHE/1200px-Conjugation.svg.png" />
Gambar 1 : Proses Konjugasi
Sumber : id.wikipedia.org

<ul><li>Transduksi</li></ul>
Berbeda dengan konjugasi yang bermodal organel sendiri, transduksi membutuhkan organisme lain untuk membantu, yakni virus bakteriofag (ingat, bakteriofag itu nama virus ya!).

Caranya adalah, bakteriofag menginfeksi bakteri A. Dia menginjeksikan DNA nya ke dalam DNA bakteri A, lalu bereplikasi Bersama DNA bakteri A (ingat materi reproduksi virus tentang jalur litik).

Nanti, bakteriofag ini akan memperbanyak diri. Bakteriofag yang sudah memperbanyak diri ini DNA nya sudah “bercampur” dengan DNA bakteri A (ada DNA bakteri yang masuk ke DNA bakteriofag). Kemudian si bakteriofag yang sudah berproliferasi ini akan menginfeksi bakteri B dan menginjeksikan DNAnya ke bakteri B ini. Akhirnya DNA dari bakteri A akan masuk ke bakteri B, menghasilkan DNA rekombinan pada bakteri B.

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-94/LessonId-593/ModuleId-2/QuestionCode-21HEG4HJZHE/trnsduksie.jpg" />
Gambar 2 : Proses Transduksi
Sumber : id.wikipedia.org

<ul><li>Transformasi</li></ul>
Transformasi mirip dengan konjugasi, tetapi tidak melalui pili sex. Ketika ada bakteri mati, tubuhnya akan rupture atau pecah, tapi DNA nya masih ada. DNA ini terdapat di lingkungan.

DNA ini “gentayangan“ alias tidak ada di dalam tubuh bakteri. DNA “gentayangan” ini diambil oleh bakteri lain. Namun, tidak semua bakteri mampu memindahkan materi genetik “gentayangan” ini secara langsung ke tubuhnya, hanya bakteri yang bisa menghasilkan enzim tertentu (enzim restriksi endonuklease untuk memotong plasmidnya sendiri dan menyisipkan DNA asing tersebut, dan enzim ligase yang bisa menyatukan DNA asing tersebut ke plasmidnya sendiri) yang bisa.

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-94/LessonId-593/ModuleId-2/QuestionCode-21HEG4HJZHE/transformasi bakteri.gif" />
Gambar 3 : Proses Transformasi
Sumber : id.wikipedia.org

Pembahasan identifikasi masalah dan solusi

Jadi perbedaan konjugasi, transduksi dan transformasi adalah pada mekanisme memperoleh materi genetiknya.

Dalam konjugasi, materi genetik diperoleh dengan cara menyalurkan plasmid dari satu bakteri ke bakteri lain lewat pili sex.
Dalam transduksi, materi genetik diperoleh dari bakteriofag yang tadinya sudah menyerang bakteri lain dan DNA nya sudah bercampur dengan DNA bakteri yang sebelumnya.
Dalam transformasi, materi genetik diperoleh dengan cara mengambil DNA yang ada di lingkungan.