23. Produksi hormon somatotrof yang kurang atau berlebihan dapat mengakibatkan pertumbuhan yang tidak normal, yaitu gigantisme, akromegali, dan dwarfisme. Jelaskan ketiga kelainan tersebut. 

Temen-temen, siapa disini yang suka banget nonton film dengan genre adventure? Biasanya nih, pada film-film yang bergenre petualangan, pasti ada tokoh-tokoh raksasa yang berperan sebagai tokoh antagonis dalam film tersebut. Namun, kalau kita lihat di kehidupan nyata, bisa ga ya manusia bisa setinggi raksasa? Nah, secara normal pertumbuhan manusia akan terhenti sekitar pada usia 20-an tahun. Namun ada juga loh seseorang yang mengalami pertumbuhan yang abnormal sehingga tubuhnya akan sangat tinggi. Bahkan menjadi dua kali lipatnya, wah tinggi sekali ya! 

Nah hal tersebut dikarenakan adanya gangguan pada regulasi hormonnya. Pada soal ini, yang ditanyakan adalah mengenai dampak buruk dari produksi hormon yang menurun ataupun berlebih. Hormon yang disebutkan pada soal ini adalah hormon somatotrof (growth hormone) yang disekresikan oleh pituitari anterior dan berperan penting dalam proses pertumbuhan pada manusia. 

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-110/LessonId-420/ModuleId-2/QuestionCode-21FAHZOXTL0CS/1806_The_Hypothalamus-Pituitary_Complex lumen.jpg" />
Gambar 1 Kelenjar endokrin di dalam otak manusia
Sumber: courses.lumenlearning.com

Identifikasi Konsep

Hormon pertumbuhan (growth hormone, GH atau hormon somatotrof) merupakan hormon yang berperan dalam proses pertumbuhan pada manusia. Hormon ini merangsang pertumbuhan, dengan target utamanya adalah hati yang merespon GH dengan melepaskan faktor pertumbuhan serupa-insulin (insulin-like growth factors, IGF), yang bersirkulasi di dalam darah serta merangsang secara langsung untuk pertumbuhan tulang dan kartilago. Jadi, hormon pertumbuhan (GH) ini sangat penting yaa, teman-teman. Apabila hormon pertumbuhan tidak ada, maka rangka manusia ataupun hewan yang belum dewasa akan berhenti tumbuh. 

Teman-teman seperti yang selalu kita ketahui bahwa sesuatu yang berlebihan ataupun kekurangan itu sangat tidak baik. Nah, hal ini juga berlaku bagi hormon sebagai molekul yang meregulasi sistem tubuh manusia. Apabila produksi hormon mengalami kekurangan ataupun berlebihan, maka akan memberikan efek yang buruk bagi tubuh manusia.

 Nah, kali ini yang akan kita bahas adalah mengenai dampak buruk dari kekurangan maupun kelebihan produksi GH, yaitu gigantisme, akromegali, dan dwarfisme.

Gigantisme
Gigantisme merupakan kelainan hormon yang terjadi pada anak-anak yang disebabkan karena hipersekresi (kelebihan) dari GH. Hal tersebut menyebabkan tinggi badan dari seorang anak bisa melebihi dari batas normal yaitu mencapai 2,4 m.

Akromegali
Akromegali merupakan kelainan hormon yang terjadi pada orang dewasa yang disebabkan karena hipersekresi dari GH. Kelainan ini menyebabkan GH yang merangsang pertumbuhan tulang pada orang dewasa yang masih responsif terhadap hormon tersebut, yaitu pada tulang bagian wajah, tangan, dan kaki. Akibatnya terjadi pertumbuhan yang sangat berlebihan pada organ-organ tersebut. 

Dwarfisme 
Dwarfisme merupakan kelainan hormon yang disebabkan karena kurangnya produksi GH pada tubuh manusia. Akibatnya pertumbuhan tulang tidak maksimal, sehingga ukuran tubuh menjadi tidak proporsional dan cenderung kecil.

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Jadi, jika di dalam tubuh manusia mengalami sekresi hormon yang berlebihan ataupun kekurangan, maka dapat menimbulkan dampak buruk bagi tubuh manusia. Contohnya pada saat tubuh manusia mengalami kelebihan dari GH (growth hormone/hormon somatotrof) maka akan menimbulkan kelainan dari proporsi tubuh yang melebihi dari batas normal, yaitu berupa gigantisme (pada anak-anak) dan akromegali (pada orang dewasa). Sementara itu, jika seseorang mengalami kekurangan dalam sekresi GH, maka akan mengalami dwarfisme. Yakni kondisi tubuh seseorang yang tidak proporsional atau kurang dari batas normal.