26. Hubungan antara koefisien muai panjang (a) dan koefisien muai luas (B) adalah .... A. a= B C. B= 20 B. 1 1 D. a = ß 3 2 

Pemuaian yang terjadi pada benda padat tidak hanya pemuaian panjang melainkan juga pemuaian luas. Benda yang memiliki luas berarti memiliki panjang dan lebar, sehingga tidak hanya mengalami pemuaian pada panjang melainkan pemuaian pada lebarnya juga. Salah satu faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah koefisien muai luas. Terdapat hubungan antara koefisien muai luas suatu benda dengan koefisien muai panjang suatu benda.

Identifikasi konsep

Benda padat selain mengalami pemuaian panjang juga dapat mengalami pemuaian luas. Pemuaian luas dapat terjadi pada benda yang memiliki panjang dan lebar dengan ketebalan yang sangat tipis. Ketebalan benda yang sangat tipis dapat diabaikan, sehingga hanya terdapat panjang dan lebar. Misalnya, pemuaian yang terjadi pada benda yang berbentuk lempeng atau lembaran tipis. Pemuaian yang terjadi pada benda berbentuk lempeng adalah pemuaian luas.

Oleh karena pemuaian luas melibatkan pemuaian ke arah panjang dan lebar, maka koefisien muai luas sama dengan dua kali koefisien muai panjang. Koefisien muai panjang disimbolkan dengan \(\alpha\). Jika simbol koefisien muai luas adalah \(\beta\), maka \(\beta=2\alpha\)  atau \(\frac{1}{2}\beta=\alpha\).

Pembahasan

Dengan demikian, hubungan antara koefisien muai panjang dan koefisien muai luas adalah \(\beta=2\alpha\) atau \(\frac{1}{2}\beta=\alpha\), karena pemuaian luas melibatkan pemuaian ke arah panjang dan lebar. Pilihan jawaban yang benar adalah (C) dan (D).