27. 40 gram zat X dengan berat molekul 80 dilarutkan dalam air. Jika setelah kesetimbangan zat tersebut tersisa 0,25 mol maka zat X tersebut merupakan .... elektrolit kovalen b. elektrolit ionik elektrolit lemah d. elektrolit kuat e. nonelektrolit a. C. 

Berdasarkan soal di atas, yang ditanyakan adalah mengenai jenis larutan berdasarkan nilai derajat ionisasi dari larutan terkait. Oleh karena itu, untuk menjawab soal ini maka akan digunakan konsep menentukan derajat ionisasi suatu larutan.

Identifikasi konsep

Berdasarkan kemampuannya untuk menghantarkan listrik, suatu zat di dalam larutan terbagi atas 2 jenis secara garis besar. Larutan tersebut adalah larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

Larutan elektrolit merupakan larutan yang bisa menghantarkan arus listrik. Dalam larutan elektrolit, molekul-molekulnya dapat terurai (terdisosiasi) menjadi partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut dengan ion (ion positif-ion negatif). Ion-ion inilah yang kemudian dapat menghantarkan arus listrik.

Zat yang bersifat elektrolit ini hanya mampu menghantarkan listrik dalam fasa lelehan dan larutannya saja. Dalam keadaan padat, zat ini tidak mampu menghantarkan arus listrik karena posisi antar ionnya yang sangat berdekatan sehingga elektron tidak dapat mengalir dengan baik. Dalam larutan non air (pelarutnya bukan air), zat-zat ini juga tidak dapat menghantarkan listrik karena proses pembentukan ion-ionnya akan terganggu.

Larutan elektrolit terbagi atas 2 yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. larutan elektrolit kuat adalah larutan yang molekul-molekul penyusunnya dapat terionisasi dengan sempurna sehingga mampu menghantarkan listrik dengan kuat. Contoh larutan elektrolit kuat adalah spesi asam dan basa kuat seperti \(HCl\), \(H_2SO_4\), \(NaOH\), \(KOH\), dan lain-lain. Berikut ciri-ciri larutan elektrolit kuat:<ul><li>Penghantar arus listrik yang baik</li><li>Zat akan terionisasi dengan sempurna</li><li>Memiliki tetapan atau derajat ionisasi (α) = 1</li><li>Jika diuji dengan alat penguji dengan rangkaian lampu dengan baterai yang disambungkan pada 2 elektroda, larutan elektrolit kuat memiliki nyala lampu yang terang dan menghasilkan gelembung gas yang banyak</li></ul>Adapun larutan elektrolit lemah merupakan larutan yang molekul-molekul penyusunnya tidak terionisasi dengan sempurna sehingga kemampuan menghantarkan listriknya akan melemah. Contoh larutan elektrolit lemah adalah spesi asam dan basa lemah seperti \(CH_3COOH\), \(NH_3\), dan lain-lain. Berikut ciri-ciri larutan elektrolit lemah:<ul><li>Penghantar listrik yang kurang baik atau lemah</li><li>Zat hanya terionisasi sebagian</li><li>Memiliki tetapan atau derajat ionisasi (α) 0 < α < 1</li><li>Jika diuji dengan alat penguji dengan rangkaian lampu dengan baterai yang disambungkan pada 2 elektroda, larutan elektrolit lemah memiliki nyala lampu redup dan menghasilkan gelembung gas yang sedikit.</li></ul>Larutan non elektrolit merupakan larutan yang tidak bisa menghantarkan arus listrik. Dalam larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak dapat terurai (terdisosiasi) menjadi partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut dengan ion (ion positif-ion negatif). Larutan yang bersifat non elektrolit pada umumnya merupakan senyawa-senyawa organik. Contoh larutan non elektrolit adalah gula, urea, dan lain-lain. Berikut ciri-ciri larutan non elektrolit:
<ul><li>Tidak dapat menghantarkan arus listrik</li><li>Zat tidak dapat terionisasi</li><li>Memiliki tetapan atau derajat ionisasi (α) = 0 </li><li>Jika diuji dengan alat penguji dengan rangkaian lampu dengan baterai yang disambungkan pada 2 elektroda, larutan non elektrolit menunjukkan lampu yang tidak menyala dan tidak menghasilkan gelembung gas.</li></ul>Adapun pada soal, maka diketahui bahwa zat X yang di saat kesetimbangan tersisa sebanyak 0,25 mol. Adapun jumlah zat X diawal memiliki mol yang dapat dihitung sebagai berikut:

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-7/ChapId-71/LessonId-227/ModuleId-2/QuestionCode-21HIO909OKN/K2.jpg" />

Berdasarkan perhitungan di atas, artinya jumlah zat X yang terurai adalah 0,5 mol – 0,25 mol = 0,25 mol. Berdasarkan info ini, maka dapat diketahui kekuatan elektrolit zat X/derajat ionisasinya adalah sebagai berikut:

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-7/ChapId-71/LessonId-227/ModuleId-2/QuestionCode-21HIO909OKN/K3.jpg" />

Pembahasan identifikasi masalah dan solusi

Karena nilai α dari zat X adalah 0,5, maka zat ini tergolong ke dalam elektrolit lemah seperti yang telah dijelaskan pada penjelasan di atas. Oleh karena itu, pilihan jawaban yang paling tepat adalah pilihan jawaban <b>C</b>.  