27. Nama yang tepat untuk senyawa HClO dan HCIO, berturut-turut adalah .... A. asam klorit dan asam hipoklorit B. asam hipoklorit dan asam klorit C. asam hipoklorit dan asam klorat D. asam klorat dan asam klorit E. asam klorat dan asam perklorat 

Pada soal ditanyakan tentang nama senyawa \(HClO\) dan \(HClO_3\), maka konsep yang digunakan adalah tatanama senyawa terner dan organik.

Penjelasan Konsep

Seperti halnya penamaan unsur, senyawa juga harus diberi nama yang spesifik. Awalnya penamaan senyawa ditentukan berdasarkan nama penemu, nama tempat, atau sifat tertentu dari senyawa tersebut. Contohnya garam Glauber yaitu natrium sulfat \(Na_2SO_4\) yang ditemukan oleh J.R. Glauber. Contoh lain adalah soda pencuci \(Na_2CO_3\) yang digunakan untuk melunakkan air dari ion \(Ca^{2+}\) dan \(Mg^{2+}\). Namun, penamaan tersebut dirasa kurang efektif karena semakin lama semakin banyak ditemukan senyawa sehingga perlu cara (sistem) untuk memberikan namanya. Jika tidak, maka akan sangat sulit untuk menghafalkan nama dari masing-masing senyawa karena tidak ada pola. Saat ini penamaan senyawa didasarkan pada rumus kimia dari senyawa. Senyawa dapat dibentuk oleh dua atau lebih jenis unsur, sehingga aturan penamaannya pun akan berbeda. Pada soal ini kita akan fokus pada penamaan senyawa terner kovalen.

Senyawa terner adalah senyawa yang dibentuk oleh tigas jenis unsur. Senyawa terner sederhana meliputi asam, basa, dan garam. Untuk itu penamaannya pun tergantung pada masing-masing senyawa tersebut. Saat ini kita hanya akan fokus membahas tatanama senyawa terner asam.
Rumus asam terdiri atas hidrogen (didepan, dapat dianggap sebagai ion \(H^+\)) dan suatu anion yang disebut dengan anion sisa asam. Secara umum senyawa asam ada tiga jenis:
Senyawa asam tanpa oksigen (biasanya adalah senyawa biner); penamaannya cukup menuliskan <b>asam_anion sisa asam + ida</b> 
Contoh: \(HBr\) (asam bromida, meskipun pada aturan senyawa biner dapat juga diberi nama hidrogen bromida)
Senyawa asam yang mengandung oksigen atau disebut asam okso; penamaannya tergantung pada atom pusat yang akhirannya diganti dengan “it” untuk oksigen yang lebih sedikit dan “at” untuk akhiran yang lebih banyak.
Contoh: \(HNO_2\) (asam nitrit) dan \(HNO_3\) (asam nitrat)
Senyawa asam oksihalogen yaitu asam halida yang mengandung oksigen; penamaannya bergantung pada jumlah oksigen yang diikat yang akan menyebabkan biloks unsur halogennya berbeda-beda:
<ul><li>Biloks +1 (1 atom  O): asam hipohalit (trivial) atau asam halat (I) (IUPAC)</li><li>Biloks +3 (2 atom O): asam halit (trivial) atau asam halat (II) (IUPAC)</li><li>Biloks +5 (3 atom O): asam halat (trivial) atau asam halat (III) (IUPAC)</li><li>Biloks +7 (4 atom O): asam perhalat (trivial) atau asam halat (IV) (IUPAC)</li></ul>
Kita cukup mengganti “hal” pada masing-masing aturan penamaan sesuai dengan unsur halogen yang terdapat pada rumus senyawanya. Untuk Cl (klor), Br (brom), I (iod). Adapun F (flor) tidak dapat membentuk asam oksihalogen karena sangat elektronegatif sehingga hanya memiliki satu biloks yaitu -1.
Pada soal ditanyakan nama senyawa asam oksihalogen berupa \(HClO\) dan \(HClO_3\) sesuai aturan di atas, maka kita bisa memberikan nama kedua senyawa tersebut dengan:
\(HClO\) = asam hipoklorit atau asam klorat (I) (karena hanya mengandung 1 atom O maka biloks Cl pada senyawa tersebut adalah +1)
\(HClO_3\) = asam klorat atau asam klorat (V) (karena mengandung 3 atom O maka biloks Cl pada senyawa tersebut adalah +5).



Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa nama senyawa \(HClO\) dan \(HClO_3\) secara trivial berturut-turut adalah asam hipoklorit dan asam klorat. Jadi, jawaban yang benar adalah <b>C</b>.