29. Terdapat dua buah larutan A dan B yang diuji menggunakan alat uji elektrolit. Setelah dilakukan pengujian, larutan A dapat menyalakan lampu dengan terang dan terdapat gelembung pada batang elektrode. Sementara itu, larutan B tidak dapat menyalakan lampu tetapi terdapat sedikit gelembung pada batang elektrode. Kesimpulan dari hasil pengujian tersebut adalah .... larutan A merupakan elektrolit lemah dan larutan B merupakan nonelektrolit b. larutan A merupakan nonelektrolit dan larutan B merupakan elektrolit kuat larutan A merupakan elektrolit kuat dan larutan B merupakan nonelektrolit d. larutan A merupakan elektrolit kuat dan larutan B merupakan elektrolit lemah larutan A dan B merupakan elektrolit kuat a. C. e . 

Pada soal di atas, ditanyakan mengenai kesimpulan dari hasil pengujian elektrolit. Oleh karena itu, konsep yang digunakan untuk menjawab soal ini adalah daya hantar listrik pada larutan elektrolit.

Identifikasi Konsep

Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat dikelompokkan menjadi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Selain itu, larutan elektrolit dapat dikelompokkan lagi menjadi larutan elektrolit kuat (terionisasi sempurna) dan larutan elektrolit lemah (terionisasi sebagian).

Teori Ion Arrhenius
Svante August Arrhenius (1887) berhasil menjelaskan mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik melalui teori ionnya. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas sehingga ion-ion itulah yang akan menghantarkan listrik, sedangkan pada larutan nonelektrolit zat-zatnya tidak terurai menjadi ion-ion tetapi tetap berupa molekul.

Perbedaan Daya Hantar Listrik
Larutan elektrolit bisa berasal dari senyawa ion atau senyawa kovalen polar. Pada larutan elektrolit senyawa ion, senyawa ion yang awalnya padatan (tidak dapat bergerak bebas) ketika dilelehkan atau dilarutkan, ion-ionnya dapat bergerak bebas sehingga lelehan dan larutan senyawa ion dapat menghantarkan listrik. Sementara itu, pada larutan elektrolit senyawa kovalen polar, hanya dalam bentuk larutan saja, senyawa kovalen polar dapat menghantarkan arus listrik.
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-7/ChapId-71/LessonId-227/ModuleId-2/QuestionCode-21F2JXNJS95/perbedaan daya hantar larutan.PNG" />

Data hasil pengujian elektrolit di atas, dapat diringkas dalam tabel berikut.
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-7/ChapId-71/LessonId-227/ModuleId-2/QuestionCode-21F2JXNJS95/21F2JXNJS95.PNG" />

Berdasarkan percobaan uji daya hantar di atas, dapat disimpulkan bahwa:
<ul><li>larutan A merupakan elektrolit kuat dan</li><li>larutan B merupakan elektrolit lemah.</li></ul>

Pembahasan