3. Apa yang dimaksud dengan gangguan pernapasan asfiksia, dan apa penyebabnya? 

Teman-teman, tahukah kalian bahwa rata-rata manusia bernapas sekitar 17-30 ribu kali per hari! Lalu, pada saat beristirahat manusia dewasa secara normal akan bernapas sebanyak 12-16 kali per menit. Nah, lalu untuk apa kita bernapas? 

Jadi, bernapas merupakan proses menghirup udara yang mengandung oksigen (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida (ekspirasi) melalui paru-paru. Proses tersebut juga disebut sebagai proses respirasi. Oksigen yang kita hirup berperan sangat besar dalam menjalankan aktivitas sel seperti proses metabolisme sel di dalam tubuh. Nah, hasil dari metabolisme berupa karbondioksida, harus dikeluarkan dari tubuh karena bersifat racun bagi tubuh kita jika terakumulasi dalam jumlah yang banyak. 

Proses respirasi ini dibantu oleh organ pernapasan, yang terdiri dari rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan alveolus yang terdapat di dalam paru-paru. Pada soal ini kita kan membahas kelainan ataupun gangguan yang terjadi pada sistem pernapasan manusia.

Identifikasi Konsep

Teman-teman, pernah ngerasain nggak, kalau sedang berkendara, apalagi dengan sepeda motor. Kalau kamu ngga pakai masker, kamu pasti merasakan sumpek dan pengap karena menghirup udara di sepanjang jalan yang mengandung banyak sekali polusi kendaraan bermotor. 

Salah satu kandungan yang paling berbahaya pada gas polusi ini adalah karbon monoksida (CO) karena dapat membahayakan bagi sistem pernapasan manusia. 

Namun, sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita perhatikan terlebih dahulu apa saja organ yang berperan dalam sistem pernapasan manusia pada gambar berikut ini yaaa.

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-107/LessonId-100/ModuleId-2/QuestionCode-21GEQFEPXFU/Paru-paru.jpeg" />
Gambar 1 Sistem Pernapasan pada Manusia
Sumber: courses.lumenlearning.com

Teman-teman, seperti yang kita lihat pada gambar diatas, bahwa sistem pernapasan pada manusia terdiri atas rongga hidung, faring, laring, trakea, kemudian masuk ke paru-paru yang di dalamnya terdapat bronkus, bronkiolus, dan alveolus yang menjadi tempat pertukaran dari oksigen dan karbondioksida. 

Seperti yang telah kita bahas, bahwa udara yang kita hidup dalam proses bernapas, itu tidak hanya mengangung oksigen saja, loh! Bisa juga mengandung gas polutan seperti gas karbon monoksida, partikel-partikel debu, mikroba seperti bakteri dan virus, dan lain sebagainya. 

Apabila udara yang kita hirup mengandung lebih banyak kotoran dibandingkan dengan oksigen, maka hal ini akan menimbulkan gangguan bagi sistem pernapasan kita. 

Nah, kelainan pada sistem pernapasan yang akan kita bahas disini, yaitu mengenai asfiksi.

Asfiksi merupakan kondisi rendahnya kandungan oksigen di dalam tubuh, akibatnya terganggunya proses pengangkutan oksigen di dalam tubuh. Nah, salah satu penyebab utama dari penyakit ini adalah karena hemoglobin yang terkandung pada eritrosit darah terikat pada karbon monoksida yang masuk dari saluran pernapasan manusia. 

Daya ikat Hb terhadap CO ini akan lebih tinggi, dibandingkan dengan daya ikat Hb terhadap O2, sehingga CO akan lebih berpotensi untuk masuk ke dalam tubuh. Hal tersebut tentu saja akan berpengaruh pada terganggunya pengangkutan oksigen ke jaringan-jaringan tubuh yang lainnya. 

Jika kondisi ini terus berlanjut maka akan menimbulkan resiko yang lebih berbahaya seperti gagal jantung, hingga kelainan berupa stroke sampai kematian. Teman-teman, perlu kita ketahui juga nih, selain akibat terakumulasinya gas CO pada darah, asfiksi ini juga dapat disebabkan karena kondisi tersedak dan tercekik.

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Jadi, asfiksi merupakan kondisi ketika kandungan oksigen pada darah dalam kadar yang rendah. Penyebab utama penyakit ini diantaranya adalah karena adanya kandungan karbon monoksida pada darah, serta kondisi tersedak dan tercekik.