3. Jaringan saraf berkembang dari lapisan embrional yaitu .... ektoderm d. protoderm b. mesoderm hipoderm endoderm a. e. C. 

Teman-teman, pernah terpikirkan tidak, bagaimana tubuh kita bisa melakukan banyak aktivitas sekaligus? Seperti saat kamu lagi belajar di sekolah, kamu bisa mencatat pelajaran yang disampaikan oleh guru, sekaligus mendengarkan penjelasan yang diberikan. Kamu juga bisa dengan paham untuk menjawab pertanyaan yang diujikan oleh guru. 

Nah, hal tersebut karena terdapat sistem koordinasi yang berperan untuk mengatur atau mengkoordinasi tubuh kita agar bisa melakukan berbagai macam aktivitas. 

Sistem koordinasi ini, terdiri atas sistem indra, sistem saraf, dan sistem hormon. Kali ini, kita akan membahas salah satu diantara mereka yaitu mengenai sistem saraf. Nah, sistem saraf ini berperan sangat besar dalam menyampaikan, meneruskan, dan mengolah informasi yang ada di dalam tubuh kita, teman-teman! 

Sistem saraf ini terdiri atas dua macam, yaitu sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf spinal, saraf kranial, dan glia). Seluruh sistem saraf ini, tersusun atas neuron yang merupakan sel saraf yang tersusun atas dendrit, badan sel saraf, inti sel saraf, dan akson. Nah, pada soal ini, kita akan membahas mengenai asal mula jaringan saraf.

Identifikasi Konsep

Tahukah teman-teman, bahwa informasi yang dihantarkan oleh sistem saraf di dalam tubuh kita berupa impuls listrik, loh! Wah, kok bisaa, yaaa? 

Sebuah sinyal atau impuls saraf di tubuh kita, umumnya berkekuatan 0,1 volt. Sinyal saraf yang paling lambat berjalan kira-kira 0,5 m/detik, sedangkan yang paling cepat berjalan di atas 100 m/detik. 

Wah cepat sekali, yaaa. Impuls saraf ini dihantarkan oleh sebuah sel saraf (neuron) yang tersusun atas dendrit, badan sel saraf, inti sel saraf, dan akson yang bisa kita lihat pada gambar peraga berikut ini.

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-110/LessonId-419/ModuleId-2/QuestionCode-21GFQNP5ZL5/neuron.jpg" />
Gambar 1 Struktur sel saraf (neuron)
Sumber: Nerve Tissue (National Cancer Institute)

Teman-teman, berdasarkan gambar bisa kita lihat terdapat badan sel, dimana pada badan sel saraf ini mengandung inti sel, neurofibril, ribosom, badan Golgi, mitokondria, retikulum endoplasma, lisosom, peroksisom, dan sitoplasma. 

Badan sel menjadi pusat dalam pengolahan informasi yang diterima oleh dendrit dan sebagai penyokong kehidupan dari sel saraf. 

Setelah informasi tersebut diolah oleh badan sel, maka informasi ini akan diteruskan dalam bentuk impuls saraf melalui akson menuju efektor. Pada badan sel ini, tidak mengandung sentriol, sehingga sel saraf tidak bisa memperbanyak diri. 

Nah, teman-teman tahukah kalian bagaimana jaringan saraf ini terbentuk?

 Jadi, pada saat terjadinya fertilisasi dari ovum (sel telur) dan sperma, maka akan terbentuk zigot yang bersifat diploid. Zigot ini, akan berkembang menjadi morula, lalu blastula, dan yang terakhir adalah gastrula. 

Pada tahap gastrula, akan terbentuk jaringan embrionik yang secara kolektif disebut dengan lapisan germinal embrionik. 

Pada tahap gastrula akhir, lapisan ini akan berkembang menjadi ektoderm membentuk lapisan luar, endoderm membentuk lapisan dalam, mesoderm yang mengisi ruang antara ektoderm dan endoderm. 

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-110/LessonId-419/ModuleId-2/QuestionCode-21GFQNP5ZL5/Germ layer lumen.jpg" />
Gambar 2 Lapisan embrionik
Sumber: shutterstock.com

Pada lapisan ektoderm akan berkembang menjadi sistem saraf, kulit, mata, dan hidung; kemudian lapisan endoderm akan berkembang menjadi organ-organ dan saluran pencernaan; dan lapisan mesoderm akan berkembang menjadi tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limfa, dan organ reproduksi. 

Proses pembentukan organ-organ dari lapisan gastrula ini, disebut dengan organogenesis.

Pembahasan Identifikasi masalah dan solusi

Jadi, jaringan saraf berkembang dari lapisan embrional yaitu (a). ektoderm.