3. Sebuah kapal mengeluarkan gelombang bunyi ke dasar laut dan menerima pantulan bunyi setelah 6 sekon. Jika cepat rambat bunyi di dalam air laut 1.800 m/s, kedalaman air laut adalah .... 2.400 m 5.400 m b. 3.800 m d. 7.800 m a C. 

Pernahkah kalian bertanya-tanya bagaimana bisa peneliti kita mengetahui kedalaman laut? Apakah menggunakan meteran yang cukup panjang untuk mengukurnya dan perlu penyelam handal untuk mengukur kedalaman laut? Nah, untuk menjawab rasa penasaran kalian, mari kita bahas pada konsep pemantulan bunyi yaa.

Step 1 : Identifikasi Konsep

elombang adalah getaran yang merambat. Berdasarkan butuh/tidaknya medium, gelombang dibagi menjadi dua jenis, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya membutuhkan medium, sedangkan gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dalam perambatannya tidak membutuhkan medium. Contoh gelombang mekanik yaitu gelombang bunyi dan gelombang tali. Sedangkan contoh gelombang elektromagnetik yaitu gelombang cahaya. 

Selain itu, gelombang juga dibedakan berdasarkan arah rambat dan arah getarnya, menjadi gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya, sedangkan gelombang longitudinal merupakan gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya. Berikut adalah ilustrasi dari gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-79/ChapId-662/LessonId-1593/ModuleId-2/QuestionCode-21HNHLMZSNS/gelombang.png" />
Gambar : gelombang longitudinal (atas) dan gelombang transversal (bawah)

Kemudian, kita perlu mempelajari mengenai sifat dan karakteristik gelombang bunyi. Salah satunya yaitu refleksi (pemantulan bunyi). Pemantulan bunyi ini berasal dari sumber bunyi yang menghasilkan gelombang bunyi kemudian terpantul karena mengenai dinding yang keras, seperti bebatuan misalnya. Akibatnya, setelah beberapa detik kemudian, kita akan mendengar bunyi yang mirip dengan bunyi dari sumber bunyi tersebut. Peristiwa pemantulan bunyi banyak dimanfaatkan diantaranya untuk mengukur kedalaman gua, mengukur kedalaman laut, selain itu beberapa hewan yang aktif dimalam hari seperti kelelawar dan jangkrik juga memanfaatkan pemantulan bunyi untuk bergerak dimalam hari guna meminimalisir tabrakan dengan benda benda. 

Lalu, bagaimana cara peneliti untuk mengukur kedalaman laut menggunakan prinsip pemantulan bunyi? Perhatikan ilustrasi berikut;
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-79/ChapId-662/LessonId-1595/ModuleId-2/QuestionCode-21HNFJ9QLJ5/Screenshot_922.png" />

Nah, dapat dilihat pada gambar di atas, bahwa pemanfaatan gelombang bunyi dalam mendeteksi laut dilakukan dengan cara memancarkan gelombang sonar hingga mencapai dasar laut, sehingga ketika mencapai dasar laut, bunyi tersebut akan dipantulkan kembali sehingga bunyi yang terpantul tersebut diterima kembali dalam selang waktu tersebut, kemudian barulah dihitung besar kedalaman laut.
Untuk kasus pemantulan bunyi, karena bunyi menempuh jarak bolak balik, rumus cepat rambat gelombang bunyi menjadi;

\(v=\frac{2.s}{t}\)
Dimana;
v= cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
s= jarak tempuh gelombang (m)
t= waktu (s)

Oke kita tuliskan dulu yang diketahui dari soalnya ya..
Diketahui:
Selang waktu t=6 s
Cepat rambat bunyi di air laut v=1800 m/s
Pertanyaannya : kedalaman laut s
Oke kita jawab ya ..

Dengan menggunakan rumus cepat rambat gelombang bunyi;
\(v=\frac{2.s}{t}\)
\(1800=  \frac{2 .s}{6}\)
\(s=  \frac{1800 .6}{2}\)
\(s\)=5400 m



Step 2 : Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi 

Kedalaman air laut adalah sebesar 5400 m. jawaban yang tepat yaitu opsi C.