33. Faktor yang tidak menyebabkan daur lisogenik virus di dalam sel bakteri berlanjut ke daur litik adalah ... pengaruh radiasi b pengaruh zat kimia tertentu bakteri kehilangan virulensinya d. bakteri lisogenik terinduksi profag bereplikasi 0 0 0 0 45 

Soal di atas menanyakan tentang replikasi virus, lebih tepatnya mengenai daur lisogenik virus? Masih ingatkah tentang daur hidup virus? 

Yuk kita bahas lebih lanjut!

Virus disebut sebagai bentuk peralihan antara makhluk hidup dengan benda mati. Dikatakan makhluk hidup karena virus dapat melakukan proses reproduksi dengan cara replikasi DNA yang terjadi di tubuh sel inang, misalnya bakteri. Sedangkan dikatakan benda mati karena virus dapat dikristalkan dan tidak memiliki organel sel (aseluler). 

Proses reproduksi virus berlangsung melalui dua daur, daur litik dan daur lisogenik. 

A. Daur lisogenik diawali dari proses Adsorpsi (Attachment) pelekatan virus pada reseptor sel inang. Selanjutnya terjadi penetrasi/injeksi materi genetik virus ke dalam tubuh inang, hal ini mengakibatkan inang menjadi terbajak dan dibawah kendali virus. 

Apabila kondisi sel inang lemah, maka akan berlanjut ke siklus litik, jika sel inang kuat akan masuk ke tahap selanjutnya. Tahap selanjutnya adalah proses penggabungan, DNA virus dengan DNA inang akan membentuk profage (gabungan DNA virus dan DNA bakteri). 

Terakhir, pembelahan sel. Sel inang akan membelah dan memperbanyak diri namun materi genetik virus akan tetap terbawa dan menetap di dalam sel. Setelah proses pembelahan, sel yang hidup akan memiliki materi genetik yang sama dengan profage.

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-93/LessonId-390/ModuleId-2/QuestionCode-21FAEQB4PY3MJ/Screen Shot 2021-08-27 at 19.11.47.png" />
Sumber: https://www.khanacademy.org/science/biology/biology-of-viruses/virus-biology/a/bacteriophages

B. Daur litik diawali dengan adsorpsi (attachment), yaitu pelekatan virus pada reseptor sel inang. Selanjutnya terjadi penetrasi/injeksi, pemindahan materi genetik virus ke sel inang. Kondisi ini membuat sel inang menjadi dibawah kendali virus. 

Sintesis, proses pengiriman mRNA (berisi kode genetik untuk pembentukan protein) sebagai perintah sintesis protein bagian tubuh virus baru. Perakitan, yaitu proses penyusunan virus baru setelah seluruh bagian tubuh sudah terbentuk. 

Terakhir lisis/pelepasan yaitu proses keluarnya virus baru yang sudah matang dari sel inang. Sel inang akan mati dan virus baru akan menginfeksi sel inang lain.

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-93/LessonId-390/ModuleId-2/QuestionCode-21FAEQB4PY3MJ/Screen Shot 2021-08-27 at 19.11.57.png" />
Sumber : https://www.khanacademy.org/science/biology/biology-of-viruses/virus-biology/a/bacteriophages

Step 1. Identifikasi Konsep

Daur litik dan lisogenik saling terkait. Keduanya merupakan siklus hidup virus yang terjadi di tubuh inang. Daur litik/ infeksi virulent akan berlangsung ketika sel inang memiliki ketahanan yang lebih rendah dibandingkan infeksi virus dan kondisi lingkungan tempat tinggal inang yang buruk. 

Misal ketika profage (gabungan materi genetik virus & bakteri) terpapar radiasi, terkena zat kimia yang merusak, atau lingkungan yang kurang nutrisi. Sehingga virus akan mencari sel inang baru untuk bereproduksi. Pada saat tersebut bakteri lisogenik akan masuk ke tahap litik melalui proses induksi. 

Proses selanjutnya, keluarnya partikel virus (virion) dari sel inang dengan cara melisiskan dinding sel inang dan mengakibatkan inang mati atau lumpuh. Melalui daur litik, materi genetik inang akan digunakan oleh virus. Proses daur litik ini cukup cepat sekitar 20 menit dan terjadi dihampir seluruh virus.

Ketika pertahanan tubuh inang jauh lebih baik dari pada infeksi virus dan lingkungan inang dalam kondisi yang memadai, virus akan melanjutkan ke daur lisogenik. Daur lisogenik terjadi dalam waktu yang relatif lama, bergantung pada kondisi pertahanan inang. Daur lisogenik dialami oleh virus bakteriofage, HIV, herpes, dan lambda. Virus akan tetap berada di dalam daur lisogeniknya apabila profagenya bereplikasi.

Step 2. Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Jadi, sesuai penjelasan di atas jawabannya adalah E