33. Perhatikan beberapa aktivitas yang dikontrol oleh sistem saraf otonom berikut. 1. Meningkatnya sekresi asam lambung. 2 Membesarkan bronkus. 3. Memacu kerja kantung empedu. 4. Memacu pelepasan glukosa oleh hati. 5. Mengerutkan kandung kemih. 6. Memacu ejakulasi. Aktivitas yang dikontrol oleh saraf otonom parasimpatetik ditunjukkan oleh nomor ..... 1, 2, 3 d. 2, 4, 6 b. 4, 5, 6 3, 4, 5 1, 3, 5 a. e. C. 

Sebelumnya, kalian sudah tau kan bahwa sistem saraf itu terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Lalu perbedaan dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi apa ya? Nah pada soal di atas kita akan membahas tentang aktivitas yang dikendalikan oleh sistem saraf tepi nih tepatnya yaitu tentang sistem saraf otonom parasimpatik. Yuk kita bahas bersama.


Identifikasi Konsep

Dalam tubuh manusia, terdapat dua sistem susunan saraf, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi menghubungkan sistem saraf pusat dengan seluruh tubuh. Di sistem saraf tepi inilah, neuron sensorik dan motorik bekerja. Nah karena pada soal yang ditanyakan adalah tentang sistem saraf tepi maka kita akan fokus membahas sistem saraf tepi. 

Sistem saraf tepi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari jalur rangsang dan tanggapan pada sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi ini dibangun oleh dua tipe sel saraf yaitu saraf somatik dan saraf otonom. Kedua jenis sel saraf ini, dibangun oleh sistem saraf sensorik dan motorik sehingga menjadi perantara impuls antar tubuh dengan sistem saraf pusat. Saraf somatik bekerja secara sadar, seperti ketika kamu menggerakkan tangan untuk menyendok makanan, atau mengambil tisu untuk mengelap keringat. Makanya, saraf somatik ini biasanya ditemukan di otot rangka, jadi bisa memerintah otot-otot tersebut untuk berkontraksi dan kamu pun bisa bergerak sesuai keinginan kamu. Sistem saraf somatik terdiri atas 12 pasang saraf kranial di otak dan 31 pasang saraf spinal. Berikut contoh saraf kranial 

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-110/LessonId-419/ModuleId-2/QuestionCode-21GFPVENVW9/Screen Shot 2021-07-07 at 11.59.46.png" />
Sumber : Sumber : Buku Praktis Belajar Biologi (Fictor Ferdinand, 2009).

Sebaliknya, saraf otonom bekerja secara tidak sadar. Saraf inilah yang mengontrol kontraksi paru-paru kamu agar tetap bernapas setiap saat. Saraf otonom juga bertugas mengontrol sistem pencernaan kamu agar dapat mengolah makanan yang masuk. Maka dari itu, saraf otonom ini banyak ditemukan pada otot polos, seperti pada organ pencernaan, otot jantung, dan kelenjar.
Karena memiliki fungsi yang berlawanan pada organ yang sama, saraf otonom ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu:

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-110/LessonId-419/ModuleId-2/QuestionCode-21GFPVENVW9/Screen Shot 2021-07-20 at 16.24.03.png" />

<ul><li>Saraf simpatis menstimulasi kerja organ kecuali organ yang terkait pencernaan.</li><li>Saraf parasimpatik menekan kerja organ kecuali organ pencernaan</li><li>Kedua sistem saraf otonom ini berfungsi dalam menjaga homeostasis tubuh</li></ul>

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas yang dikontrol oleh saraf otonom parasimpatik ditunjukkan oleh nomor 1,3, dan 5 yaitu Meningkatkan sekresi asam lambung, Memacu kerja kantong empedu, Mengerutkan kandung kemih. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. 1,3,5.