33. Sistem klasifikasi yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan banyak sedikitnya persamaan morfologi yang dimilikinya disebut a. b. o sistem klasifikasi natural sistem klasifikasi artifisial sistem klasifikasi alami sistem klasifikasi modern sistem klasifikasi filogenetik d. e. 

Teman-teman, apa jadinya yaa kalau misalkan kamu hendak membeli buah-buahan di pasar, namun buah yang hendak kamu beli tercampur dengan buah-buahan yang lain? 

Misalkan, kamu ingin membeli buah apel, tapi buah apel ini tercampur bersama buah-buahan yang lain, seperti pir, alpukat, mangga, dan rambutan. Nah, tentu saja kamu akan menjadi kesulitan untuk memilah-milah buah tersebut, kan? 
Sehingga, penjual buah-buahan pasti akan mengelompokkan buah-buahan tersebut sesuai dengan wadahnya masing-masing. 

Peristiwa ini juga berlaku bagi makhluk hidup yang ada di bumi ini, loh, teman-teman! Kalau tidak ada pengelompokkan pada hewan-hewan yang ada di darat, laut, maupun di udara, maka kita pasti akan kesulitan dalam belajar dan memahami ilmu Biologi. 

Oleh karena itu, terdapat klasifikasi makhluk hidup yang berperan dalam pengelompokkan makhluk hidup ke unit atau golongan tertentu berdasarkan persamaan atau perbedaan dari ciri-ciri yang dimiliki. 

Konsep pada soal ini adalah Pengertian, Macam dan Dasar Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup. Kali ini, kita akan membahas mengenai sistem klasifikasi makhluk hidup.

Identifikasi Konsep

Teman-teman, seperti yang kita ketahui bahwa terdapat banyak sekali organisme yang hidup di muka bumi ini. Ada yang hidup di air, di bawah tanah, ada yang memiliki sayap, bahkan ada juga yang hidup di dalam tubuh kita. 

Nah, untuk mempermudah kita dalam mempelajari organisme ini, diperlukan suatu pengelompokan yang disebut dengan klasifikasi. 

Klasifikasi makhluk hidup merupakan pengelompokan berbagai macam jenis makhluk hidup ke dalam golongan atau unit tertentu berdasarkan persamaan atau perbedaan cirinya. 

Nah, pada ilmu biologi, terdapat ilmu taksonomi yang merupakan ilmu yang mempelajari prinsip dan cara pengelompokkan makhluk hidup ke dalam golongannya. 

Fungsi kita mempelajari klasifikasi makhluk hidup, diantaranya adalah:
1.	Menyederhanakan objek kajian biologi yaitu makhluk hidup, sehingga lebih mudah dipelajari.
2.	Mengetahui jenis-jenis makhluk hidup dan hubungan antar makhluk hidup, sehingga kita akan menjadi lebih mudah mengetahui kekerabatan antar makhluk hidup yang beraneka ragam
3.	Mempermudah kita dalam mempelajari makhluk hidup. 

Dalam mengklasifikasi makhluk hidup, para ilmuwan menentukan beberapa dasar dalam mengelompokkan suatu makhluk hidup dengan yang lainnya. 

Nah, oleh karena itu sistem klasifikasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan/kelompok, yaitu sistem klasifikasi alami, sistem klasifikasi buatan (artifisial), dan sistem filogenetik.

Sistem klasifikasi alami merupakan sistem klasifikasi yang menggunakan dasar persamaan dan perbedaan ciri morfologi (bentuk luar tubuh) secara alami. Sistem klasifikasi alami dikenal pada abad ke-18 dan hanya bertahan sampai pertengahan abad ke-19. 

Misalnya: pengelompokan hewan berkaki empat, hewan bersayap, hewan bersirip, tanaman berbunga, dan lain sebagainya. 

Sistem klasifikasi buatan adalah sistem klasifikasi yang menggunakan ciri atau sifat makhluk hidup sesuai dengan kehendak pembuat klasifikasi. Sistem ini dikenal sejak masa Aristoteles, sekitar 300 tahun SM. Sistem klasifikasi buatan ini mengutamakan tujuan praktis dalam pengelompokkan makhluk hidup. 

Misalnya: pengelompokkan tanaman menjadi tanaman obat, tanaman pangan, dan tanaman hias. Contoh yang lain yaitu, ilmuwan botani yang bernama Theophrastus, yang mengelompokkan tumbuhan menjadi pepohonan, semak, dan perdu/gulma.

Sistem Filogenetik merupakan klasifikasi yang dibuat berdasarkan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup dengan melihat persamaan dan perbedaan ciri-cirinya. Ciri yang diamati ini, bisa berupa morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan genetik yang mengacu pada hubungan evolusioner. 

Berdasarkan sistem klasifikasi filogenetik, makhluk hidup yang memiliki persamaan ciri yang paling banyak akan dikelompokkan dalam suatu makhluk hidup. Sistem klasifikasi ini pertama kali dikenalkan oleh Carolus Linnaeus. 

Sistem ini berkembang setelah teori evolusi dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859. Saat itu, darwin berpendapat kalau klasifikasi berhubungan dengan evolusi, sehingga hal tersebut mendorong Carolus Linnaeus untuk membentuk sistem filogenetik ini.

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Jadi, sistem klasifikasi yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan banyak sedikitnya persamaan morfologi yang dimilikinya disebut (c). sistem klasifikasi alami.