35. Diketahui data unsur sebagai berikut. (1) Pada umumnya senyawa berwarna. (2) Pada umumnya memiliki beberapa tingkat oksidasi. (3) Merupakan oksidator kuat. (4) Bersifat logam. Data yang merupakan sifat unsur transisi adalah .... A. (1), (2), dan (3) B. (1), (2), dan (4) C. (1), (3), dan (4) D. (2), (3), dan (4) E. (1), (2), (3), dan (4) 

Pada soal kali ini, kita diberi beberapa informasi mengenai sifat unsur, lalu kita diminta untuk menentukan sifat dari unsur transisi, maka konsep yang digunakan adalah sifat dan unsur transisi periode ke-4.

Penjelasan Konsep

Apa yang ada dalam pikiranmu saat mendengar kata logam? Mungkin yang terbayang ada paku, besi, tembaga, dan seng. Nah, logam-logam yang disebutkan tadi itu termasuk dalam golongan transisi tepatnya di periode ke-4. Istilah transisi ini digunakan untuk menyatakan unsur-unsur logam golongan B. Tahu gak sih kenapa kok disebut transisi? Coba deh lihat tabel periodik unsur. Unsur-unsur golongan B terletak diantara golongan II A dan III A. unsur-unsur yang berada di golongan II A memiliki elektron valensi yang berada di subkulit s (blok s), sedangkan unsur-unsur golongan III A memiliki elektron valensi yang berada di subkulit p (blok p). Nah, jadi golongan B ini terletak di posisi peralihan dari blok s ke blok p. Itulah sebabnya disebut unsur transisi.

Kali ini kita bakal bahas mengenai sifat-sifat dari unsur transisi periode ke-4. Ada unsur apa aja sih di golongan transisi periode ke-4 ini? Unsur transisi periode ke-4 terdiri atas:
\(_{21}Sc\) - \(_{22}Ti\) - \(_{23}V\) - \(_{24}Cr\) - \(_{25}Mn\) - \(_{26}Fe\) - \(_{27}Co\) - \(_{28}Ni\) - \(_{29}Cu\) - \(_{30}Zn\)

Semua unsur transisi periode ke-4 memiliki elektron valensi yang terletak di subkulit d. Umumnya unsur-unsur ini memiliki elektron yang tidak berpasangan di subkulit d kecuali Zn yang sudah berpasangan semua elektronnya. Nah, karena ada elektron yang gak berpasangan di subkulit d, unsur transisi periode ke-4 ini punya ciri khas. Sifat khas ini bisa kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Sifat-sifat tersebut diantaranya:
<ul><li>sifat logam: semua unsur transisi periode ke-4 memiliki ikatan logam yang kuat antaratom dalam unsurnya, karena elektron-elektron dalam unsur ini mengalami delokalisasi. Akibatnya struktur logam transisi periode-4 menjadi keras.</li><li>Memiliki titik leleh yang tinggi karena ikatan logamnya yang kuat. Ikatan logam ini dipengaruhi oleh delokalisasi elektron. Semakin banyak elektron yang gak berpasangan di subkulit d bakal menyebabkan delokalisasi elektronnya semakin banyak, jadinya ikatan logamnya semakin kuat. Titik leleh yang paling rendah dimiliki oleh logam Zn karena semua elektron subkulit d nya berpasangan.</li><li>Semakin banyak elektron di subkulit d yang gak berpasangan akan menyebabkan sifat konduktor listriknya semakin baik. </li><li>Jari-jari atom dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin kecil. Tapi nyatanya unsur-unsur transisi periode ke-4 memiliki jari-jari atom yang relatif sama. Nah, hal ini terjadi karena pada konfigurasi elektron unsur transisi ada elektron yang mengisi subkulit d bagian dalam (3d) sehingga memberikan efek perisai tarikan inti terhadap elektron yang ada di subkulit lebih luar (4s).</li><li>Sifat magnet: semakin banyak elektron di subkulit d yang gak berpasangan maka sifat magnetnya semakin kuat. Nah, sifat logam ini dikelompokkan jadi tiga: 1) ferromagnetik (ditarik kuat oleh magnet, contoh Fe, Co, dan Ni); 2) paramagnetifk (ditarik lemah oleh magnet, contoh Sc, Ti, dan Cr); dan 3) diamagnetik (tidak ditarik oleh magnet, contoh: Zn)</li><li>Dapat membentuk senyawa berwarna. Warna yang dihasilkan ini akibat adanya elektron tak berpasangan di subkulit d yang bisa pindah kulit (eksitasi). Saat eksitasi, elektron yang sendirian itu bakal nyerap energi dari cahaya tampak. Pada tingkat energi yang lebih tinggi, elektron cenderung kurang stabil sehingga elektron akan pindah ke kulit semula dengan memancarkan radiasi yang menghasilkan warna.</li><li>Pada umumnya tiap unsur memiliki biloks lebih dari satu kecuali Zn. Hal ini karena untuk mencapai kestabilan unsur transisi periode ke-4 dapat melepaskan elektron lebih dari satu. Contohnya logam Fe bisa memiliki biloks stabil +2 dan +3.</li></ul>

Nah itulah beberapa sifat khas dari unsur transisi periode ke-4. Jadi pada soal ini yang termasuk sifat unsur transisi ada di pernyataan nomor 1), 2), dan 4). Unsur transisi berupa logam, sehingga memiliki kecenderungan untuk melepas elektron (mengalami oksidasi). Jadi, lebih tepat sebagai reduktor bukan oksidator.


Pembahasan