4. Bagaimanakah daya akomodasi mata pada penderita hipermetropi, miopi, dan presbiopi? Jelaskan. 


Kemampuan otot mata untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata atau kemampuan lensa mata untuk mengubah jraak fokusnya disebut daya akomodasi mata. Batas daya akomodasi mata dibedakan menjadi dua, yaitu akomodasi maksimum dan tidak berakomodasi. Akomodasi maksimum terjadi ketika melihat benda dekat, sedangkan tidak berakomodasi terjadi ketika melihat benda pada jarak jauh. Lebih lengkapnya pada pembahasan.


Identifikasi Konsep


Kemampuan otot mata untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata atau kemampuan lensa mata untuk mengubah jak fokusnya disebut daya akomodasi mata. Ketika melihat benda pada titik jauh mata lensa mata memipih (disebut pengamatan tidak berakomodasi) tujuannya supaya jarak fokus lensa besar dan dihasilkan bayangan tepat diretina. Sedangkan saat melihat benda dekat/berada pada titik dekat mata lensa mata menebal/paling cembung (disebut pengamatan berakomodasi maksimum) tujuannya supaya jarak fokus lensa kecil dan dihasilkan bayangan tepat diretina.
 <img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-79/ChapId-663/LessonId-1598/ModuleId-2/QuestionCode-21G1GUQQKGT/1f.png" />

<b>Batas Daya Akomodasi</b>
Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu dekat dan jauh :
1.	Titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Namun demikian secara umum titik dekat mata sebesar 25 cm dan biasa disebut juga jarak baca normal.
2.	Titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah "tak terhingga"

Sedangkang pada penderita kelainan mata titik dekat dan titik jauhnya sebagai berikut:
a.	Rabun Dekat/hipermetropi, penderita memiliki titik dekat (punctum proximum = PP) yang lebih jauh dari titik dekat mata normal yaitu lebih dari 25 cm dan titik jauh berjarak tak berhingga. 

b.	Rabun Jauh/Miopi, penderita memiliki titik jauh (punctum remotum = PR) yang lebih dekat dari titik jauh mata normal (titik jauh mata normal tak berhingga), dan titik dekatnya seperti titik dekat mata normal, yaitu 25 cm. 

c.	Mata Tua/Presbiopi: penderita presbiopi kebanyakan adalah orang tua karena daya akomodasi matanya telah berkurang. Penderita presbiopi memiliki jarak titik dekat lebih besar dari titik dekat mata normal (lebih dari 25 cm) dan titik jauhnya kurang dari tak hingga sehingga tidak dapat melihat benda dekat maupun jauh. 

Sehingga untuk pengamatan (tanpa menggunakan kacamata) dengan berakomodasi maksimum benda harus diletakkan lebih jauh dari 25 cm bagi penderita hipermetropi dan presbiopi, dan 25 cm bagi penderita miopi. Sedangkan untuk pengamatan tidak berakomodasi benda berada pada jarak tak hingga bagi penderita hipermetropi dan kurang dari tak hingga/berhingga untuk penderita miopi dan presbiopi



Pembahasan Identifikasi masalah dan solusi


Jadi untuk pengamatan (tanpa menggunakan kacamata) dengan berakomodasi maksimum benda harus diletakkan lebih jauh dari 25 cm bagi penderita hipermetropi dan presbiopi, dan 25 cm bagi penderita miopi. Sedangkan untuk pengamatan tidak berakomodasi benda berada pada jarak tak hingga bagi penderita hipermetropi dan kurang dari tak hingga/berhingga untuk penderita miopi dan presbiopi
