4. Ketika nasi ditumbuk dan dikunyah, kemudian dilakukan uji Lugol dan uji Benedict, bagaimanakah hasilnya? Buatlah kesimpulan perbedaan hasil pada kedua uji tersebut. 

Nah, teman-teman, sebelumnya perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa dalam memenuhi kebutuhan nutrisi di dalam tubuh manusia, makanan yang kita konsumsi harus memenuhi nutrisi yang cukup dan seimbang, yaitu dengan yang mengandung makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien merupakan merupakan zat makanan yang dibutuhkan oleh manusia dalam jumlah yang besar, sedangkan mikronutrien merupakan zat makanan yang dibutuhkan manusia dalam jumlah yang sedikit. 

Zat makanan yang termasuk ke dalam golongan makronutrien adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Adapun zat makanan yang termasuk kedalam golongan mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Nah, pada soal ini kita akan membahas mengenai mekanisme dari pengujian makanan untuk mengetahui kandungan makronutrien ataupun mikronutrien pada suatu bahan makanan.

Identifikasi Konsep

Teman-teman, sebagai orang Asia, khususnya di Indonesia, makanan pokok kita adalah nasi. Nah, kalian lebih suka nasi putih atau nasi merah, nih? Hehehe. Tahukah teman-teman, bahwa kandungan karbohidrat pada nasi sangat besar, lho, dengan kandungan sekitar 50 gram karbohidrat dalam satu porsi nasi berukuran 180 gram. 

Karbohidrat yang terkandung pada nasi sangat penting untuk sumber energi utama bagi tubuh kita. Selain itu, nasi juga mengandung berbagai macam vitamin, seperti vitamin B1, B2, B3, B6, dan mineral lainnya.

Pada saat kita sedang memakan nasi, maka di dalam rongga mulut kita akan terjadi proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Digesti mekanik di dalam mulut, dibantu oleh gigi, kemudian dilumatkan oleh musin dan saliva yang dihasilkan oleh kelenjar saliva, serta terdapat buffer untuk menetralkan makanan dan lisozim yang berperan untuk melindungi rongga mulut dari kuman dan bakteri. Lalu, digesti kimiawi di dalam rongga mulut dibantu oleh enzim ptialin (amilase) yang akan mengubah amilum/pati yang terkandung pada karbohidrat di nasi, menjadi maltosa atau glukosa. Setelah itu, makanan yang telah halus (bolus) akan diteruskan ke lambung.

Nah, teman-teman untuk mengetahui keberadaan karbohidrat dari suatu makanan kita bisa juga melakukan serangkaian uji makanan dengan bantuan reagen Benedict. 

Jika suatu makanan positif mengandung glukosa, maka makanan atau larutan bahan makanan tersebut akan berubah warna menjadi kuning kemerahan dan disertai adanya endapan berwarna merah bata Pada soal ini dilakukan uji makanan pada nasi dengan cara ditumbuk dan dikunyah, dengan menggunakan dua reagen, yaitu larutan Lugol dan larutan Benedict. 

Nah, teman-teman perlu kita ketahui juga bahwa larutan Lugol digunakan untuk mengetahui kandungan amilum/pati pada suatu bahan makanan. Apabila suatu bahan makanan positif mengandung amilum/pati, maka larutan/ekstrak makanan tersebut akan berubah warna menjadi biru kehitaman. 

Hasil percobaan terhadap nasi yang ditumbuk dengan nasi yang dikunyah adalah pada saat nasi yang ditumbuk diberi larutan Benedict dan Lugol, maka saat diberi larutan Benedict tidak akan menimbulkan perubahan warna apapun, karena bentuk nasi yang masih dalam bentuk polimer karbohidrat yang kompleks dan pada saat diberi larutan lugol menghasilkan perubahan warna menjadi biru-kehitaman yang menunjukkan positif mengandung amilum. 

Sedangkan pada saat nasi yang telah dikunyah diberi larutan Benedict, maka akan menghasilkan perubahan warna menjadi kuning-kemerahan yang menunjukkan positif mengandung glukosa. Hal tersebut dikarenakan nasi yang dikunyah telah mengalami proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi oleh enzim ptialin, saliva, dan berbagai komponen di dalam rongga mulut sehingga polimer karbohidrat pada nasi telah dipecah dalam bentuk monomernya (maltosa/glukosa). Dengan demikian, percobaan uji makanan tersebut mengindikasikan bahwa di dalam nasi mengandung amilum dan glukosa.

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Jadi, terdapat perbedaan hasil uji makanan terhadap nasi yang ditumbuk dan nasi yang dikunyah.

Pada saat nasi yang ditumbuk diberi perlakuan larutan Lugol, nasi tersebut menimbulkan perubahan warna menjadi biru kehitaman, karena positif mengandung amilum.

Adapun pada saat nasi yang dikunyah diberi perlakuan larutan Benedict, menghasilkan uji yang positif menjadi warna kuning kemerahan karena nasi yang dikunyah telah melalui proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi di dalam rongga mulut dan menjadi monomer glukosa.