40. Berikut ini data pengamatan hasil percobaan pada pembuatan koloid. Percobaan Kegiatan Pengamatan 1 Serbuk belerang dan gula dihaluskan/digerus, kemudian dilarutkan dalam air Larutan agak kuning Besi(III) klorida dilarutkan dalam air Larutan merah N 3 Kalsium asetat jenuh ditambahkan alkohol Gumpalan zat agak padat 4 Larutan agak kuning Gas So, dialirkan ke dalam larutan H2S jenuh Sedikit aluminium ditambahkan air, kemudian dipanaskan 5 Larutan agak merah Percobaan yang menunjukkan proses pembuatan gel adalah A. (1) D. (4) B. (2) E. (5) C. (3) 

Koloid merupakan campuran yang memiliki sistem 2 fase, yaitu fase terdispersi dan medium pendispersi. Tabel di atas menunjukkan percobaan pada pembuatan koloid. Kita diminta menentukan percobaan yang menunjukkan proses pembuatan gel. Oleh karena itu, konsep yang dibahas dalam soal ini adalah Pembuatan Koloid.

Identifikasi Konsep

Koloid adalah campuran homogen yang tidak bisa dibedakan komponen penyusunnya secara kasat mata. Namun, komponennya bisa dilihat menggunakan mikroskop elektron. Ukuran partikel koloid berkisar 1 nm - 100 nm. Sama seperti larutan, koloid tidak bisa disaring. Jika disinari, koloid akan menunjukkan berkas cahaya yang disebabkan adanya hamburan cahaya oleh partikel di dalamnya. Contoh koloid yaitu, susu, santan, asap, dan gel.

Koloid dapat dibuat dengan dua cara, yaitu cara dispersi dan kondensasi. Cara dispersi adalah pemecahan partikel besar menjadi partikel koloid, sedangkan kondensasi adalah penggabungan partikel kecil menjadi partikel yang lebih besar. Kita akan menganalisis lima percobaan di atas yang merupakan proses pembuatan gel. Gel adalah sistem koloid dengan fase terdispersi cair dan medium pendispersi padat. Pembuatan gel ini tergolong cara kondensasi. Berikut adalah pembahasan masing-masing percobaan.

1) Serbuk belerang ditambahkan gula
Pembuatan koloid ini tergolong cara dispersi. Belerang adalah unsur yang sulit larut dalam air. Jika kita menghaluskannya dengan penambahan gula, belerang akan larut dalam air membentuk sol belerang.

2) Besi(III) klorida dilarutkan dalam air
Senyawa ini bila dilarutkan ke dalam air akan dihasilkan larutan berwarna merah. Larutan besi (III) klorida dapat membentuk koloid (sol \(Fe(OH)_3\)) jika dimasukkan ke dalam air mendidih. Reaksi ini disebut hidrolisis. Reaksi yang terjadi antara besi(III) klorida dan air adalah sebagai berikut.

\(FeCl_3+3H_2O \rightarrow Fe(OH)_3 + 3HCl\)

3) Kalsium asetat ditambahkan alkohol
Kalsium asetat merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, tetapi sulit larut dalam alkohol. Jika larutan kalsium asetat jenuh ditambah alkohol, larutan ini akan membentuk gel akibat penggantian pelarut dari air menjadi alkohol.

4) Gas \(SO_2\) dialirkan ke dalam larutan \(H_2S\)
Gas ini jika direaksikan dengan \(H_2S\) akan membentuk zat berwarna kuning, yaitu sol belerang. Pembuatan koloid ini tergolong cara kondensasi. Reaksi yang terjadi antara \(SO_2\) dan \(H_2S\) adalah sebagai berikut.

\(SO_2+2H_2S \rightarrow 3S + 2H_2O\)

5) Aluminium ditambahkan air dan dipanaskan
Larutan yang mengandung aluminium dapat bereaksi dengan air (dalam keadaan mendidih) membentuk sol \(Al(OH)_3\). Reaksi ini disebut hidrolisis. Reaksi antara aluminium klorida dengan air dapat dituliskan sebagai berikut.

\(AlCl_3+3H_2O \rightarrow Al(OH)_3 + 3HCl\)

Di antara lima reaksi di atas, kalsium asetat jenuh ditambahkan alkohol merupakan reaksi yang terjadi pada proses pembuatan gel.

Pembahasan Identifikasi Konsep dan Solusi

Jadi, percobaan yang menunjukkan pembuatan gel adalah percobaan 3 (C).