43. Perhatikan gambar hasil pengukuran diameter tabung menggunakan jangka sorong berikut. 8 1 28.10 8 17 www 20.0099 1 2 3 6 7 8 9 0 Hasil yang benar adalah .... A. 8,70 cm B. 8,75 cm C. 8,80 cm D. 8,85 cm 

Pengukuran panjang dapat dilakukan dengan beberapa alat ukur seperti mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam atau diameter luar suatu benda. Pada soal di atas terdapat hasil pengukuran diameter tabung menggunakan jangka sorong. Untuk mengetahui hasil pembacaan pengukuran jangka sorong simak penjelasan berikut ini.

Identifikasi konsep

Panjang adalah besaran fisika yang mengukur jarak antara dua titik. Satuan SI dari panjang adalah meter (m), namun juga ada beberapa satuan baku lainnya seperti mm atau cm. Terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, salah satunya adalah jangka sorong. Jangka sorong umumnya digunakan untuk mengukur diameter luar atau diameter dalam suatu benda. Misalnya, mengukur diameter tabung, diameter kelereng, diameter dalam cincin dan lain-lain.

Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Selain itu juga, jangka sorong memiliki bagian rahang dalam dan rahang luar, rahang dalam digunakan untuk mengukur diameter dalam suatu benda. Agar lebih paham coba kalian perhatikan gambar di bawah ini.

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-77/ChapId-641/LessonId-1540/ModuleId-2/QuestionCode-21HPQW8NTVW/Jangka sorong.png" />

Jangka sorong terdiri atas dua skala, yaitu skala utama yang tertera pada rahang tetap dan skala nonius yang tertera pada rahang geser. Pada jangka sorong, 10 skala utama memiliki panjang 1 cm, sedangkan 10 skala nonius memiliki panjang 0,9 cm. Beda 1 skala nonius dengan 1 skala utama adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Jadi, skala terkecil (ketelitian) jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Dengan ketelitian sebesar 0,1 mm atau 0,01 cm maka jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter kelereng, diameter dalam cincin.

Lalu bagaimana cara membaca hasil pengukuran menggunakan mikrometer sekrup? Simak contoh berikut ini.

Misalkan, kita mengukur diameter sebuah bola pejal dengan menggunakan jangka sorong seperti pada gambar di bawah ini.
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-77/ChapId-641/LessonId-1540/ModuleId-2/QuestionCode-21HPQW8NTVW/Pengukuran jangka sorong.png" />

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut.
1. Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada skala nonius. Pada gambar di atas angka tersebut adalah 3,1 cm.

2. Perhatikan garis skala nonius yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama. Di sini garis skala nonius yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama adalah garis ke-4, sehingga nilai skala noniusnya 4 x 0,01 cm = 0,04 cm.

3. Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius. Jadi, diameter bola pejal tersebut = 3,1 + 0,04 = 3,14 cm

Pada soal di atas terdapat gambar hasil pengukuran tabung menggunakan jangka sorong seperti berikut ini.
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-77/ChapId-641/LessonId-1540/ModuleId-2/QuestionCode-21HPQW8NTVW/Hasil jangka sorong 8,75 cm.png" />

Pada gambar di atas, kita peroleh hasil
- Skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada skala nonius adalah adalah 8,8 cm.
- Garis nonius yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama adalah garis ke-5, maka 5 x 0,01 cm = 0,05 cm.

Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 8,8 + 0,05 = 8,85 cm.
Jadi, panjang diameter tabung adalah 8,85 cm.

Pembahasan

Dengan demikian, panjang diameter tabung yang diukur dengan menggunakan jangka sorong adalah 8,85 cm. Pilihan jawaban yang benar adalah (d).