5 . Anto baru pertama kali mendaki gunung bersama dengan teman-temannya. Selama ini ia tinggal di dataran rendah. Pada saat mencapai ketinggian 6.000 meter tiba-tiba dia mengalami sesak napas dan lemas. Ternyata Anto mengalami suatu keadaan yang disebut dengan hipoksia. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hipoksia dan mengapa bisa terjadi. 

Teman-teman, tahukah kalian bahwa rata-rata manusia bernapas sekitar 17-30 ribu kali per hari! Lalu, pada saat beristirahat manusia dewasa secara normal akan bernapas sebanyak 12-16 kali per menit. 

Nah, lalu untuk apa kita bernapas? Jadi, bernapas merupakan proses menghirup udara yang mengandung oksigen (inspirasi) dan mengeluarkan karbon dioksida (ekspirasi) melalui paru-paru. Proses tersebut juga disebut sebagai proses respirasi. 

Bagaimana proses respirasi ini berlangsung pada tubuh kita yaa? Lalu apa yang akan terjadi jika sistem pernapasan kita mengalami kelainan maupun gangguan? 

Sebelum kita bahas lebih lanjut, konsep pada soal ini adalah Gangguan Sistem Pernapasan dan kali ini kita akan membahas salah satu kelainan maupun gangguan yang terjadi pada sistem pernapasan manusia, yaitu hipoksia.

Identifikasi Konsep

Teman-teman, seperti yang kita lihat pada gambar dibawah ini, bahwa sistem pernapasan pada manusia terdiri atas rongga hidung, faring, laring, trakea, kemudian masuk ke paru-paru yang di dalamnya terdapat bronkus, bronkiolus, dan alveolus yang menjadi tempat pertukaran dari oksigen dan karbondioksida. 

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-107/LessonId-100/ModuleId-2/QuestionCode-21GEQBI24NE/sistem pernapasan.jpg" />
Gambar 1 Sistem Pernapasan pada Manusia
Sumber: Campbell Edisi Kedelapan Jilid III

Perlu kita ketahui juga nih teman-teman, bahwa udara yang kita hidup dalam proses bernapas, itu tidak hanya mengandung oksigen saja, loh! Bisa juga mengandung gas polutan seperti gas karbon monoksida, asap rokok dari perokok aktif, partikel-partikel debu, mikroba seperti bakteri dan virus, dan lain sebagainya. 

Apabila udara yang kita hirup mengandung lebih banyak kotoran dibandingkan dengan oksigen, maka hal ini akan menimbulkan gangguan bagi sistem pernapasan kita. Nah, kelainan pada sistem pernapasan yang akan kita bahas disini, adalah mengenai hipoksia. 

Hipoksia merupakan kondisi kekurangan oksigen di dalam sel dan jaringan tubuh, sehingga fungsi normal dari organ di dalam tubuh manusia akan mengalami gangguan. Hipoksia merupakan kondisi yang sangat berbahaya karena dapat mengganggu fungsi otak, hati, dan organ vital lainnya. 

Kondisi hipoksia ini, dapat terjadi saat seseorang mengalami gangguan dalam sistem transportasi oksigen. Hipoksia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal berupa merokok atau perokok pasif, polusi udara, bahan kimia, debu di udara, atau berada di ketinggian (kondisi cuaca yang sangat rendah) serta faktor internal, yaitu pengidap penyakit paru-paru dan kardiovaskular.

Nah, teman-teman pada soal ini disebutkan bahwa terdapat seseorang yang bernama Anto sedang berada di ketinggian 6000 m, dan mengalami gejala sesak napas secara tiba-tiba. Setelah diketahui, ternyata Anto mengalami hipoksia. 

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, bahwa salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya hipoksia adalah karena kondisi ketinggian. 

Pada saat seseorang berada di kondisi yang tinggi maka tekanan udara akan menjadi rendah, sehingga hal inilah yang menjadikan oksigen akan sulit masuk ke dalam sistem vaskular tubuh.

Pada kasus yang lebih berat, gejala dari hipoksia dapat menimbulkan akumulasi cairan yang berlebihan di sekitar otak (cerebral edema) dan edema pulmoner (pneumonia-like symtoms) yang dapat berakibat pada kematian dalam beberapa hari, jika tidak bisa dikembalikan pada kondisi tekanan udara yang normal.

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Jadi, hipoksia merupakan kondisi kekurangan oksigen di dalam sel dan jaringan tubuh, sehingga fungsi normal dari organ di dalam tubuh manusia akan mengalami gangguan.