Pembahasan Sistem Pencernaan
Identifikasi Konsep
Nah, teman-teman, sebelumnya perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa di dalam tubuh manusia terdapat organ-organ pencernaan yang sangat berjasa dalam mencerna makromolekul dari makanan yang kita konsumsi untuk diubah menjadi molekul yang lebih sederhana, agar mampu diserap oleh tubuh dan digunakan sebagai sumber nutrisi, energi, dan mendorong proses metabolisme di dalam tubuh manusia.
Organ saluran pencernaan pada manusia diantaranya yaitu, dimulai dari rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Adapun, dalam membantu mencerna zat makanan, di dalam tubuh manusia juga terdapat organ kelenjar pencernaan yang terdiri atas hati, pankreas dan kandung empedu. Pada soal ini, kita akan membahas mengenai usu halus yang menjadi tempat penyerapan nutrisi makanan di dalam tubuh manusia.
Organ saluran pencernaan pada manusia diantaranya yaitu, dimulai dari rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Adapun, dalam membantu mencerna zat makanan, di dalam tubuh manusia juga terdapat organ kelenjar pencernaan yang terdiri atas hati, pankreas dan kandung empedu. Pada soal ini, kita akan membahas mengenai usu halus yang menjadi tempat penyerapan nutrisi makanan di dalam tubuh manusia.
Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi
Teman-teman, tahukah kalian, bahwa usus halus memiliki panjang kira-kira 7 meter, sedangkan panjang dari usus besar sekitar 1,5 meter. Wah panjang juga, yaaa. Tapi kok bisa usus sepanjang itu, muat di dalam perut kita yaa? Lalu, pernahkah terpikirkan oleh kalian bagaimana usus halus bekerja untuk menyerap sari-sari makanan dan meneruskannya ke sistem peredaran darah kita?
Apakah di usus halus kita bolong-bolong, sehingga sari makanan bisa masuk ke peredaran darah? Hehehe tentu tidak begitu yaaa. Nah, untuk mengetahui hal tersebut, sebelumnya mari kita perhatikan terlebih dahulu dari anatomi struktur usus halus pada manusia yang disajikan pada gambar berikut ini.
Gambar 1 Struktur usus halus pada manusia
Sumber: Campbell Edisi Kedelapan Jilid III
Teman-teman, perlu kita ketahui terlebih dahulu nih, bahwa usus halus memiliki luas permukaan sekitar 300 m2 yang kalau kita perkirakan, ini sama luasnya dengan lapangan tenis, loh! Lalu, usus halus juga mampu menyerap sekitar 90% dari nutrien yang melewati saluran pencernaan. Nah, bagaimana usus halus bisa menyerap nutrien sebanyak itu, ya? Jadi, seperti yang kita lihat pada gambar bahwa pada struktur pada usus halus ini, berupa lipatan-lipatan besar yang pada setiap lipatan ini memiliki penjuluran panjang disebut dengan vili (vilus untuk sel tunggal).
Pada setiap sel epitel pada vilus, memiliki tonjolan mikroskopik yang disebut dengan mikrovili. Mikrovili ini terdapat pada ujung permukaan dari vilus yang mengenai lumen pada usus. Mikrovili ini letaknya saling berjejer, dan membuatnya seperti sikat, sehingga disebut juga sebagai tepi sikat (brush border). Mikrovili menjadikan area permukaan pada usus halus menjadi luas, sehingga dapat meningkatkan kapasitas total untuk penyerapan nutrisi dari makanan yang telah dicerna.
Gambar 2 Organ usus halus pada manusia
Sumber: mayoclinic.org
Teman-teman, seperti yang kita lihat pada gambar, bahwa berdasarkan letak dan fungsinya, usus halus ini terbagi menjadi 3 macam, yaitu usus 12 jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
Nah, usus 12 jari (duodenum) ini merupakan usus terpendek dari usus halus dan menempel pada lambung, dengan panjang hanya sekitar 25 cm. Ohya tahukah teman-teman bahwa usus ini dinamakan usus 12 jari, karena panjang dari usus ini seperti 12 jari yang dijejerkan, loh!
Pada duodenum ini, terjadi proses digesti kimiawi lanjutan terhadap makanan yang berasal dari lambung. Usus 12 jari menjadi muara dari enzim-enzim yang dikeluarkan oleh getah pankreas, seperti tripsinogen, steapsin (lipase pankreas), dan amilopsin (amilase pankreas).
Kemudian yang selanjutnya adalah usus kosong (jejunum) yang menjadi tempat sebagian besar nutrisi makanan diserap. Setelah itu, ada juga usus penyerapan (ileum) yang menempel pada usus besar.
Ileum berfungsi untuk menyerap zat-zat atau nutrisi makanan tertentu, seperti vitamin A, D, E, K, dan B12.
Apakah di usus halus kita bolong-bolong, sehingga sari makanan bisa masuk ke peredaran darah? Hehehe tentu tidak begitu yaaa. Nah, untuk mengetahui hal tersebut, sebelumnya mari kita perhatikan terlebih dahulu dari anatomi struktur usus halus pada manusia yang disajikan pada gambar berikut ini.
Gambar 1 Struktur usus halus pada manusia
Sumber: Campbell Edisi Kedelapan Jilid III
Teman-teman, perlu kita ketahui terlebih dahulu nih, bahwa usus halus memiliki luas permukaan sekitar 300 m2 yang kalau kita perkirakan, ini sama luasnya dengan lapangan tenis, loh! Lalu, usus halus juga mampu menyerap sekitar 90% dari nutrien yang melewati saluran pencernaan. Nah, bagaimana usus halus bisa menyerap nutrien sebanyak itu, ya? Jadi, seperti yang kita lihat pada gambar bahwa pada struktur pada usus halus ini, berupa lipatan-lipatan besar yang pada setiap lipatan ini memiliki penjuluran panjang disebut dengan vili (vilus untuk sel tunggal).
Pada setiap sel epitel pada vilus, memiliki tonjolan mikroskopik yang disebut dengan mikrovili. Mikrovili ini terdapat pada ujung permukaan dari vilus yang mengenai lumen pada usus. Mikrovili ini letaknya saling berjejer, dan membuatnya seperti sikat, sehingga disebut juga sebagai tepi sikat (brush border). Mikrovili menjadikan area permukaan pada usus halus menjadi luas, sehingga dapat meningkatkan kapasitas total untuk penyerapan nutrisi dari makanan yang telah dicerna.
Gambar 2 Organ usus halus pada manusia
Sumber: mayoclinic.org
Teman-teman, seperti yang kita lihat pada gambar, bahwa berdasarkan letak dan fungsinya, usus halus ini terbagi menjadi 3 macam, yaitu usus 12 jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
Nah, usus 12 jari (duodenum) ini merupakan usus terpendek dari usus halus dan menempel pada lambung, dengan panjang hanya sekitar 25 cm. Ohya tahukah teman-teman bahwa usus ini dinamakan usus 12 jari, karena panjang dari usus ini seperti 12 jari yang dijejerkan, loh!
Pada duodenum ini, terjadi proses digesti kimiawi lanjutan terhadap makanan yang berasal dari lambung. Usus 12 jari menjadi muara dari enzim-enzim yang dikeluarkan oleh getah pankreas, seperti tripsinogen, steapsin (lipase pankreas), dan amilopsin (amilase pankreas).
Kemudian yang selanjutnya adalah usus kosong (jejunum) yang menjadi tempat sebagian besar nutrisi makanan diserap. Setelah itu, ada juga usus penyerapan (ileum) yang menempel pada usus besar.
Ileum berfungsi untuk menyerap zat-zat atau nutrisi makanan tertentu, seperti vitamin A, D, E, K, dan B12.
Kesimpulan
Jadi, proses penyerapan bahan makanan terjadi di bagian (e). jejunum dan ileum
Pelajari Materi Terkait di Pahamify