Apakah kalian pernah menemukan pasangan suami istri yang tak kunjung mendapatkan keturunan?

Kesulitan dalam program kehamilan bisa disebabkan karena berbagai faktor, misal kesuburan, adanya gangguan ovulasi, kerusakan pada organ dll. Sekarang, ada teknologi untuk membantu merencanakan program kehamilan bagi pasangan yang mengalami masalah-masalah seperti ini, salah satunya adalah inseminasi buatan.


Step 1. Identifikasi Konsep

Inseminasi buatan disebut juga inseminasi artifisial. Ini adalah prosedur memasukkan sel sperma secara sengaja ke dalam rahim atau serviks seorang wanita dengan tujuan memperoleh kehamilan tanpa hubungan seksual. 

Memasukkan sel sperma ini dibantu dengan alat kateter kecil, dan dilakukan bersamaan dengan masa ovulasi wanita (Biasanya, dokter akan memberikan pilihan untuk menunggu terjadinya ovulasi secara alami atau menggunakan obat untuk mempercepat terjadinya ovulasi).

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-4/ChapId-112/LessonId-339/ModuleId-2/QuestionCode-21GHJBBZ93Z/Screen Shot 2021-08-19 at 18.33.38.png" />

Biasanya prosedur ini dijalankan untuk mengatasi infertilitas pada orang yang memiliki sel telur dan sel sperma yang sehat, namun tidak bisa melakukan pembuahan alami karena ada kerusakan di saluran reproduksinya.

Selain dipakai untuk menangani masalah infertilitas, prosedur ini juga dipakai untuk program hamil bagi wanita yang menggunakan sperma donor (hamil tanpa pasangan, hanya membeli sperma donor untuk menghasilkan anak) ataupun untuk pemuliaan ternak.

Misalnya kita ingin mengawinkan sapi betina lokal dengan sapi Australia penghasil daging terbaik, kita tidak perlu mendatangkan sapi Australia itu ke Indonesia, cukup ambil sperma, dan sperma tersebut disuntikkan ke rahim sapi betina lokal dengan inseminasi buatan.

Step 2. Pembahasan Identifikasi masalah dan solusi

Jadi, inseminasi buatan adalah prosedur memasukkan sel sperma secara sengaja ke dalam rahim atau serviks seorang wanita dengan tujuan memperoleh kehamilan tanpa hubungan seksual. 

Sperma dimasukkan dengan kateter kecil bersamaan dengan masa ovulasi wanita, dilakukan untuk menangani infertilitas, atau pemuliaan ternak.