6. Bilamana daur lisogenik pada virus dapat menjadi daur litik? 

Pernahkah kalian mendengar istilah virus? Coba kalian ingat-ingat, dulu sewaktu masih kecil pernah kena cacar air gak? Nah, penyakit cacar air itu disebabkan oleh infeksi virus. Virus itu ukurannya kecil sekali, bahkan saking kecilnya bakteri sekalipun bisa terinfeksi oleh virus. Virus ini seringkali menyebabkan penyakit, mudah untuk menular, dan dapat bereplikasi dengan cepat. Nah, soal di atas menanyakan tentang cara virus dalam memperbanyak dirinya. Oleh karenanya, konsep pada soal ini adalah Replikasi Virus.

Identifikasi Konsep

Virus merupakan agen penginfeksi yang hanya dapat hidup dan bereplikasi pada sel organisme yang masih hidup sehingga virus ini bersifat parasit obligat. Oleh para ilmuwan, virus digolongkan sebagai makhluk hidup karena mampu bereplikasi, tetapi sebagian ilmuwan yang lain menggolongkan virus bukan sebagai makhluk hidup karena dapat dikristalkan. Berikut ciri-ciri virus secara umum :
<ul><li>Aseluler (tidak berbentuk sel); virus tidak memiliki organel sel, tubuhnya hanya tersusun atas asam nukleat (RNA/DNA) yang diselubungi protein</li><li>Berukuran 20-300 milimikron, lebih kecil dari bakteri yang berukuran lebih dari 500 milimikron</li><li>Hanya punya satu asam nukleat; DNA saja atau RNA saja</li><li>Dapat dikristalkan</li><li>Hanya dapat hidup dan bereplikasi pada sel yang hidup</li></ul>
Virus dapat melakukan replikasi untuk memperbanyak dirinya. Replikasi yang dilakukan oleh virus terdapat dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik.

Daur Litik
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-93/LessonId-390/ModuleId-2/QuestionCode-21HJMCVN7KY/Daur Litik.PNG" />
Sumber : Campbell 10th Edition, Pearson Education Inc

Tahapan daur litik :
1. Adsorpsi : virus menempel pada permukaan sel
2. Injeksi (penetrasi) : virus memasukkan asam nukleat (RNA/DNA) ke dalam sel
3. Sintesis : DNA/RNA virus mengendalikan proses pembentukan protein dan asam nukleat dalam sel inang untuk bereplikasi
4. Perakitan : protein dan asam nukleat yang sudah dibentuk akan disatukan menjadi sebuah virus yang baru
5. Lisis : virus akan memecahkan sel menggunakan enzim lisozim agar bisa keluar dan menyebar

Daur Lisogenik
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-8/ChapId-93/LessonId-390/ModuleId-2/QuestionCode-21HJMCVN7KY/Daur Lisogenik.PNG" /> 
Sumber : Campbell 10th Edition, Pearson Education Inc

Tahapan daur lisogenik :
1. Adsorpsi : virus menempel pada permukaan sel
2. Injeksi (penetrasi) : virus memasukkan asam nukleat (RNA/DNA) ke dalam sel
3. Penggabungan : DNA/RNA virus menyisip ke dalam DNA sel inang, DNA/RNA virus yang menyisip ini disebut profag
4. Pembelahan : ketika DNA sel inang melakukan pembelahan, profag juga ikut membelah

Pada kondisi tertentu, virus yang melakukan daur lisogenik dapat masuk ke dalam daur litik, hal ini dapat diakibatkan oleh faktor lingkungan seperti pengaruh unsur kimia tertentu atau radiasi energi tertentu. Perubahan daur lisogenik ke daur litik juga dapat diakibatkan apabila kondisi sel inang melemah sehingga virus dapat mengambil alih DNA sel inang untuk produksi virus baru dan melakukan proses lisis. Virus yang tadinya melakukan daur lisogenik ketika masuk daur litik, setelah fase pembelahan akan dilanjutkan dengan fase sintesis.

5. Sintesis : pada kondisi tertentu profag dapat menjadi aktif dan dapat merusak DNA sel inang, kemudian menggantikan peran DNA inang untuk menghasilkan protein yang digunakan untuk membentuk virus yang baru
6. Perakitan : protein dan asam nukleat yang sudah dibentuk akan disatukan menjadi sebuah virus yang baru
7. Lisis : virus akan memecahkan sel menggunakan enzim lisozim agar bisa keluar dan menyebar

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Berdasarkan pembahasan di atas, daur lisogenik pada virus dapat menjadi daur litik ketika sel inang dalam kondisi yang lemah sehingga memudahkan virus untuk mengambil alih DNA inang.