6. Grafik hubungan yang benar antara laju reaksi suatu enzim dengan suhu adalah A. D. Laju reaksi Laju reaksi Suhu Suhu B. E. Laju reaksi Laju reaksi Suhu Suhu C. Laju reaksi Suhu 

Aktivitas kehidupan seperti berolahraga, berpikir, berjalan, berlari, tertawa, tidur, atau bekerja memerlukan energi. Energi tersebut diperoleh dari hasil penguraian makanan yang dicerna. Proses penguraian zat makanan ini disebut katabolisme. Baik tumbuhan, hewan, maupun manusia memerlukan proses tersebut untuk melangsungkan kehidupannya. Proses fotosintesis pada tumbuhan hijau menghasilkan suatu senyawa organik sebagai sumber energi kimia. Proses penyusunan energi ini disebut anabolisme. Katabolisme dan anabolisme itulah yang disebut metabolisme. Nah, kalian perlu mengetahui bahwa proses metabolisme akan berlangsung jika ada enzim. Nah bagaimana enzim dapat terlibat dalam proses metabolisme? Nah untuk mengetahui jawabannya, ayo kita selesaikan sol di atas. Konsep yang harus kalian kuasai adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim.

Identifikasi Konsep

Coba deh kalian perhatikan soal di atas! Kata kunci dari soal tersebut adalah menanyakan tentang faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Kalau begitu mari kita pelajari bersama ya!

Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai katalisator reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sistem biologi (makhluk hidup). Oleh karena merupakan katalisator dalam sistem biologi, enzim sering disebut biokatalisator. Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat reaksi kimia, tetapi tidak mengubah kesetimbangan reaksi atau tidak mempengaruhi hasil akhir reaksi. 

Kerja enzim dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: suhu, pH, konsentrasi produk, konsentrasi substrat, konsentrasi enzim, aktivator dan inhibitor. Agar kalian bisa mengerti hubungannya, maka perhatikan penjelasan di bawah ini ya!

Suhu
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-12/ChapId-115/LessonId-427/ModuleId-2/QuestionCode-21GMOEY3X37/SUHU.png" />
Setiap enzim dapat bekerja dengan efektif pada suhu tertentu dan aktivitasnya akan berkurang jika berada pada kondisi di bawah atau di atas titik tersebut. Kondisi yang menyebabkan kerja enzim menjadi efektif ini disebut kondisi optimal. Sebagian besar enzim pada manusia mempunyai suhu optimal yang mendekati suhu tubuh (35\(^0\)C – 40\(^0\)C). Pada suhu tinggi (>50\(^0\)C), enzim mengalami denaturasi, karena pada suhu yang tinggi akan memutuskan ikatan peptidanya. Pada suhu rendah (0\(^0\)C), enzim mengalami denaturasi (enzim tidak aktif sementara, namun akan aktif kembali jika suhunya optimum).

pH
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-12/ChapId-115/LessonId-427/ModuleId-2/QuestionCode-21GMOEY3X37/PH.png" />
Selain suhu, faktor lingkungan yang mempengaruhi kerja enzim adalah derajat keasaman (pH). Sebagaimana faktor suhu, enzim juga mempunyai pH tertentu agar dapat bekerja secara efektif. Enzim dapat bekerja optimal pada pH netral (pH = 7) misalnya enzim ptialin, pH basa (>7) misalnya enzim tripsin atau pH asam (<7) misalnya enzim pepsin.

Konsentrasi Enzim
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-12/ChapId-115/LessonId-427/ModuleId-2/QuestionCode-21GMOEY3X37/ENZIM.png" />
Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi kecepatan reaksi secara linear (kecepatan bertambah secara konstan). Dapat dikatakan bahwa hubungan antara konsentrasi enzim dengan kecepatan reaksi enzimatis berbanding lurus. Kecepatan reaksi suatu enzim satu dengan yang lain berbeda-beda meskipun mempunyai konsentrasi enzim yang sama. Konsentrasi enzim yang sangat tinggi dalam suatu sistem yang kompleks akan berpengaruh terhadap kecepatan reaksi.

Konsentrasi Substrat
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-12/ChapId-115/LessonId-427/ModuleId-2/QuestionCode-21GMOEY3X37/SUBSTRAT.png" />
Pada konsentrasi substrat yang rendah, kenaikan substrat akan meningkatkan kecepatan reaksi enzimatis hampir secara linear. Jika konsentrasi substrat tinggi, maka peningkatan kecepatan reaksi enzimatis akan semakin menurun sejalan dengan peningkatan jumlah substratnya.

Konsentrasi Produk
Kalian telah mengetahui bahwa dalam suatu reaksi kimia diperlukan adanya reaktan (substrat) yang akan diubah menjadi produk atau hasil akhir. Apabila hasil akhir ini banyak, enzim akan sulit bergabung dengan substrat sehingga reaksi kimianya berlangsung lambat.

Aktivator
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-12/ChapId-115/LessonId-427/ModuleId-2/QuestionCode-21GMOEY3X37/AKTIVATOR.png" />
Zat-zat kimia tertentu dapat memacu atau mengaktifkan kegiatan enzim. Contoh: garam-garam dari logam alkali dan logam alkali tanah dengan konsentrasi encer, ion kobalt (Co), mangan (Mn), nikel (Ni), magnesium (Mg), dan klor (Cl).

Inhibitor
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-12/ChapId-115/LessonId-427/ModuleId-2/QuestionCode-21GMOEY3X37/INHIBITOR.png" />
Kerja suatu enzim selama metabolisme tidak selalu berjalan lancar tanpa ada yang menghalanginya. Suatu zat tertentu yang dapat menghalangi kerja enzim ini disebut inhibitor. Zat-zat penghambat (inhibitor) berupa zat-zat kimia yang dapat menghambat kerja enzim. Contoh: garam-garam logam berat seperti air raksa, iodium-asetat, fluorida, sianida, azida, dan karbon monoksida.

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Jadi jawaban soal di atas yang menunjukkan hubungan enzim dengan suhu yang benar adalah A.