7. Hubungan yang tepat antara titrat, titran, dan indikator asam-basa yang digunakan adalah .... Titrat Titran Indikator Asam-Basa a. Ba(OH)2 HCIO, Fenolftalein b. KOH HNO, Metil jingga C. HCI NaOH. Metil merah KOH Klorofenol biru d. CH2COOH e. NH,OH H2SO4 Kresol merah 

Pada soal terdapat titrat, titran, dan berbagai jenis indikator untuk titrasi asam-basa. Kita akan menentukan hubungan ketiganya yang tepat. Oleh karena itu, konsep yang dibahas dalam soal ini adalah Apa itu Titrasi?

Identifikasi Konsep

Titrasi asam-basa merupakan metode yang digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa berdasarkan reaksi penetralan. Larutan asam atau basa ditambahkan larutan titran sedikit demi sedikit sampai tercapai titik ekivalen. Titik ekivalen adalah keadaan ketika asam dan basa telah habis bereaksi. Hal ini ditandai dengan perubahan warna indikator yang ditambahkan sebelum titrasi dilakukan. Terdapat 2 istilah zat yang digunakan dalam percobaan titrasi. Larutan titran merupakan larutan yang digunakan untuk menitrasi. Kemudian, larutan titrat merupakan larutan yang akan dititrasi.

Kita akan menganalisis lima kelompok zat dan menentukan hubungan yang tepat antara titrat, titran, dan indikator yang digunakan.

Larutan A
Larutan yang berfungsi sebagai titrat adalah \(Ba(OH)_2\) (basa kuat), sementara titrannya adalah \(HClO_4\) (asam kuat). Garam yang dihasilkan pada titrasi ini adalah garam netral, jadinya titik ekivalennya berada di sekitar pH 7. Namun, indikator yang digunakan adalah fenolftalein yang bekerja pada suasana basa (pH 8 - 10). Maka dari itu, indikator ini tidak sesuai untuk titrasi tersebut.

Larutan B
Larutan yang berfungsi sebagai titrat adalah \(KOH\) (basa kuat), sementara titrannya adalah \(HNO_3\) (asam kuat). Garam yang dihasilkan pada titrasi ini adalah garam netral, jadinya titik ekivalennya berada di sekitar pH 7. Namun, indikator yang digunakan adalah metil jingga yang bekerja pada suasana asam (pH 3,1 - 4,4). Maka dari itu, indikator ini tidak sesuai untuk titrasi tersebut.

Larutan C
Larutan yang berfungsi sebagai titrat adalah \(HCl\) (asam kuat), sementara titrannya adalah \(NaOH\) (basa kuat). Garam yang dihasilkan pada titrasi ini adalah garam netral, jadinya titik ekivalennya berada di sekitar pH 7. Namun, indikator yang digunakan adalah metil merah yang bekerja pada suasana asam (pH 4,4 - 6,2). Maka dari itu, indikator ini tidak sesuai untuk titrasi tersebut.

Larutan D
Larutan yang berfungsi sebagai titrat adalah \(CH_3COOH\) (asam lemah), sementara titrannya adalah \(KOH\) (basa kuat). Garam yang dihasilkan pada titrasi ini adalah garam basa, jadinya titik ekivalennya berada di atas pH 7. Indikator yang tertulis adalah klorofenol biru. Indikator yang dimaksud kemungkinan adalah bromofenol biru yang bekerja pada rentang pH 6,0 - 7,6. Maka dari itu, indikator ini dapat digunakan untuk titrasi tersebut.

Larutan E
Larutan yang berfungsi sebagai titrat adalah \(NH_4OH\) (basa lemah), sementara titrannya adalah \(H_2SO_4\) (asam kuat). Garam yang dihasilkan pada titrasi ini adalah garam asam, jadinya titik ekivalennya berada di bawah pH 7. Indikator yang digunakan adalah kresol merah yang bekerja pada suasana asam (pH 7,2 - 8,8). Maka dari itu, indikator ini tidak sesuai untuk titrasi tersebut.

Pembahasan Identifikasi Konsep dan Solusi

Jadi, hubungan yang tepat antara titrat, titran, dan indikator adalah larutan pada option D.