72. Semua embrio vertebrata memerlukan lingkungan berair untuk berkembang sehingga hewan darat memiliki sel telur yang dikelilingi membran amnion berisi cairan. Hewan vertebrata berikut yang tidak memiliki amnion adalah .... ayam d. merpati b. buaya kera katak a. e. C. 

Ada yang pernah makan tobiko sushi atau ikura sushi? pecinta sushi pasti udah tau banget apa sih si tobiko atau ikura ini. Ya, tobiko dan ikura adalah telur ikan, tobiko merupakan telur ikan terbang sedangkan ikura merupakan telur ikan salmon. Walaupun teksturnya licin dan rasanya sedikit amis, telur ikan ini mengandung tinggi protein dan vitamin yang membantu meningkatkan antibodi tubuh kita. Tapi, pernahkah kalian terpikirkan kenapa telur ikan ini tidak memiliki cangkang yang keras seperti ayam atau burung? ternyata perbedaan tempat hidup mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan vertebrata terutama pada fase embrionik. 

Pada dasarnya embrio vertebrata memerlukan lingkungan berair untuk perkembangannya, ikan yang sejak embrio sudah hidup di lingkungan berair tidak perlu lagi membentuk suatu ruang berair agar dapat berkembang, sedangkan ayam sejak embrio hidup di daratan sehingga perlu ruang berair agar embrio dapat berkembang yaitu dengan terbentuknya amnion berisi cairan yang mengelilingi embrio. Konsep pertanyaan di atas adalah adanya selaput ekstra embrionik yaitu amnion pada vertebrata. 

Identifikasi Konsep

Semua embrio vertebrata memerlukan lingkungan berair untuk perkembangannya. Pada ikan dan amphibia sel telur diletakan di laut atau kolam sekitar dan tidak memerlukan perlindungan khusus oleh suatu badan air. Embrio vertebrata yang hidup di darat perlu membentuk perlindungan diri karena hidup di lingkungan kering. Bentuk penyesuaian vertebrata terestrial adalah dengan membentuk cangkang telur pada reptilia dan aves serta membentuk uterus pada mamalia berplasenta. Di dalam cangkang atau uterus, embrio dikelilingi oleh cairan yang terbentuk di dalam kantung membran yang disebut dengan amnion. 

Vertebrata yang memiliki amnion tersebut maka disebut dengan amniota. Dengan adanya cairan amnion di dalamnya, akan membuat embrio mengambang di dalam carian amnion tersebut, dan melindungi serta memungkinkan pergerakan dari tubuh dan tungkai embrio. 

Pada kelompok unggas, terbentuknya amnion karena adanya pelipatan somatopleura daerah kepala menuju ke dorsokaudal, daerah ekor menuju dorsokranial, serta daerah dinding lateral menuju dorsomedial. Pada daerah dorsal pelipatan akan membentuk persatuan dan membentuk mesamnion (Chorion raphe). Chorion raphe ini pada ayam bersifat menetap. Perkembangan selanjutnya, somatopleura sebelah dalam disebut amnion dan sebelah luar disebut korion. Antara amnion dan korion dipisahkan oleh ruang ekstraembrionik (Extraembryonic coelom). 

Di kelompok mamalia yang mempunyai tipe implantasi non invasif, pembentukan amnion serta korion mirip pada unggas. Sementara mamalia dengan tipe implantasi invasif, misal manusia dan rodensia, pembentukan amnion terjadi karena peronggaan dari inner cell mass (ICM) saat proses gastrulasi berlangsung. 

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-12/ChapId-114/LessonId-359/ModuleId-2/QuestionCode-21GHPKGERFA/SmartSelect_20210818-110141_Docs.jpg" />
Selaput ekstra embrionik pada unggas

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-12/ChapId-114/LessonId-359/ModuleId-2/QuestionCode-21GHPKGERFA/SmartSelect_20210818-110200_Docs.jpg" />
Selaput ekstra embrionik pada mamalia
sumber: researchgate.net

Amnion merupakan salah satu bentuk dari selaput ekstra embrionik yang terdapat pada embrio vertebrata. selain amnion, terdapat tiga macam selaput ekstra embrionik lain yaitu korion, kantong yolk dan alantois. kantung kuning telur dan alantois terbentuk dari endoderm dan mesoderm splanknik (Splanchnopleura) sedangkan korion dan amnion terbentuk dari ektoderm dan mesoderm somatis (somatopleura). Keberadaan selaput ekstra embrionik, meskipun tidak menjadi bagian dari perkembangan embrio selanjutnya, akan tetap mempunyai arti penting bagi perkembangan embrio itu sendiri.

 Secara umum selaput ekstra embrionik berfungsi sebagai mediator pertukaran zat-zat serta perlindungan bagi embrio. Sebagai contoh pada hewan reptil dan kelompok unggas, selaput ekstra embrionik berfungsi sebagai proteksi di sebelah dalam, di samping kerabang telur di sisi luarnya. Sementara pada mamalia, selaput ekstra embrionik akan membentuk plasenta bersama-sama dengan bagian endometrium induk.

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Dari pembahasan di atas diketahui bahwa amnion hanya terdapat pada embrio vertebrata kelas reptil, aves, dan mamalia, sedangkan vertebrata tanpa amnion terdapat pada kelas amphibi dan pisces. Maka jawaban yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah c.katak, karena katak termasuk ke dalam kelas amphibi.