8. Jelaskan hubungan banyaknya atom karbon pada senyawa hidrokarbon dengan kenaikan titik didih! 

Tahukah kalian minyak bumi? Salah satu hasil pengolahan minyak bumi yang banyak digunakan adalah bensin. Bensin tersusun dari beberapa senyawa hidrokarbon. Pada soal di atas ditanyakan kaitan banyaknya atom karbon pada senyawa hidrokarbon dengan kenaikan titik didihnya. Soal dapat kita jawab apabila kita mengenal senyawa hidrokarbon terlebih dahulu. Oleh karena itu, pada soal ini kita akan membahas konsep mengenal senyawa hidrokarbon.

Identifikasi Konsep

Hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun atas unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Golongan hidrokarbon berdasarkan ikatannya, terbagi menjadi dua, yaitu hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tak jenuh. 

Hidrokarbon jenuh adalah hidrokarbon yang berikatan tunggal atau ikatan C dengan C berikatan tunggal. hidrokarbon jenuh atau berikatan tunggal dapat disebut sebagai alkana yang memiliki rumus molekul \(C_n\)\(H_{2n+2}\).  

Hidrokarbon tak jenuh adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap pada ikatan C dengan C-nya. Hidrokarbon tak jenuh terbagi menjadi dua, yaitu alkena dan alkuna. Alkena adalah hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap dua yang terkandung di dalamnya. Alkena memiliki rumus molekul \(C_n\)\(H_{2n}\).  

Senyawa hidrokarbon memiliki sifat fisika dan sifat kimia. Wujud zat, titik didih, dan titik leleh adalah contoh dari sifat fisika sedangkan sifat kimia contohnya reaksi yang dapat terjadi pada senyawa hidrokarbon. Pada soal ini, kita akan membahas kaitan senyawa hidrokarbon dengan sifat fisikanya, yaitu titik didih.

Titik didih suatu senyawa akan semakin tinggi jika energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan semakin besar. Ikatan yang sulit diputus adalah ikatan yang memiliki gaya antar molekul yang kuat. 

Gaya antar molekul yang terjadi pada senyawa hidrokarbon adalah gaya London atau dipol sesaat. Gaya London dapat terjadi pada senyawa kovalen (non logam berikattan dengan non logam) yang mana pada hidrokarbon, baik C dan H adalah nonlogam sehingga hidrokarbon dapat memiliki gaya London. Kekuatan gaya London dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu jumlah awan elektron dan bentuk molekul. 

1. Jumlah awan elektron
Semakin banyak awan elektron maka gaya Tarik menarik dipol sesaat akan semakin besar sehingga ikatan semakin kuat. Saat ikatan semakin kuat maka titik didih akan semakin tinggi.
Pada hidrokarbon, semakin banyaknya atom karbon menyebabkan massa molekul relatifnya (Mr) semakin besar. Molekul dengan Mr besar memiliki daerah pergerakan elektron yang besar yang kemudian menyebabkan ada peluang terjadinya dipol sesaat lebih besar sehingga gaya Tarik menarik dipol sesaat juga semakin besar. Nah, saat Tarik menarik dipol sesaat semakin besar  maka ikatan pada hidrokarbon semakin kuat yang menyebabkan titik didihnya semakin tinggi. 

2. Bentuk molekul
Kalian tentu bahwa senya hidrokarbon memiliki isomer atau dalam satu rumus molekul memiliki beberapa bentuk molekul yang berbeda. Bentuk molekul hidrokarbon ada yang rantainya lurus dan ada yang bercabang. Pada rantai lurus, inti atom lebih mudah menginduksi awan elektron dibandingkan rantai bercabang. Hal tersebut menyebabkan rantai lurus memiliki gaya Tarik menarik dipol sesaat yang lebih besar sehingga memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan rantai bercabang.

Pembahasan Identifikasi Masalah dan Solusi

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa semakin banyak atom karbon maka gaya Tarik menarik dipol sesaat akan semakin besar yang menyabkan ikatan semakin kuat dan titik didih semakin tinggi. 