8. Mengapa ketika mendengar suara yang keras harus membuka mulut? Jelaskan. 

Manusia memiliki keterbatasan pendengaran. Telinga normal umumnya hanya dapat mendengar bunyi yang memiliki frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz. Bunyi yang frekuensinya terletak antara rentang tersebut dinamakan audiosonik. Apa yang akan terjadi jika manusia mendengar suara keras yang berfrekuensi besar? Untuk mengetahuinya simak penjelasan berikut ini.

Identifikasi konsep

Manusia dapat mendengar bunyi karena adanya getaran yang merambat ke telinga. Getaran tersebut menyebabkan selaput gendang telinga bergetar. Nah, getaran itu diubah menjadi sinyal listrik yang diteruskan ke otak melalui syaraf pendengaran. Telinga manusia pada umumnya hanya dapat mendengar gelombang bunyi yang memiliki frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz. Bunyi yang frekuensinya terletak dalam rentang tersebut dinamakan audiosonik. Gelombang bunyi yang berfrekuensi kurang dari 20 Hz disebut infrasonik. Bunyi ini tidak dapat didengar oleh telinga manusia, namun dapat didengar oleh hewan seperti jangkrik, anjing, gajah dan hiu. Gelombang bunyi yang berfrekuensi lebih dari 20.000 Hz disebut ultrasonik. Bunyi ini juga tidak dapat didengar oleh telinga manusia, tapi dapat didengar oleh hewan seperti kelelawar dan lumba-lumba.

<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-79/ChapId-662/LessonId-1594/ModuleId-2/QuestionCode-21HJBX43KI5/bagian-bagian telinga.png" />

Berdasarkan gambar di atas, kita ketahui bahwa telinga terdiri dari tiga bagian yang terpisah yaitu, telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga tengah harus memiliki suatu lintasan ke luar untuk memungkinkan tekanan dalam diatur sesuai perubahan tekanan di luar. Saluran Eustachio menghubungkan telinga tengah ke tenggorokan.

Pada keadaan normal, tekanan udara di luar telinga sama dengan tekanan udara di dalam telinga. Apa hubungannya mendengar bunyi keras harus membuka mulut? Jadi, ketika mendengar bunyi yang keras, tekanan udara di luar telinga menjadi lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara di dalam telinga. Jika tekanan udara di dalam telinga tidak diatur sesuai perubahan tekanan udara di luar, maka dapat menyebabkan gendang telinga rusak. Kita harus membuka mulut, agar tekanan udara di dalam telinga sama dengan tekanan udara di luar telinga. Bagaimana bisa dengan membuka mulut menjadikan tekanan di luar ataupun di dalam seimbang? Pada telinga tengah terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah ke tenggorokan. Jadi, dengan membuka mulut, udara luar akan masuk ke telinga tengah melalui saluran Eustachio, maka tekanan udara di telinga tengah sama dengan tekanan udara di luar telinga. Sehingga gendang telinga tetap terjaga atau tidak rusak ketika mendengar bunyi yang keras.

Pembahasan

Jadi, ketika mendengar suara yang keras kita harus membuka mulut agar gendang telinga tidak rusak. Karena ketika mendengar bunyi yang keras, tekanan udara di luar telinga lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara di dalam telinga. Dengan membuka mulut, udara di luar akan masuk ke telinga tengah melalui saluran Eustachio sehingga tekanan udara di luar telinga seimbang dengan tekanan udara di dalam telinga.