8. a. c. Testis manusia dipertahankan berada di luar rongga abdomen, alasan yang tepat untuk hal tersebut adalah .... suhu di dalam rongga abdomen terlalu rendah dan dapat menghambat spermatogenesis b. suhu di dalam rongga abdomen terlalu rendah sehingga memicu laju spermatogenesis menjadi semakin tinggi suhu di dalam rongga abdomen terlalu panas sehingga spermatogenesis semakin cepat dan produksi sperma berlebihan d. suhu skrotum 2°C di bawah suhu rongga abdomen sehingga memungkinkan terjadinya produksi sperma secara normal suhu skrotum 2°C di atas suhu rongga abdomen sehingga memungkinkan terjadinya produksi sperma secara normal e. 

Kalian tim pecinta cuaca dingin atau cuaca panas?
Ada yang suka cuaca dingin karena bisa lebih syahdu menikmati mie instan telur berkuah yang hangat.

Ada yang suka cuaca panas karena bisa lebih nyaman berenang atau pakai pakaian pendek yang bikin mudah bergerak.
Tidak cuma kalian loh yang suka pilih-pilih suhu panas dan dingin. Ternyata sperma manusia juga pilih-pilih. 

Fun fact, sperma adalah tim dingin. Sperma manusia bisa diproduksi dengan baik pada suhu yang lebih dingin sedikit dari suhu tubuh.

Step 1. Identifikasi Konsep

Proses spermatogenesis alias pembentukan sperma memerlukan kondisi yang optimal, salah satunya adalah suhu. Suhu yang tepat untuk spermatogenesis adalah 2-4 derajat di bawah suhu abdomen/rongga perut (lebih dingin). Suhu abdomen yang terlalu tinggi bisa menghambat spermatogenesis karena suhu yang tinggi bisa memicu apoptosis/kematian sel sperma. tetapi tidak boleh terlalu dingin juga karena pembentukan sperma menjadi tidak akan optimal di suhu yang terlalu rendah.

Penelitian membuktikan, orang yang suhu testisnya tinggi (misal karena memakai celana ketat, terlalu lama memangku laptop, berada di dekat mesin yang panas) jumlah spermanya biasanya lebih sedikit daripada yang suhu testisnya optimal. Jika dibiarkan lama kelamaan akan menyebabkan ketidaksuburan bahkan kemandulan.

Kalau kalian perhatikan, testis kalian ada di luar tubuh kan, “menggantung” di sebelah luar rongga perut, bukan di dalam rongga perut. Hal ini bertujuan agar si testis mendapat angin segar dan suhu yang lebih sejuk. Pada saat cuaca panas. skrotum akan turun menjauhi tubuh atau mengendur supaya luas permukaannya meningkat, dan panas tubuh bisa mengalir keluar lebih banyak. 

Tapi pada saat suhu terlalu dingin, skrotum akan mendekati tubuh dan mengerut supaya luas permukaannya menyempit, mencegah panas tubuh keluar terlalu banyak, dan menjaga testis tetap hangat (tidak sedingin udara di luar).

Step 2. Pembahasan Identifikasi masalah dan solusi

Jadi, testis manusia dipertahankan di luar rongga abdomen agar bisa diatur suhunya oleh skrotum agar tetap optimal 2 derajat dibawah suhu rongga abdomen. 

Maka jawabannya D, suhu skrotum 2 derajat di bawah suhu rongga abdomen sehingga memungkinkan terjadinya produksi sperma secara normal.