9. Diantara reaksi-reaksi dibawah ini, manakah yang bukan reaksi redoks: a. SnCl2 + 12 + 2HCI → SnCl + 2 HI b. H2 + Cl2 → 2 HCI c. CuO 2 HCI → CuCl2 + H,0 d. Cu:O+C2 Cu + CO 

Reaksi oksidasi-reduksi atau reaksi redoks merupakan reaksi yang sangat penting bagi kehidupan kita. Banyak proses yang sering kita jumpai seperti respirasi, fotosintesis, pembakaran, penggunaan baterai, dan korosi merupakan reaksi redoks. Reaksi redoks dapat didasarkan atas penangkapan dan pelepasan oksigen, penangkapan dan pelepasan elektron, dan perubahan biloks. 

Nah, kali ini kita akan menentukan reaksi manakah pada soal yang merupakan reaksi redoks dan bukan. Ini adalah soal tentang konsep redoks.

Identifikasi Konsep

Ditinjau dari konsep penangkapan dan pelepasan oksigen, penangkapan dan pelepasan elektron, dan perubahan biloks, reaksi reduksi adalah reaksi yang
<ul><li>Menangkap elektron</li><li>Melepas oksigen</li><li>Mengalami penurunan biloks</li></ul>
Sementara itu, reaksi oksidasi adalah reaksi yang
<ul><li>Melepaskan elektron</li><li>Menangkap oksigen</li><li>Mengalami kenaikan biloks</li></ul>
Nah, untuk menggolongkan reaksi pada soal, mari kita analisis berdasarkan perubahan biloks yang terjadi. Untuk melihat perubahan biloks, maka kita perlu menentukan biloks masing-masing atom. Biloks ini dapat kita tentukan dengan memperhatikan aturan-aturannya, yaitu
<ul><li>Biloks unsur bebas seperti Mg dan \(O_2\) adalah nol. </li><li>Biloks ion monoatomik sama seperti muatannya, misalnya seperti \(Mg^{2+}\), biloks Mg adalah +2.</li><li>Biloks F dalam senyawanya adalah -1</li><li>Biloks unsur alkali dan alkali tanah dalam senyawanya sesuai dengan golongan. Misalnya NaCl, biloks Na adalah +1 karena golongan 1A. MgO, biloks Mg adalah +2 karena golongan 2A.</li><li>Biloks O umumnya adalah -2, kecuali pada peroksida dan superoksida. Pada peroksida, misal \(H_2O_2\), nilainya -1. Pada superoksida, misal \(Na_2O\), nilainya -1/2.</li><li>Biloks H umumnya +1, kecuali pada hidrida logam seperti NaH, biloksnya -1.</li><li>Jumlah biloks semua unsur dalam senyawa adalah nol.</li><li>Jumlah biloks semua unsur dalam ion poliatomik sama dengan muatan ionnya.</li></ul>
Yang pertama (a)
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-7/ChapId-72/LessonId-229/ModuleId-2/QuestionCode-21IBJCOVQSV/43.1.JPG" />
Biloks Sn berubah dari +2 menjadi +4. Sn mengalami oksidasi.
Biloks I berubah dari 0 menjadi -1. I mengalami reduksi.
Reaksi ini adalah reaksi redoks.

Yang kedua (b)
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-7/ChapId-72/LessonId-229/ModuleId-2/QuestionCode-21IBJCOVQSV/43.2.JPG" />
Biloks H berubah dari 0 menjadi +1. H mengalami oksidasi.
Biloks Cl berubah dari 0 menjadi -1. Cl mengalami reduksi.
Reaksi ini adalah reaksi redoks.

Yang ketiga (c)
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-7/ChapId-72/LessonId-229/ModuleId-2/QuestionCode-21IBJCOVQSV/43.3.JPG" />
Tidak ada atom yang mengalami perubahan biloks, maka reaksi ini bukan reaksi redoks. Ini adalah reaksi substitusi.

Yang keempat (d)
<img src="https://storage.pahamify.com/DoubtSolving/production/CourseId-7/ChapId-72/LessonId-229/ModuleId-2/QuestionCode-21IBJCOVQSV/43.4.JPG" />
Biloks Cu berubah dari +1 menjadi 0. Cu mengalami reduksi.
Biloks C berubah dari 0 menjadi +2. C mengalami oksidasi.
Reaksi ini adalah reaksi redoks.

Pembahasan

Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa reaksi (a), (b) dan (d) adalah reaksi redoks, sementara reaksi (c) bukan reaksi redoks. 